5 Penyebab Kulit Kepala Sensitif

Ketidak cocokan produk perawatan rambut yang kamu gunakan tidak hanya berpengaruh terhadap rambutmu saja, tetapi juga berpengaruh pada kulit kepalamu. Terlebih, ketika produk tersebut memiliki kandungan yang memicu terjadinya iritasi pada kulit kepala.

Agar kulit kepala bebas dari iritasi, kamu disarankan untuk menggunakan produk perawatan rambut yang diperuntukkan bagi kondisi rambutmu serta kulit kepala. Selain itu, aplikasikan produk perawatan rambut secukupnya saja.

Polusi juga tidak hanya membawa masalah bagi kesehatan tubuh dan kulit saja, tetapi juga berpengaruh terhadap kesehatan rambut dan kulit kepala. Partikel-partikel yang dihasilkan oleh polusi, seperti asap dan debu yang menempel pada rambut dan kulit kepala kemudian area tersebut cenderung lebih sensitif.

Agar rambut tidak rusak dan kesehatan kulit kepala terjaga, ketika kamu banyak menghabiskan waktu di luar ruangan untuk beraktivitas, cobalah untuk melindungi area kulit kepala dan rambut dengan topi atau scarf.

Bukan hanya kulit saja yang membutuhkan perlindungan dari paparan sinar matahari, kulit kepala juga membutuhkan perlindungan yang lebih lantaran sinar matahari dapat memicu sensitivitas pada kulit kepala karena paparan sinar ultraviolet  dapat menyebabkan sunburn, kekeringan, atau reaksi alergi. 

Kondisi ini sering menimbulkan rasa tidak nyaman seperti gatal, nyeri, dan kemerahan. Selain itu, paparan matahari juga dapat memperparah masalah kulit kepala yang sudah ada sebelumnya.

Tidak hanya merusak rambut secara keseluruhan, penggunaan alat styling secara berlebihan juga dapat memicu terjadinya kulit kepala sensitif. Mulai dari pengering, pelurus, hingga pengeriting rambut, semuanya bisa berkontribusi terhadap sensitivitas kulit kepala, terutama jika digunakan hampir setiap hari dengan suhu yang terlalu panas.

Meski begitu, resiko kerusakan ini dapat diminimalkan dengan mengaplikasikan hair protectant sebelum menata rambut, serta mengatur suhu alat styling agar tidak terlalu tinggi.

Berbagai aktivitas dan tekanan sehari-hari seringkali menjadi pemicu munculnya stres. Meskipun sulit dihindari, stres tidak hanya memengaruhi kesehatan mental, serta berdampak pada kondisi fisik saja, ini juga bisa memicu terjadinya sensitivitas pada kulit kepala.

Ini terjadi lantaran stres dapat meningkatkan hormon seperti kortisol dan adrenalin, yang membuat kelenjar minyak di kulit kepala lebih aktif sehingga rambut menjadi berminyak. 

Kondisi ini dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri yang menyebabkan rasa gatal, dan kebiasaan menggaruknya dapat merusak lapisan pelindung kulit kepala serta menimbulkan iritasi.