“Aku jujur mungkin lebih kayak punya pendekatan yang lebih cuek sih. Lebih kayak, ‘ya sudahlah itu masa lalu ibu, kita realistis aja, kita jalanin hidup yang sekarang’. Dan mungkin aku nggak akan sebaik Alin, sih. Empatiku tidak sebesar dia. Aku akan sangat membenci ayah. Maksudnya aku kayak lumayan sulit untuk aku bisa mengerti Alin kenapa sih dia masih bisa sebaik itu sama ayah,” ungkapnya.
Makna Keluarga Bahagia Bagi Amanda Rawles dan Nayla Purnama

- Merasa related dengan karakter di film
- Belajar lebih mengerti orang tua
- Diskusi di rumah itu penting
Amanda Rawles dan Nayla Purnama akan beradu akting sebagai kakak adik dalam film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah. Dalam film drama keluarga dari rumah produksi Rapi Films ini, keduanya terlahir di keluarga broken home meski kedua orang tuanya tak bercerai. Dalam bincang-bincang bersama Popbela pada 5 Agustus 2025 lalu, Amanda Rawles dan Nayla Purnama memaknai kembali arti keluarga bahagia setelah belajar banyak dari filmnya.
Tak hanya itu, mereka juga membagikan pengalaman menarik hingga pelajaran penting tentang keluarga dari film karya sutradara Kuntz Agus tersebut. Yuk, simak perbincangan eksklusif Popbela dengan Amanda Rawles dan Nayla Purnama tentang keluarga berikut ini.
1. Merasa related dengan karakter di film

Baik Amanda Rawles maupun Nayla Purnama mengaku related dan punya banyak kesamaan dengan karakter yang mereka mainkan di film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah. Dalam film, Amanda berperan sebagai Alin si anak tengah/kedua, dan Nayla sebagai Aca, si anak bungsu.
Di kehidupan nyata mereka juga sama-sama anak tengah dan anak bungsu di keluarganya, sehingga ada sisi di mana mereka merasakan apa yang dirasakan oleh karakter tersebut. Meski begitu, keduanya tetap membangun boundaries agar tetap menjadi dirinya sendiri, dan bisa membawa karakter Alin dan Aca dengan seutuhnya.
Meski memiliki persamaan, Amanda juga menyebut ada sedikit perbedaan antara dirinya dan Alin. Jika ada di posisi Alin, Amanda mengaku kalau dirinya akan lebih cuek dengan keadaan masa lalu yang tak bisa diubah, memilih untuk realistis, dan menjalani hidup yang ada. Ia juga mengaku tak akan sebaik Alin yang masih bisa menerima ayahnya yang sudah menyakiti ibunya dan menghancurkan hubungan keluarga.
2. Belajar lebih mengerti orang tua

Film ini juga mengajarkan Amanda dan Nayla kalau orang tua juga memiliki masa lalu sebelum akhirnya membangun sebuah keluarga baru di mana ada mereka di dalamnya. Ini membuat mereka lebih mengerti kehidupan orang tuanya, apa yang telah mereka lewati, apa yang mereka korbankan dan lepaskan untuk akhirnya memiliki anak dan merawatnya.
“Sebelumnya aku nggak pernah memikirkan ‘iya juga ya, sebelum aku lahir itu mama punya masa lalu’. Tapi setelah main di film ini, aku jadi lumayan mempertanyakan juga ‘jadi mama tuh sebelum ada aku kehidupannya gimana, apa yang harus mama relakan untuk bisa ada aku disini’,” ujar Nayla.
“Itu benar lagi. Jadi, kayak buka suatu hal yang baru lagi, tapi diingetin lagi mama kamu tuh punya masa lalu. Terus sempat jadi kepikiran juga ya, aku malah pas big reading, aku tuh sempat nangis. Nangis banget pas di ending Alin kan yang membuka buku harian ibu kan. Dia yang membayangkan masa lalu ibu seperti apa. Dan itu Amanda kayak juga ikut membayangkan gitu lho, ‘oh iya ya ibu, oh ibu waktu itu gimana ya’. Terus kayak jadi sedih banget aja sih,” tambah Amanda.
3. Diskusi di rumah itu penting

Selain disadarkan agar lebih perhatian dengan orang tua, ada beberapa pelajaran penting yang dipetik dan dibagikan Amanda Rawles dan Nayla Purnama tentang keluarga dari film tersebut. Amanda mengatakan kalau film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah mengajarkan untuk jangan takut mengutarakan perasaan dengan orang tua, berkomunikasi, jujur dan terbuka. Sementara Nayla mengatakan ia belajar bahwa komunikasi dan diskusi di rumah itu penting meski hanya sekedar pembahasan kecil.
“Pastinya belajar ini ya jangan takut untuk mengutarakan perasaan kita sama orang tua, komunikasi, belajar untuk nggak apa-apa kok jujur dengan perasaan kita. Itu dapat membuka banyak sekali ruang tadi. Berusaha untuk mengerti masa lalu mereka tuh seperti apa, sehingga kita punya lebih banyak empati untuk bisa mengizinkan mereka untuk tidak menjadi sempurna,” kata aktris kelahiran tahun 2000 itu.
“Saudara sih, konflik antara saudara bagaimana memang di antara kita bertiga ini punya sifat yang beda-beda. Jadi, bagaimana bisa untuk mengerti sifat satu sama lain untuk komunikasi dan empati sih,” tambah Nayla.
“Sebagai dari anak bungsu yang aku pelajari dari film ini ya itu sih bagaimana diskusi di rumah, komunikasi di rumah itu sangat-sangat penting. Maksudnya diskusi tuh nggak dalam arti yang pembahasannya berat, tapi cuma sesimpel kayak cerita tentang keseharian yang ngapain tadi. Itu tuh membuka banget untuk jadi bisa lebih tahu karakter keluarga masing-masing.
Karena ternyata aku merasa ada banget anak yang malah merasa lebih nyaman untuk cerita ke orang di luar rumah dibanding sama orang-orang yang ada di dalam rumah yang keluarga. Jadi, itu jadi refleksi buat diri aku sendiri juga sih kayak ternyata sebenarnya enak juga, maksudnya nyaman juga ya buat cerita banyak hal ke keluarga,” lanjutnya.
4. Makna keluarga bahagia bagi Amanda dan Nayla

Berbicara tentang keluarga, Amanda Rawles dan Nayla Purnama membagikan makna keluarga bahagia bagi mereka masing-masing. Menurut Amanda, keluarga bahagia adalah yang bisa menerima satu sama lain apa adanya dan berani untuk mengungkapkan keresahan yang ada.
“Mungkin keluarga yang bisa menerima satu sama lain apa adanya, tapi juga berani untuk mengungkapkan keresahannya. Jadi, nggak disimpan sendiri karena nggak adil, kayaknya kita protes si ini nggak bisa itu, tapi kayaknya nggak pernah diutarakan disimpan sendiri. Jadi, keterbukaan itu dan saling mengasihi. Ketiga itu mungkin,” ujar Amanda.
Sementara bagi Nayla, keluarga bahagia adalah keluarga yang hadir untuk satu sama lain. Situasi yang hangat walau mungkin keluarga tersebut tak memiliki figur yang lengkap.
“Kadang nggak selalu walaupun lengkap gitu ya figurnya semuanya ada, tapi bahagia kayaknya untuk mendapatkan rasa hangat di rumah. Itu sudah membahagiakan sih harusnya di dalam rumah. Bisa mungkin makan bareng-bareng, ngumpul momen-momen yang kelihatannya sepele kayak gitu itu jadi momen yang bikin bahagia sih di rumah sama-sama,” tutur Nayla.
“Karena mungkin karena bukan cuma secara fisik hadir kali ya di dalam keluarga, tapi memang benar-benar secara emosi, secara perhatian semua di waktu tersebut gitu jadi kayak bisa hangat situasi-situasinya,” tambah Amanda.
5. Beri pesan untuk anak muda yang sedang lalui masalah keluarga

Amanda dan Nayla juga memberikan pesan kepada para anak muda di luar sana yang sedang mengalami masalah keluarga seperti Alin dan Aca. Nayla berpesan agar mereka bisa lebih mengerti dan memaafkan pilihan-pilihan orang tua.
“Semoga jadi lebih mengerti karena kan kita nggak tau ya kalau apa saja yang sudah dilalui sama orang tua kita sebelum kita ada. Jadi, mungkin lebih bisa memaafkan atas pilihan-pilihan yang orang tua kita miliki,” ujar Nayla.
Amanda Rawles berpesan untuk tidak pahit dengan kehidupan, memaafkan orang tua juga memaafkan diri sendiri.
“Kalau aku mungkin pesannya jangan pahit sama kehidupan. Memaafkan orang tua kita, memaafkan diri sendiri dan semoga film ini dapat memberi ruang untuk berdiskusi sama diri sendiri dan juga sama keluarga sama orang tua dan semoga bisa memberi harapan baru sih,” kata Amanda.
Itulah makna keluarga bahagia bagi Amanda Rawles dan Nayla Purnama yang memerankan Alin dan Aca di film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah. Kalau menurut kamu?



















