7 Efek Samping Implan Payudara, Bisa Bikin Infeksi!
Prosedur implan payudara atau breast augmentation menjadi salah satu tindakan bedah estetika yang sangat populer. Banyak perempuan memilih melakukan implan payudara untuk menambah ukuran, memperbaiki bentuk, atau mengembalikan volume setelah terjadi kehamilan atau penurunan berat badan.
Meski teknologi bedah dan bahan implan semakin canggih, bukan berarti prosedur ini bebas risiko. Ada berbagai efek samping implan payudara yang perlu dipahami sebelum kamu memutuskan untuk menjalani operasi ini. Yuk, simak tujuh efek samping implan payudara yang paling umum terjadi!
1. Nyeri dan pembengkakan paska operasi
Efek samping pertama yang hampir selalu terjadi setelah pemasangan implan payudara adalah rasa nyeri, bengkak, dan memar di area payudara. Tak perlu khawatir, ini merupakan respons alami tubuh terhadap tindakan bedah dan biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga satu minggu. Untuk mengurangi rasa nyeri, bisa gunakan kompres dingin atau konsumsi obat pereda nyeri sesuai dengan resep dokter.
2. Infeksi pada area implan
Infeksi merupakan risiko yang harus diwaspadai, terutama dalam minggu-minggu awal setelah operasi. Infeksi dapat terjadi karena bakteri masuk ke dalam luka operasi atau tidak menjaga kebersihan dengan baik. Gejala infeksi implan payudara biasanya muncul kemerahan atau rasa panas sekitar luka, keluarnya cairan berbau tidak sedap, hingga demam. Jika infeksi tidak tertangani dengan baik, implan mungkin harus diangkat dan pemasangannya ditunda hingga kondisi membaik.
3. Kapsular kontraktur
Salah satu komplikasi paling umum jangka menengah hingga panjang dari implan payudara adalah kapsular kontraktur. Ini terjadi saat jaringan parut di sekitar implan menebal dan mengeras, menyebabkan implan terasa kaku, bentuk payudara berubah, sampai munculnya rasa nyeri. Jika ini terjadi, sebaiknya konsumsi obat-obatan atau operasi revisi untuk mengangkat jaringan parut dan mengganti implan.
4. Pecah atau bocornya implan
Implan payudara, baik yang berisi saline (air garam steril) maupun silikon, bisa mengalami kebocoran atau pecah. Hal ini bisa disebabkan oleh cedera atau tekanan berlebihan. Jika implan pecah, umumnya diperlukan tindakan pembedahan untuk mengganti implan tersebut. Oleh karena itu, penting melakukan pemeriksaan rutin setelah melakukan operasi implan payudara.
5. Posisi implan yang bergeser
Efek samping lainnya yang mungkin terjadi adalah posisi implan yang bergeser dari tempat awalnya. Hal ini dapat menyebabkan payudara terlihat tidak simetris, terasa tidak nyaman, bahkan membentuk double bubble pada payudara bagian bawah. Penyebabnya, aktivitas fisik terlalu berat, posisi tidur tidak tepat, atau jaringan pendukung payudara yang lemah. Jika ini terjadi, dokter bisa melakukan operasi koreksi untuk menempatkan kembali posisi implan.
6. Masalah saraf pada puting
Selanjutnya, efek samping yang bisa terjadi setelah implan payudara adalah munculnya masalah pada puting. Puting bisa menjadi sangat sensitif atau pun kurang, hingga terjadi mati rasa. Kondisi ini bisa terjadi sementara, tapi tidak sedikit yang permanen. Jika ini terjadi, segera ke dokter ditangani lebih lanjut.
7. Breast Implant Illnes
BII atau breast implant illnes merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kumpulan gejala sistemik yang terjadi oleh sebagai perempuan setelah menggunakan implan payudara. Gejala umum yang terjadi adalah kelelahan kronis, nyeri sendi dan otot, gangguan tidur, kesulitan tidur, hingga gangguan hormon.
Implan payudara bisa membuat seseorang lebih percaya diri, namun bukan tanpa risiko. Untuk itu, penting memahami efek samping dari implan payudara!
