Choi Daniel merupakan aktor asal Korea Selatan yang dikenal karena perannya dalam drama High Kick Through the Roof, Cyrano Agency, dan Baby Faced Beauty. Terbaru, aktor kelahiran 1986 ini membintangi drama Sorry Not Sorry beradu akting dengan Jeon So Min. Saat mempromosikan dramanya di episode terbaru acara YouTube-nya, Choi Daniel's ChoiDa Cheese, ia membagikan cerita tentang keluarganya.
Ternyata, bintang Jugglers ini memiliki masa kecil yang memilukan. Ia telah ditinggal sang ibunda sejak usianya 4 tahun. Berikut fakta keluarga Choi Daniel dengan kisah masa kecilnya.
1. Aktor kelahiran Seoul
Punya nama kebaratan, ternyata Daniel adalah orang asli Korea dan itu merupakan nama lahirnya. Choi Daniel merupakan anak kedua dalam keluarga yang lahir pada 22 Februari 1986 di Amsa-dong, Gangdong-gu, Seoul, Korea Selatan.
Awalnya, ayah Daniel ingin menamainya Solomon, tapi ibunya lebih suka menamainya Daniel karena dia adalah hadiah dari Tuhan. Hal ini karena ibu dan ayahnya tidak berniat untuk memiliki anak kedua.
Saat mengandung sang kakak, ibu Daniel menderita morning sickness yang parah. Hal itu membuat ayahnya melakukan vasektomi, tapi ibunya akhirnya justru mengandung Daniel. Aktor tersebut lahir melalui vasektomi dan diberi nama salah satu tokoh Alkitab itu yang berarti 'anak yang diberikan oleh surga'.
2. Punya seorang kakak laki-laki
Merupakan anak bungsu, Daniel memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Choi Sung Woo. Berdasarkan penuturannya di konten dalam acara YouTube, kakak laki-lakinya berusia 6 tahun lebih tua. Berbeda dengan Daniel yang berkarier di dunia hiburan, Choi Sung Woo dikabarkan merupakan seorang pegawai negeri.
3. Ibunya meninggal saat ia masih kecil
Choi Daniel pernah berbagi dalam beberapa acara, terbaru dalam program Choi Daniel’s ChoiDa Cheese, kalau ia telah ditinggal sang ibu sejak usianya masih 4 tahun. Ibunya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tak terduga pada tahun 1990 silam.
“Ibuku meninggal dunia saat aku berusia empat tahun. Kakak laki-lakiku enam tahun lebih tua dariku,” katanya.
Sejak itu, Daniel dan kakaknya didik dengan keras oleh sang ayah. Ayah Daniel sendiri adalah seorang lulusan anggota Akademi Militer. Daniel mengaku pernah dipukul ayahnya karena dapat nilai buruk saat ambil rapor, tapi hal itu tidak menyakitkan. Baginya, sang ayah adalah pelindungnya yang bekerja keras untuknya.
“Ketika aku masih di sekolah menengah, pada hari aku mendapatkan rapor yang buruk, aku mendapat pukulan keras dari ayahku. Namun, itu sama sekali tidak menyakitkan. Dia begitu kuat dan menjadi pelindung bagi kami," ujar Daniel.
4. Ayahnya menjadi orang tua tunggal yang bekerja keras
Setelah kehilangan ibunya, Choi Daniel mengalami kehidupan keluarga yang sulit. Ayahnya sangat sibuk untuk merawat sekaligus memenuhi kebutuhan kedua anaknya.
“Kami membutuhkan setidaknya kebutuhan dasar. Jadi, dia sangat sibuk,” cerita Daniel.
Pada saat itu, keluarga Daniel tinggal di Amerika Serikat dalam waktu yang lama untuk bermigrasi. Akhirnya, ayahnya menyerah dengan kehidupan di Amerika dan kembali ke Korea untuk mencari pekerjaan baru.
Pada tahun 1998, ketika Choi Daniel masih duduk di bangku sekolah dasar, ayahnya kehilangan pekerjaan karena krisis keuangan dunia. Bisnis yang ia mulai hancur karena penipuan, sehingga dia memiliki utang yang besar. Rumahnya pun juga jatuh ke tangan orang lain.
5. Hidup terpisah dengan ayah dan kakaknya
Selama beberapa tahun, Daniel, ayahnya, dan kakaknya harus hidup terpisah. Mereka tinggal bersama keluarga lainnya selama beberapa tahun. Daniel tinggal bersama tantenya, kakaknya tinggal di tempat lain, dan ayahnya tinggal sendiri. Suatu waktu, ayah dan kakaknya sempat tinggal bersama, sementara Daniel tinggal di tempat lain.
"Aku tidak tahu bahwa hidup seperti itu adalah hal yang tidak mudah. Sejak kecil, aku pikir memang begitulah cara kami hidup. Aku tidak tahu bahwa itu mudah atau sulit. Aku tidak merasa dirugikan atau tidak bahagia, hanya saja tidak nyaman," katanya dalam sebuah acara TV pada 2012 lalu.
6. Pernah tak mampu beli seragam sekolah
Choi Daniel juga berbagi beberapa cerita tentang masa kecilnya. Ia mengingat bagaimana dirinya tidak mampu membeli seragam sekolah. Ia bahkan memakai seragam bekas dari sekolah.
“Saat itu, ada sebuah merek terkenal bernama Ivy Club. Aku tidak mampu membeli merek tersebut. Aku akhirnya membeli seragamku dari tempat di dekat sekolah,” ceritanya.
“Atau aku akan memakai seragam lama yang diberikan dari sekolah,” tambahnya.
Oleh karena itu, ia sangat menjaga seragam putihnya karena tak mampu membeli seragam lain untuk berjaga-jaga jika terkena noda. Karena hal itu juga, Daniel pernah bertengkar dengan seorang teman dekatnya yang secara tidak sengaja mengoleskan saus pada seragamnya.
Daniel juga menerima bantuan untuk menutupi semua biaya sekolah dan makannya. Ada kalanya dia harus berjalan kaki karena dia tidak memiliki ongkos untuk naik bus ke sekolah.
7. Kerja di usia muda untuk bantu ekonomi keluarga
Keadaannya yang sangat terbatas itu membuat Daniel tak punya impian tertentu. Hal ini juga mendorongnya untuk mulai bekerja di usia muda. Aktor drama School 2013 ini mulai bekerja saat masih duduk di bangku sekolah menengah dan hidup sendiri sejak berusia 20 tahun. Pekerjaan pertamanya adalah sebagai petugas pompa bensin. Ia mulai bermimpi untuk menjadi seorang aktor pada tahun kedua sekolah menengahnya.
“Ketika aku melihat semua teman di sekitarku memutuskan jalur karier tertentu, aku bertanya-tanya, 'Apa yang harus aku lakukan?’. Aku pergi ke salon rambut dengan maksud untuk mencoba pekerjaan penata rambut, tetapi sepertinya itu bukan jalan yang tepat untukku, jadi aku berubah pikiran ke dunia akting. Saat bekerja paruh waktu, aku menemukan pemberitahuan audisi untuk perusahaan teater dan menjadi peserta pelatihan di sebuah teater kecil," ceritanya lagi.
Artis tersebut memulai debutnya dengan membintangi iklan Pepero.
“Ketika aku bergabung dengan perusahaan teater dan mulai berakting, pada suatu saat aku menyadari bahwa akting adalah satu-satunya hal yang dapat aku lakukan, dan aku berlatih mati-matian dengan pemikiran bahwa aku akan mati jika tidak berakting,” katanya.
Itulah fakta keluarga Choi Daniel, bintang Sorry Not Sorry yang masa kecilnya penuh perjuangan.