Lawan Trauma, Ini 6 Public Figure Dunia yang Alami PTSD

- Lady Gaga mengalami PTSD akibat pelecehan seksual pada usia 19 tahun, dirawat berulang kali di rumah sakit, dan memulai perjalanan penyembuhan melalui terapi bicara dan obat-obatan.
- Ariana Grande mengalami PTSD setelah pemboman konsernya di Manchester, Inggris, dan memilih terapi yang menyelamatkan hidupnya serta meluncurkan inisiatif senilai $2 juta untuk menyediakan terapi gratis bagi penggemarnya.
- Lindsay Lohan mengalami PTSD parah akibat kejaran paparazzi, memengaruhi keputusannya untuk hidup dengan lebih tertutup di Dubai dan hati-hati membesarkan putranya agar jauh dari sorotan.
Trauma adalah luka yang tak terlihat dan sering disembunyikan di balik senyuman maupun tawa. Beberapa trauma bisa membekas yang bisa menghantui sampai akhirnya mengganggu kehidupan sehari-hari. Ini disebut juga Gangguan Stres Pasca-Trauma (PTSD). Gangguan kesehatan mental satu ini membuat seseorang bisa jadi sulit tidur, sulit konsentrasi, selalu waspada, mimpi buruk, perubahan suasana hati, hingga penghindaran.
PTSD bisa dialami oleh siapa saja, termasuk para bintang-bintang besar dunia. Ini sebagai tanda bahwa mereka juga manusia dan tak sedikit yang membagikan kisahnya. Mereka ingin memberi tahu penderita PTSD lain bahwa ia tak sendiri dan berjuang bersama untuk sembuh. Berikut beberapa public figure dan artis yang mengalami PTSD.
1. Lady Gaga

Pada usia 19 tahun, Lady Gaga mengalami insiden pelecehan seksual yang sangat memengaruhi dirinya. Pelantun “Bad Romance” itu sampai harus dirawat di rumah sakit berulang kali akibat nyeri kronis dan penderitaan mental.
“Saya... mengembangkan PTSD sebagai akibat dari pemerkosaan [saat berusia 19 tahun] dan juga tidak memproses trauma tersebut,” kata penyanyi “Chromatica” itu dalam sebuah wawancara dengan Oprah Winfrey.
Bersama psikiaternya, Dr. Paul Conti, Gaga memulai perjalanan penyembuhannya melalui terapi bicara dan obat-obatan. Sampai akhirnya, Gaga menulis sebuah buku yang menyentuh hati berjudul Trauma: The Invisible Epidemic. Hingga sekarang, Lady Gaga sangat giat menggunakan platform-nya untuk meningkatkan kesadaran tentang PTSD dan membantah mitos seputar gangguan tersebut.
2. Ariana Grande

Bintang pop satu ini pernah mengalami kejadian menakutkan yang tak terbayangkan sebelumnya pada tahun 2017 lalu. Seorang pembom bunuh diri menyerang konsernya di Manchester, Inggris, dan menewaskan 22 nyawa tak bersalah. Dampak dari tragedi ini, Ariana mengalami trauma mendalam hingga didiagnosa mengalami PTSD.
Pada 2018, pelantun “Everything” ini mengatakan kepada British Vogue bahwa dia tidak yakin kalau dia bisa berbicara tentang insiden mengerikan itu tanpa menangis.
“Saya tahu keluarga-keluarga itu dan penggemar saya, dan semua orang di sana mengalami PTSD yang sangat parah. Saya merasa seolah-olah saya tidak boleh berbicara tentang pengalaman saya sendiri—seolah-olah saya tidak boleh mengatakan apa pun,” kata Ariana saat itu.
Tahu bahwa mentalnya tak baik-baik saja dan perlu disembuhkan, Ariana Grande pun memilih terapi. Ia menemukan kalau terapi telah menyelamatkan hidupnya. Sejak itu, ia meluncurkan inisiatif senilai US$2 juta atau sekitar Rp33,2 miliar untuk menyediakan terapi gratis bagi penggemarnya.
3. Lindsay Lohan

Lindsay Lohan juga pernah membagikan pengalamannya dalam menghadapi PTSD yang parah pada tahun 2025 lalu. Mengawali karier menjadi artis cilik, sejak kecil hidupnya penuh sorotan. Lindsay Lohan kerap dikejar paparazi tanpa henti dan diganggu oleh mereka yang membuatnya merasa tidak aman serta ketakutan. Ia menggambarkan pengalaman dengan paparazi sebagai momen-momen menakutkan dari masa lalunya.
“Saya tidak pernah ingin keluarga saya mengalami hal yang sama seperti yang saya alami saat dikejar-kejar oleh paparazzi. Itu adalah momen-momen menakutkan dalam hidup saya—saya mengalami PTSD yang parah akibat hal-hal tersebut,” katanya kepada The Times.
“Situasi yang paling mengganggu. Sangat menakutkan. Dan saya berdoa agar hal-hal seperti itu tidak pernah kembali. Itu tidak aman. Itu tidak adil,” tambahnya.
Trauma ini telah memengaruhi keputusannya untuk hidup dengan lebih tertutup di Dubai. Ia juga dengan hati-hati membesarkan putranya agar jauh dari sorotan.
4. Pangeran Harry

Setelah kehilangan ibunya di usia yang masih sangat muda, Pangeran Harry mengalami trauma yang mendalam dan semakin menjadi kala ia menjalani tugas militer di Afganistan. Trauma ini menanamkan benih PTSD padanya. Mengatasi gangguan mental tersebut, adik dari Pangeran William ini mengadopsi terapi EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing) atau terapi gerakan mata sebagai bentuk dalam memulai perjalanan penyembuhannya.
5. Travis Barker

Travis Barker selamat dari kecelakaan pesawat maut pada tahun 2008, namun pengalaman tersebut tetap meninggalkan bekas luka fisik dan emosional padanya. Drummer Blink-182 itu menghabiskan berminggu-minggu di rumah sakit setelah kecelakaan tersebut, untuk menyembuhkan luka bakar yang serius sekaligus rasa bersalah karena menjadi korban selamat.
Selama bertahun-tahun setelah kejadian tersebut, ia menyimpan rasa takut yang mendalam terhadap penerbangan. Namun, Travis berhasil mengatasi trauma tersebut dalam beberapa tahun terakhir dengan dukungan istrinya, Kourtney Kardashian. Memiliki support system seperti pasangan yang mendukung bisa menjadi salah satu semangat seseorang untuk menghadapi dan sembuh dari trauma yang ada.
6. Darrell Hammond

Bintang senior Saturday Night Live ini, ternyata memiliki sejarah masa kecil yang menyakitkan karena lingkungan keluarga yang abusif. Hal tersebut kemudian mengarah pada diagnosis PTSD kompleks. Butuh bertahun-tahun bagi aktor dan komedian ini untuk mendapatkan diagnosis yang akurat untuk masalah kesehatan mental yang dialaminya.
Darrell Hammond akhirnya menjalani Terapi Perilaku Kognitif (CBT), pendekatan yang berfokus pada perubahan pola pikir yang tidak adaptif. Terapi ini membuatnya lebih tenang. Perjalanannya melalui kegelapan tersebut didokumentasikan dalam dokumenternya, Cracked Up, pada tahun 2018 lalu.
Itulah deretan public figure dunia yang pernah mengalami PTSD. Untuk kamu yang juga mengalami hal yang sama, jangan ragu untuk profesional, ya!



















