- Methylparaben
Biasa digunakan di hampir semua produk kosmetik, termasuk pelembap, sunscreen, dan foundation. Memiliki kemampuan tinggi dalam mencegah pertumbuhan jamur. - Ethylparaben
Umumnya digunakan bersama methylparaben untuk meningkatkan efektivitas pengawetan. - Propylparaben
Sering ditemukan di lotion, shampoo, dan deodoran. Dikenal efektif membunuh bakteri penyebab bau. - Butylparaben
Memiliki sifat antimikroba kuat, sering digunakan di produk yang rawan terkontaminasi air.
Apa Itu Paraben? Fungsi dan Jenisnya di Skincare

- Paraben adalah kelompok senyawa kimia sebagai pengawet dalam produk kosmetik dan skincare.
- Jenis-jenis paraben termasuk methylparaben, ethylparaben, propylparaben, dan butylparaben yang memiliki fungsi mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.
- Paraben dihindari karena isu keamanan terkait gangguan hormon, reaksi alergi, iritasi kulit, dan dampak lingkungan.
Paraben adalah bahan pengawet yang sering ditemukan dalam skincare, kosmetik, hingga produk perawatan pribadi. Meski sudah digunakan selama puluhan tahun, belakangan paraben menjadi sorotan karena disebut-sebut bisa memengaruhi kesehatan kulit dan tubuh.
Banyak orang kini mulai mencari produk dengan label “paraben-free”, tapi sebenarnya apa itu paraben, kenapa digunakan, dan apakah paraben berbahaya? Dalam artikel ini, Popbela akan membahas fungsi, jenis, hingga alasan paraben dihindari, supaya kamu bisa memilih produk yang tepat untuk kulitmu.
Apa itu paraben
Paraben adalah kelompok senyawa kimia yang berfungsi sebagai pengawet dalam berbagai produk kosmetik, skincare, dan perawatan pribadi. Bahan ini mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan mikroba di dalam produk, sehingga memperpanjang masa simpannya.
Secara kimia, paraben berasal dari turunan asam para-hidroksibenzoat. Contohnya meliputi methylparaben, ethylparaben, propylparaben, dan butylparaben. Paraben sudah digunakan sejak tahun 1950-an dan termasuk pengawet yang efektif, murah, serta mudah diformulasikan.
Namun, beberapa tahun terakhir, paraben menjadi sorotan karena isu keamanan dan potensi efeknya terhadap kesehatan kulit dan tubuh. Banyak konsumen kini mencari produk berlabel “paraben-free” sebagai alternatif yang dianggap lebih aman
Paraben yang paling umum digunakan dalam kosmetik
Paraben hadir dalam berbagai jenis dan beberapa di antaranya paling sering ditemukan dalam kosmetik maupun skincare. Dermatolog sekaligus peneliti paraben, Dr. Margo Reeder dari University of Wisconsin School of Medicine and Public Health, menjelaskan bahwa “methylparaben, propylparaben, butylparaben, dan ethylparaben umum digunakan dalam produk perawatan pribadi karena peran pentingnya sebagai pengawet”, sekaligus ditegaskan penggunaannya di konsentrasi yang sangat rendah sehingga aman menurut data toksikologi.
Jenis-jenis ini biasanya digunakan dalam konsentrasi rendah sesuai batas aman yang ditetapkan badan pengawas seperti BPOM atau FDA. Namun, isu kesehatan membuat sebagian produsen beralih ke pengawet alternatif.
Fungsi paraben dalam kosmetik
Fungsi utama paraben adalah menjaga produk tetap aman digunakan selama masa simpan. Tanpa pengawet ini, produk skincare dan kosmetik yang mengandung air akan cepat terkontaminasi bakteri atau jamur.
Selain mencegah pembusukan, paraben juga:
- Menjaga stabilitas formula: Bahan aktif tetap bekerja efektif sampai habis masa pakai.
- Menghemat biaya produksi: Karena paraben memiliki harga terjangkau dan daya tahan lama.
- Meningkatkan kenyamanan penggunaan: Produk tetap aman dan bebas bau tidak sedap.
Meski memiliki banyak manfaat, tren konsumen saat ini cenderung memilih produk bebas paraben untuk mengurangi potensi risiko kesehatan jangka panjang.
Kenapa paraben dihindari banyak orang?
Banyak orang menghindari paraben karena ada penelitian yang menyebut bahwa golongan ini termasuk dalam kategori endocrine disruptor, yaitu zat yang bisa meniru atau mengganggu fungsi hormon—terutama hormon estrogen. Dr. Nneka Leiba, wakil direktur riset dari Environmental Working Group, menyampaikan bahwa beberapa jenis paraben berpotensi meniru estrogen dan “bisa mengganggu pertumbuhan, perkembangan, hingga reproduksi tubuh” secara tidak langsung.
Selain itu, beberapa studi laboratorium menunjukkan keberadaan paraben dalam jaringan tumor payudara. Sebuah tinjauan ilmiah menyebut bahwa parabens ditemukan dalam cairan dan jaringan payudara, serta bisa mengganggu hormon estrogen pada hewan uji, meskipun bukti langsung hubungan penyebab belum ada. Penelitian lain dari Endocrine Society juga menguatkan kekhawatiran ini, terutama pada sel kanker payudara di garis keturunan Afrika Barat, yang menunjukkan respons lebih sensitif terhadap paparan paraben.
Tak kalah penting, isu lingkungan turut memperburuk reputasi paraben. Peneliti dari American Chemical Society menemukan bahwa parabens terdeteksi pada jaringan mamalia laut, seperti lumba-lumba, berang-berang laut, dan beruang kutub, yang mengindikasikan akumulasi di lingkungan air dan potensi dampaknya bagi ekosistem .
Paraben adalah pengawet yang banyak digunakan dalam kosmetik dan skincare untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Meski efektif, perdebatan soal apakah paraben berbahaya membuat banyak orang memilih produk berlabel paraben-free.
Sekarang kamu sudah tahu apa itu paraben, fungsi, jenis, hingga alasannya sering dihindari. Dengan informasi ini, kamu jadi tau dan bisa lebih bijak memilih produk perawatan kulit yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensimu, tanpa khawatir akan keamanan jangka panjangnya.
FAQ Seputar Paraben
Apakah paraben itu berbahaya? | Paraben aman digunakan dalam batas yang ditetapkan BPOM dan FDA. Namun, sebagian orang memilih menghindarinya karena isu gangguan hormon dan alergi. |
Kenapa kulit tetap kering meski sudah pakai pelembap? | Bisa jadi karena pelembap tidak cocok dengan jenis kulit, atau kandungan humektan dan emoliennya kurang. |
Apakah cuaca memengaruhi kelembapan kulit? | Ya, cuaca dingin atau kelembapan rendah dapat membuat kulit cepat kehilangan air. |
Apakah minum air putih cukup untuk mengatasi kulit kering? | Tidak selalu. Air membantu hidrasi dari dalam, tapi perawatan luar tetap diperlukan. |
Apakah sabun tertentu bisa bikin kulit kering? | Bisa. Sabun dengan pH tinggi atau kandungan deterjen kuat dapat mengikis minyak alami kulit. |
Artikel ini ditulis dengan dukungan AI berdasarkan referensi ilmiah dan editorial terpercaya. Untuk kondisi kulit tertentu, sebaiknya konsultasikan langsung ke dokter kulit.



















