Ini 6 Gangguan Makan yang Paling Sering Dialami Bayi hingga Dewasa

Pernah mengalaminya, Bela?

Ini 6 Gangguan Makan yang Paling Sering Dialami Bayi hingga Dewasa

Ingin menurunkan berat badan dan membentuk tubuh adalah hal normal. Dalam upayanya tersebut, diet sering kali dilakukan demi mewujudkannya. Namun, bila dilakukan secara berlebihan atau ekstrem, tentu itu tidak baik dan bisa jadi tanda adanya gangguan makan.

Gangguan makan bukan sekadar masalah fisik saja. Melansir Mayo Clinic, gangguan makan (eating disorder) adalah kondisi serius yang berhubungan dengan mental hingga memengaruhi kebiasaan dan gaya hidup.

Umumnya kondisi tersebut ditandai dengan kekhawatiran terhadap berat badan, bentuk tubuh, hingga makanan. Masalah ini nantinya akan mengganggu fisik penderitanya, seperti mengganggu pencernaan, mengubah susunan gigi, serta menyebabkan komplikasi serius.

Seperti tertulis dalam sebuah artikel di Healthline, gangguan makan bisa disebabkan berbagai elemen. Mulai dari genetik, faktor sosial, sampai permasalahan pada otak. Untuk gejalanya sendiri pun beragam. Berikut ini adalah beberapa jenis gangguan makan yang paling sering terjadi.

1. ARFID

Avoidant/restrictive food intake disorder (ARFID) atau gangguan makan yang membuat penderita menghindari makanan tertentu. Mereka hanya makan sedikit dan umumnya alasan menolak makanan adalah karena bau, warna, rasa, tekstur, atau suhu makanan.

AIRFID sering ditemui pada anak-anak dengan usia di bawah 7 tahun dan bisa berlanjut hingga dewasa, baik perempuan maupun laki-laki.

Gejala paling umum dari ARFID adalah menghindari asupan makanan, defisiensi nutrisi, berat badan menurun, perkembangan yang buruk untuk tinggi dan umur, serta punya kebiasaan makan yang mengganggu sisi sosial.

Tampak seperti kebiasaan normal memilih-milih makanan, tetapi ARFID jauh lebih ekstrem. Ini juga tidak berhubungan masalah praktik budaya ataupun agama.

Sebetulnya masih ada lagi gangguan makan lainnya, seperti kebiasaan makan tengah malam (night eating syndrome) dan lain-lain. Namun, gangguan makan yang disebutkan di atas adalah yang paling sering terjadi.

2. Gangguan makan berlebihan

Berkebalikan dengan anoreksia dan bulimia, penderita gangguan makan berlebihan tidak terlalu peduli urusan berat badan. Mereka tidak bisa berhenti makan dan akan melahap makanan dalam jumlah besar. Penderitanya pun tidak memuntahkannya seperti penderita bulimia, membuat mereka punya berat badan yang berlebihan.

Selain makan berlebihan, penderita gangguan makan yang satu ini sebetulnya tidak merasa nyaman dengan kebiasaan makan tersebut. Mereka sadar dan merasa tertekan karenanya. Ini dapat menyebabkan risiko tinggi terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

  • Share Artikel

TOPIC

    trending

    Trending

    This week's horoscope

    horoscopes

    ... read more

    See more horoscopes here