Ini Langkah untuk Mendukung Inclusive Beauty dari Lanny Tjo

- Brand kecantikan perlu merangkul keunikan perempuan, bukan hanya dalam kampanye, tetapi juga di balik layar.
- Lanny Tjo berbagi perjalanan menerima dirinya sendiri dengan nevus ota, mengingatkan bahwa inclusive beauty dimulai dari self-acceptance.
- BeautyFest Asia 2025 menjadi ajang inspiratif bagi para pengunjung dengan sesi talkshow yang membawa pesan positif tentang makna kecantikan sejati.
Hari terakhir BeautyFest Asia (BFA) Surabaya 2025 digelar pada Minggu, 2 November 2025, menjadi penutup yang penuh makna bagi para beauty enthusiast. Berlokasi di Grand City Convention & Exhibition, suasana ramai dan antusias pengunjung tetap terasa sejak pagi hari.
Tak hanya berburu produk kecantikan favorit dengan diskon hingga 70%, para pengunjung juga dimanjakan dengan sederet sesi talkshow inspiratif dari para narasumber yang membawa pesan positif tentang makna kecantikan sesungguhnya.
Salah satu sesi yang mencuri perhatian datang dari Lanny Tjo, content creator yang dikenal karena tampil percaya diri dengan keunikan yang ada di wajahnya. Dalam sesi bertajuk “My Skin, My Story: Redefining Beauty with Nevus Ota”, Lanny berbagi langkah nyata yang bisa dilakukan untuk mendukung gerakan inclusive beauty. Langsung saja, simak pembahasannya melalui artikel ini ya, Bela!
Lebih dari campaign, saatnya brand merangkul keunikan para perempuan

Dalam sesi talkshow ini, Lanny menyoroti pentingnya brand kecantikan untuk lebih dari sekadar menunjukkan keberagaman di kampanye mereka.
“Menurut aku tuh yang paling ngena, orang-orang di belakang brand nya itu harus ambil yang punya kekurangan juga. Misalnya, brand nya punya apa dan dia juga punya kekurangan apa di muka,” jelasnya.
Ia berharap, industri kecantikan di Indonesia bisa semakin terbuka dan inklusif terhadap berbagai bentuk keunikan—karena kecantikan sejati tidak bisa diukur dari kesempurnaan kulit, melainkan dari kejujuran menerima diri apa adanya.
Perjalanan Lanny menerima keunikan diri sendiri

Lanny terlahir dengan nevus ota yang merupakan tanda lahir berwarna abu-abu kehitaman dan muncul di area sekitar mata. Tanda lahir itu mulai terlihat sejak ia kecil dan terus membesar hingga akhirnya berhenti di usia 17 tahun.
Kini, di usia 40 tahun, Lanny baru benar-benar bisa berdamai dengan dirinya sendiri—setelah melewati perjalanan panjang yang penuh rasa tidak percaya diri. Ia mengaku baru menemukan kedamaian dan penerimaan diri di usia 38 tahun.
Melalui pembahasan ini, Lanny mengingatkan bahwa inclusive beauty tidak bisa dimulai tanpa self-acceptance.
Saat perempuan berani mencintai dirinya sendiri, dunia pun akan melihat keindahan dari keunikan tersebut. Sampai jumpa di BeautyFest Asia selanjutnya, Bela!









![[QUIZ] Dari Wangi Parfum Favorit, Kami Tahu Sisi Gelapmu](https://image.popbela.com/post/20251109/upload_9645dace868eb4799a882d393445befa_1855f42f-d580-4d43-8077-f4faad532a31.jpeg)









