Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Sebelum Menggunakannya, Ketahui Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi Ini

Mana yang cocok untukmu?

Dina Lathifa

Kontrasepsi adalah metode atau alat yang digunakan untuk mecegah kehamilan. Karena itu, kamu sering mendengar istilah kontrasepsi ini dalam program keluarga berencana (KB). Namun selain itu, alat kontrasepsi juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi menular seksual. 

Ada jenis-jenis kontrasepsi yang patut kamu ketahui, mulai dari pil yang diminum secara rutin sampai operasi penutupan saluran rahim. Ada juga metode kontrasepsi yang ditujukan pada laki-laki. Jadi jika kamu merasa kurang nyaman ada situasi kondisi kesehatan kurang memungkinkan untuk menggunakan kontrasepsi, pasanganmu yang menggunakannya.

Apa saja jenis-jenis kontrasepsi? Lalu, mana kontrasepsi yang tepat sesuai kebutuhan dan kondisimu? Pada dasarnya, alat kontrasepsi terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan cara pengendaliannya.

1. Alat kontrasepsi hormonal

Pinterest.com/ehliyetler.net

Sesuai namanya, alat kontrasepsi hormonal mengandung kombinasi hormon dan memengaruhi hormon dalam diri untuk mengendalikan kehamilan.

Pil KB

Pixabay.com/Gabriela Sanda

Pil KB terbagi menjadi 2 jenis, ada pil yang mengandung hormon progesteron saja dan ada pula yang mengandung kombinasi hormon progesteron-estrogen. Kedua jenis pil KB ini cukup terjangkau dan memiliki tingkat keakuratan yang baik. Cara menggunakannya adalah kamu perlu mengonsumsi pil KB ini setiap hari dan meminumnya di jam yang sama untuk memaksimalkan tingkat keakuratannya.

Namun, ada efek samping meminum pil KB yang perlu kamu ketahui. Pemakaian jenis kontrasepsi pil KB dapat meningkatkan berat badan, pendarahan di luar jadwal menstruasi, menurunnya gairah seksual, mengganggu produksi ASI jika sedang menyusui, meningkatkan risiko darah tinggi dan penyakit kardiovaskular. Selain itu, kamu dapat merasa mual, sakit kepala, serta rasa kurang nyaman pada payudaramu.

Suntik KB

Pexels.com/Pixabay

Selain pil KB, ada pula suntik KB. Sesuai namanya, jenis kontrasepsi ini disuntikkan ke tubuh. Ada dua tipe suntik KB, salah satunya ada yang dapat menunda kehamilan selama 1 bulan, dan tipe lainnya menunda kehamilan untuk 3 bulan. Suntik KB merupakan jenis-jenis kontrasepsi yang cukup terjangkau dengan tingkat keakuratan yang cukup tinggi. Namun, kamu harus menjalani suntik ini secara rutin setiap 1 bulan sekali atau 3 bulan sekali.

Akan tetapi, efek samping pemakaian suntik KB adalah dapat meningkatkan angka berat badan, menurunkan gairah seksual, pendarahan di luar jadwal menstruasi atau mengganggu jadwal menstruasi. Selain itu, kamu akan merasakan mual, sakit kepala, hingga mengalami jerawat.

IUD (Intra-uterine Device)

Self.com

Pernah mendengar istilah IUD? Nama lainnya adalah alat kontrasepsi spiral, Bela. Ini adalah alat kontrasepsi berbentuk menyerupai huruf 'T'. Cara pemakaiannya adalah dengan memasukkan IUD ke dalam rahim untuk menghadang masuknya sel sperma agar nggak terjadi pembuahan. Ada 2 jenis IUD, pertama terbuat dari tembaga dan dapat bertahan selama 10 tahun, kedua adalah IUD yang mengandung hormon dan bertahan selama 5 tahun.

IUD sedang menjadi jenis-jenis kontrasepsi yang paling populer di masa kini karena pemasangannya cukup sekali dan bertahan dalam waktu yang cukup lama. Tingkat keakuratannya pun cukup baik. 

Namun, ada efek samping yang patut dipertimbangkan, seperti menimbulkan keram atau rasa kurang nyaman pada bagian bawah perut, mengganggu jadwal menstruasi, dapat bergeser atau lepas, bahkan dapat menimbulkan infeksi jika tubuh menolak IUD di dalamnya. Selain itu, IUD dapat menimbulkan rasa kurang nyaman saat sedang berhubungan seksual

Implan atau Susuk

Cosmopolitan.com

Selain IUD yang dipasang di dalam rahim, ada alat kontrasepsi Implan atau Susuk yang juga ditanam ke dalam tubuh. Bentuknya kecil seperti batang korek api dan ditanam di bawah kulit, umumnya pada lengan bagian atas. Kamu cukup menanam Implan satu kali, dan alat ini dapat mencegah kehamilan selama 3 tahun. Tingkat keakuratannya pun cukup tinggi.

Namun, efek samping yang mungkin akan kamu rasakan adalah munculnya rasa nyeri pada bagian lengan tempat implan ditanamkan, terganggunya jadwal menstruasi, peningkatan berat badan, serta dapat mengganggu kesuburanmu yang berisiko menyulitkan kehamilan di masa mendatang.

2. Alat kontrasepsi fisik

Healthline.com

Alat kontrasepsi fisik memiliki rupa dan umumnya dipakai di luar tubuh. Ada beberapa jenis-jenis alat kontrapsepsi fisik yang dapat menjadi alternatifmu.

Kondom

Pixabay.com/Anqa

Kondom bukan sebuah produk yang asing lagi, ya? Ini merupakan salah satu dari sekian jenis-jenis kontrasepsi yang bisa kamu dapatkan dengan mudah. Umumnya, kondom yang tersedia untuk laki-laki. Namun, ada juga kondom untuk perempuan, loh! Tingkat keakuratannya cukup baik dan alat kontrasepsi ini dapat mencegah infeksi menular seksual.

Namun, beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi ketika menggunakan kondom. Pemakaian alat ini hanya bisa sekali untuk 1 kali berhubungan seksual. Jika nggak terpasang dengan benar dan tepat, risiko terjadinya kehamilan atau penyebaran infeksi menular seksual akan meningkat.

Spermisida

Healthtap.com

Spermisida merupakan zat kimia yang dapat merusak kimia. Alat kontrasepsi ini dapat dipakai sendiri atau dikombinasikan dengan pemakaian kondom. Alat kontrasepsi spermisida ini memiliki bentuk krim, jeli, busa, atau supositori. Perlindungan yang ditawarkan bersifat sementara. Jadi, cocok untuk para pasangan yang hanya ingin menunda kehamilan dalam waktu sebentar.

Namun, perlindungan spermisida ini bersifat singkat, umumnya 1 jam saja. Jadi jika melewati waktu itu, tingkat keakuratannya akan berkurang. Ditambah lagi, alat kontrasepsi ini nggak dapat mencegah penyebaran infeksi menular seksual.

Diafragma

Medicalnewstoday.com

Jangan tertukar dengan kondom, diafragma merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari silikon atau lateks dan berbentuk seperti kubah. Diafragma berfungsi mencegah sperma masuk ke dalam rahim sehingga nggak terjadi pembuahan. Alat kontrasepsi ini dapat dipakai berulang-kali dan memiliki keakuratan yang cukup baik.

Tetapi, pemakaian diafragma ini dapat menimbulkan rasa kurang nyaman jika ukurannya terlalu besar. Alat ini pun dapat berpindah posisi sehingga nggak dapat mencegah masuknya sperma ke rahim. Selain itu, diafragma berpotensi menimbulkan iritasi.

3. Alat kontrasepsi permanen

Pexels.com/Pixabay

Jenis alat kontrasepsi permanen menawarkan pencegahan kehamilan yang permanen. Kontrasepsi ini dapat dilakukan pada perempuan maupun laki-laki.

Tubektomi atau sterilisasi

Self.com

Tubektomi atau sterilisasi adalah kontrasepsi permanen dengan cara menutup tuba falopi sehingga sel sperma nggak dapat masuk ke dalam rahim dan melakukan pembuahan. Untuk menutupnya, perlu melakukan operasi yang dilakukan oleh dokter.

Tubektomi nggak memiliki efek samping yang memengaruhi gairah seksual atau menopause. Tetapi, ada efek samping lain yang mungkin dialami, seperti nyeri pada panggul atau perut, infeksi pasca operasi, pendarahan, komplikasi, atau hamil etopik.

Vasektomi

Familydoctor.org

Tindakan yang satu ini biasanya dilakukan oleh laki-laki. Alat kontrasepsi ini menawarkan pencegahan kehamilan permanen, namun perlu melalui tindakan operasi terlebih dahulu.

Vasektomi pun nggak memengaruhi gairah seksual, pun menimbulkan ejakulasi atau memengaruhi kemampuan ereksi laki-laki. Akan tetapi, pasangan dapat merasakan efek samping berupa memar pada testis pasca operasi, pendarahan atau pembekuan darah pada area testis, infeksi pasca operasi, dan perasaan kurang nyaman. Ada juga risiko terdapat darah dalam air mani.

Itulah jenis-jenis alat kontrasepsi yang dapat digunakan untuk mencegah kehamilan atau mencegah penyebaran infeksi menular seksual. Sebelum memutuskan menggunakan salah satunya padamu atau pada pasangan, pastikan kamu telah mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya secara matang-matang. Kalau perlu, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan informasi yang lebih baik seputar jenis-jenis kontrasepsi yang kamu ingin gunakan.

IDN Media Channels

Latest from Health