Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Need a Hand: Cara Baru Bicara Mental Health Lewat Musik & Kreativitas

Copy of 20250928 Need a Hand-33.jpg
Dok. Need a Hand
Intinya sih...
  • Acara "Need a Hand #HidupmuBerarti" menghadirkan suasana ruang aman yang menggabungkan edukasi ilmiah, cerita personal, aktivitas kreatif, hingga hiburan musik.
  • Isyana Sarasvati berbagi pengalaman tentang bagaimana kreativitas bisa menjadi medium healing bagi para musisi maupun generasi muda.
  • REDSIX berkolaborasi dengan dr. Rayhan alias MAKO• menghadirkan “Peregrine” dalam versi akustik, serta Isyana Sarasvati membawakan lagu-lagu yang menyentuh hati.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bicara soal kesehatan mental sering kali terasa berat, bahkan tabu. Namun, lewat acara “Need a Hand #HidupmuBerarti”, isu yang sensitif ini berhasil dikemas menjadi pengalaman yang hangat, interaktif, sekaligus menyentuh hati.

Diselenggarakan oleh RSKJ Dharmawangsa bersama Redrose Records pada Minggu (28-9-2025) di Studio 1 Menara Kompas Jakarta, acara ini menjadi bagian dari peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia. Alih-alih seminar formal, “Need a Hand” menghadirkan suasana ruang aman yang menggabungkan edukasi ilmiah, cerita personal, aktivitas kreatif, hingga hiburan musik.

Edukasi ilmiah yang dekat dengan realita

Copy of 20250928 Need a Hand-15.jpg
Dok. Need a Hand

Di sesi seminar "Standing Strong Together: How to Cope, Connect, and Care”, dr. Rayhan Maditra I., Sp.KJ menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam mencegah bunuh diri. Pesan utamanya jelas, yakni kita tidak bisa berjalan sendiri, tapi bisa berdiri kuat dengan saling terhubung dan peduli.

Sementara itu, psikolog Tara De Thouars, M.Psi. mengajak peserta memahami tanda-tanda seseorang yang tengah berjuang, sekaligus membangun jejaring sosial yang sehat. Diskusi bertajuk “How to Recognize When Anyone’s Struggling?” ini dipandu oleh Liza Marielly D., M.Psi., CH., membuat topik yang biasanya berat menjadi lebih interaktif dan relatable.

Dari dunia seni hingga storytelling

Copy of 20250928 Need a Hand-17.jpg
Dok. Need a Hand

Setelah sesi ilmiah, suasana bergeser lebih personal. Dalam talkshow bertema “Kesehatan Mental dan Ruang Aman untuk Generasi Muda”, Isyana Sarasvati sebagai musisi sekaligus Founder Redrose Records berbagi pengalaman tentang bagaimana kreativitas bisa menjadi medium healing bagi para musisi maupun generasi muda.

Sedangkan Rhaka Ghanisatria, Co-Founder Menjadi Manusia, menekankan pentingnya media dan storytelling dalam membuka percakapan publik soal kesehatan mental. Karena pada akhirnya, berbagi cerita bisa jadi langkah awal untuk merasa tidak sendirian.

Aktivitas kreatif dari journaling sampai sound healing

Copy of 20250928 Need a Hand-8.jpg
Dok. Need a Hand

Menariknya, “Need a Hand” juga mengajak peserta untuk benar-benar terlibat. Ada sesi journaling bersama KegelisahART untuk menyalurkan keresahan lewat tulisan, serta sound healing dari Amazing Point of Balance yang memberi ruang bagi peserta memproses emosi dengan cara yang menenangkan.

Musik sebagai bahasa universal

Copy of 20250928 Need a Hand-12.jpg
Dok. Need a Hand

Energi acara semakin hidup ketika panggung mulai dipenuhi dengan lantunan musik. TADI membuka suasana lewat lagu “Pesona” dan “Kita Jalin” yang hangat, menciptakan momen kebersamaan antara musisi dan audiens. Setelah itu, giliran REDSIX yang berkolaborasi dengan dr. Rayhan alias MAKO• menghadirkan “Peregrine” dalam versi akustik. Intim dan penuh emosi, penampilan ini seolah mengajak setiap orang yang hadir untuk benar-benar merasakan pesan yang ingin disampaikan.

Suasana semakin syahdu ketika Isyana Sarasvati naik ke panggung. Dengan membawakan “biarkan aku tertidur” dan “untuk hati yang terluka”, ia berhasil membalut ruangan dengan keintiman dan emosi yang menyentuh hati. Sebagai klimaks, MAKO• menutup rangkaian acara dengan “Angkasa” dan “Hidupmu.” Dua lagu ini tidak hanya menjadi puncak pertunjukan, tetapi juga resonansi kolektif yang menggema sebagai simbol perjalanan, harapan, dan keberanian untuk terus hidup.

Bawa pesan "Hidupmu Berarti"

Copy of 20250928 Need a Hand-10.jpg
Dok. Need a Hand

Lebih dari sekadar acara, "Need a Hand #HidupmuBerarti" jadi bukti bahwa kesehatan mental bisa dibicarakan dengan cara yang kreatif, menyentuh, dan memberdayakan. Seperti yang disampaikan dr. Rayhan, kolaborasi lintas sektor—antara tenaga medis, psikolog, musisi, hingga komunitas—membuktikan bahwa isu pencegahan bunuh diri tidak bisa dipikul sendirian.

Pesan akhirnya sederhana, tapi begitu kuat: setiap individu punya nilai, dan setiap hidup layak diperjuangkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Windari Subangkit
EditorWindari Subangkit
Follow Us

Latest in Relationship

See More

Kisah Cinta Go Da Rim dan Gong Ji Hyeok di 'Dynamite Kiss', Rumit!

05 Des 2025, 19:00 WIBRelationship