Cara Shani Indira Hadapi Tekanan untuk Selalu Terlihat Sempurna

- Shani Indira membahas tekanan tampil sempurna di media sosial
- Bergabung dengan BELLAPEDIA memberinya wadah baru dan tantangan sebagai kreator konten
- Menghadapi komentar negatif, Shani percaya pada personal branding dan menjaga kesehatan mental
Media sosial sering kali menuntut kita untuk tampil sempurna setiap saat. Tapi, apakah itu realistis? Lewat sesi talkshow “Beauty Breakdown: Unfiltered with BELLAPEDIA” di hari pertama BeautyFest Asia 2025, Shani Indira buka-bukaan soal tekanan itu—dan bagaimana dia menyikapinya dengan cara yang lebih sehat.
Acara yang mengangkat tema besar SHE.E.O ini memang jadi ajang selebrasi kekuatan, ambisi, dan kepemimpinan perempuan dalam dunia kecantikan dan gaya hidup. Di salah satu sesi yang paling ramai dibicarakan, Shani tampil bareng Jennifer Alexis selaku Beauty Editor Popbela.com, membahas seputar personal branding, komentar negatif, sampai tantangan menjadi content creator setelah meninggalkan panggung JKT48.
Kisah Shani ini nggak cuma relatable, tapi juga inspiratif banget buat kita yang masih sering overthinking sama ekspektasi di media sosial. Simak cerita lengkapnya di bawah ini, Bela!
Menemukan wadah baru dan tantangan jadi kreator konten

Bagi Shani, bergabung dengan BELLAPEDIA adalah kesempatan baru yang menyenangkan. Setelah bertahun-tahun berada di sistem JKT48 yang serba terstruktur, ia merasa lebih bebas menyalurkan ide sekaligus belajar hal-hal baru.
“Karena sebelumnya aku di JKT48 itu memiliki keterbatasan yang tidak bisa aku ungkapkan, aku jadi merasa punya ruang, bertemu dengan banyak orang berpengalaman yang turut mengajak aku menuangkan ide,” ungkap Shani Indira, Wakil General Manager Theater JKT48 dalam sesi talkshow “Beauty Breakdown: Unfiltered with BELLAPEDIA” di BeautyFest Asia Jakarta 2025, pada Jumat (6-6-2025).
Namun, peralihan dari panggung ke dunia digital tentu bukan tanpa tantangan. Shani mengaku bahwa dirinya bukan tipe yang dulu aktif di media sosial, karena kesibukan dan tanggung jawab sebagai idol. Kini saat berkarier independen, ia harus lebih berani menunjukkan dirinya ke publik.
“Tantangan terbesarnya adalah membuat konten itu sendiri, karena sebelumnya aku bukan tipe yang sering tampil di media sosial. Sekarang aku belajar pelan-pelan,” jelasnya.
Menghadapi komentar negatif dan tekanan media sosial

Sorotan publik sudah jadi bagian dari hidup Shani sejak kecil. Hal ini membentuk mentalnya untuk tidak mudah goyah meski mendapat komentar negatif.
“Aku nggak perlu menunjukkan diriku sepenuhnya ke orang lain. Yang penting aku nggak salah dan sudah menjalankan semuanya dengan baik,” ujar perempuan kelahiran Kebumen itu.
Ia juga memilih untuk tidak menjadikan tekanan di media sosial sebagai beban. Justru, ekspektasi itu dijadikan motivasi untuk berkembang—meskipun mengaku dirinya dulunya sangat pemalu dan kurang percaya diri.
Personal branding dan menjaga kesehatan mental

Shani percaya bahwa dunia hiburan punya banyak karakter unik, dan tidak ada keharusan untuk mengubah jati diri demi diterima. Ia tetap ingin menjadi dirinya sendiri, menjalani karier dengan enjoy, tapi tetap profesional.
Ia juga sangat selektif dalam membagikan hal-hal ke media sosial. Aura positif yang kita lihat dari Shani, ternyata disaring dengan baik. Sisi negatif? Tetap ada, tapi hanya dibagikan ke orang-orang terdekat.
“Aku hanya memperlihatkan diriku sekian persen di media sosial. Semakin dewasa, aku belajar kalau publik nggak perlu tahu segalanya,” jelasnya.
Belajar tanpa membandingkan diri, pesan hangat shani untuk perempuan

Setiap orang punya prosesnya masing-masing, dan Shani percaya bahwa kita semua datang ke dunia ini dengan “gelas kosong” yang bisa diisi lewat pengalaman dan pembelajaran dari sekitar.
“Nggak ada salahnya jadi berbeda. Jangan takut belajar dan buka mindset baru, karena semua orang punya proses masing-masing,” ungkapnya.
Menutup sesi dengan penuh semangat, Shani menyampaikan pesan hangat untuk para perempuan yang sedang berjuang menjadi versi terbaik dari dirinya.
“Setiap orang punya level terbaiknya masing-masing. Just be yourself. Nggak perlu jadi orang lain hanya untuk diterima. Yang penting tetap belajar, percaya proses, dan jadi versi terbaik dari diri kamu sendiri,” tuturnya.
Sesi inspiratif bersama Shani ini sukses jadi salah satu highlight di BeautyFest Asia 2025 hari pertama. Tunggu keseruan lainnya di hari kedua, ya, Bela!



















