6 Metode Fat Loss Efektif yang Bisa Kamu Coba

Usut punya usut, mengonsumsi makanan yang kaya akan protein tak hanya mampu menurunkan nafsu makan seseorang saja tetapi juga membantu membakar lemak yang ada di dalam tubuh. Lantas, makanan apa saja yang kaya akan protein?

Kamu tidak perlu khawatir, pasalnya makanan kaya protein seperti daging, telur, kacang-kacangan, makanan laut, tahu hingga produk susu seperti susu, yogurt, dan keju ini bisa dengan mudah kamu temukan. 

Ya, konsumsi lemak berlebihan dapat meningkatkan jumlah berat badan seseorang, terlebih lemak tersebut terdapat di dalam fast food seperti gorengan misalnya. Tetapi akan berbeda apabila lemak yang kamu konsumsi ini merupakan lemak sehat. Lemak sehat ini bisa kamu temukan di dalam buah alpukat, kacang-kacangan hingga biji-bijian.

Namun, perlu diingat bahwa makanan yang tinggi lemak meski lemak sehat ini juga tinggi kalori sehingga penting bagi kamu untuk membatasi asupan makanan dengan kandungan lemak. 

Selanjutnya, kamu bisa konsumsi makanan yang kaya akan serat. Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat ini bisa membuat kamu kenyang dalam waktu yang lama sehingga keinginan kamu untuk makan berulang kali meskipun hanya untuk mengonsumsi makanan yang ringan juga hilang. Makanan yang kaya akan serat ini termasuk buah-buahan, sayur, hingga kacang-kacangan. 

Latihan kardio yang mencakup berjalan kaki, berlari, berenang hingga bersepeda merupakan latihan yang cukup umum dan seringkali dilakukan oleh banyak orang. Di samping itu, kamu juga bisa melakukan latihan aerobik yang menargetkan area lemak perut, lingkar pinggang hingga lemak di tubuh secara keseluruhan.

Jika kamu belum terbiasa melakukan latihan kardio yang tergolong berat, maka mulailah dari yang tidak menguras banyak tenaga terlebih dahulu seperti berjalan misalnya. 

Intermittent fasting merupakan salah satu langkah mengatur pola makan. Metode yang digunakan dalam intermittent fasting ini beragam yakni menggunakan waktu delapan jam untuk makan dan 16 jam untuk berpuasa atau 12 jam makan dan 12 jam berpuasa.

Metode mengatur pola makan yang satu ini dinilai tak hanya mampu menurunkan berat badan saja, tetapi juga bisa memperbaiki metabolisme tubuh, menurunkan resiko diabetes, membuang racun di dalam tubuh, hingga memperbaiki kesehatan jantung.

Tak hanya konsumsi makanan yang sehat serta olahraga yang bertujuan menurunkan berat badan saja, memperbaiki pola tidur juga tentunya berpengaruh terhadap efektivitas penurunan berat badan. 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan perubahan hormon yang mengatur rasa lapar, peningkatan nafsu makan, dan peningkatan risiko obesitas.

Meskipun setiap orang membutuhkan jumlah tidur yang berbeda, sebagian besar penelitian mengaitkan setidaknya 7 jam tidur per malam dengan manfaat paling besar untuk pengelolaan berat badan dan kesehatan secara keseluruhan.