130 Kata-Kata Sedih Kehidupan Keluarga yang Menyentuh Hati

Dengan mengungkapkannya dapat membuat hati kamu tenang

130 Kata-Kata Sedih Kehidupan Keluarga yang Menyentuh Hati

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Dalam kehidupan keluarga, setiap orang tentu pernah melewati berbagai momen bahagia maupun konflik yang terjadi. Pada momen tersebut, tak jarang seseorang akan mengungkapkan perasaan maupun emosinya melalui ucapan dan kata-kata. Dengan mengungkapkannya, seseorang akan merasa lebih tenang dan lega karena beban pikiran atau emosi yang dirasakan telah dikeluarkannya. 

Apakah saat ini kamu juga sedang merasakannya, Bela? Jika kamu bingung untuk mengutarakan isi hatimu, berikut Popbela sudah menyiapkan 130 kata-kata sedih kehidupan keluarga yang menyentuh hati.

1. Kata-kata sedih yang diliputi rasa kecewa

130 Kata-Kata Sedih Kehidupan Keluarga yang Menyentuh Hati

Kamu pasti pernah mengalami saat di mana rasa kecewa meliputi dirimu atas perilaku anggota keluarga. Ketika itu terjadi, kamu akan berusaha mengkomunikasikan perasaanmu. Namun, sebelumnya kamu mungkin memerlukan waktu untuk menyendiri agar lebih tenang dan dapat mengelola rasa emosi kecewa yang kuat.

Selama kamu menyendiri dan merenung, kamu mungkin akan memikirkan cara untuk mengungkapkan rasa kecewamu kepada mereka. Berikut adalah contoh deretan kata-kata sedih untuk keluarga yang dapat mewakili rasa kecewamu.

1. "Sejujurnya, aku sangat kecewa melihatmu bersikap seolah tidak terjadi apa-apa setelah kata-kata jahat keluar dari bibirmu. Apakah aku memang anak yang seburuk itu?"

2. "Terkadang, perkataan orang memang benar bahwa tidak semua rumah adalah tempat pulang."

3. "Tidak ada manusia yang sempurna, baik kamu maupun diriku. Namun, membenarkan perilaku buruk terus-menerus bukankah tanda ketidakdewasaan? Mengapa kamu tidak memiliki kemampuan belajar dan berbenah diri?"

4. "Mengapa orang mudah sekali menghakimi seseorang sebagai anak durhaka, tapi meminggirkan kemungkinan bahwa orangtua juga bisa durhaka?"

5. "Aku tidak sadar sampai kapan, tapi semua perasaanku masih tentang sikap dan perilakumu yang membuatku terluka."

6. "Orang bilang darah lebih kental dari air. Namun, sering kali aku hanya butuh air dalam hidup ini. Darah tak selamanya dibutuhkan seseorang."

7. "Kesadaran tanpa kewarasan adalah jebakan yang menyebabkan seseorang salah mengambil keputusan. Apakah sekarang aku juga sudah keliru mengambil tindakan?"

8. "Sampai kesabaran ini terus menjadi alasan untuk bertahan di kondisi yang sebenarnya sudah sangat menyakitkan?"

9. "Selama ini, aku hanya berusaha tegar di rumah, di depan keluarga. Aku tidak ingin menunjukkan sisi-sisi lemah pada mereka bila akhirnya hanya akan dihakimi."

10. "Aku kadang bertanya-tanya, 'Apakah orangtua memang mengasihiku meski penuh kekurangan dan tak seistimewa anak orang lain?'"

11. "Saat ini, aku hanya bisa percaya pada diri sendiri. Ketika sedih, akulah yang pertama harus memeluk diri ini dengan penuh kasih dan kelembutan. Aku tidak bisa menggantungkan rasa cinta pada orang lain, termasuk keluarga."

12. "Menjadi orangtua memang butuh keberanian untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan."

13. "Aku tidak tahu sampai kapan menahan semua ini. Namun, rasanya begitu menyesakkan dan menyakitkan. Rasanya seperti bernapas dalam air laut yang sunyi dan dalam."

14. "Meskipun berat, aku berusaha keras tidak melakukan hal buruk seperti kamu memperlakukanku dengan buruk. Mengapa? Aku tidak ingin tumbuh menjadi orang jahat."

15. "Ada keinginan yang besar untuk memanggilmu seperti anggota keluarga lain. Namun, ada kekecewaan yang amat dalam sehingga aku tidak ingin melakukannya lagi."

16. "Bagaimana caranya aku menghadapi kenyataan bahwa keluarga ini menjadi sumber kecewa dan luka yang mendalam?"

17. "Apabila kecewaku dapat diabaikan dengan mudah, apakah kita bisa disebut keluarga? Kita tidak bisa menghadirkan diri sebagai sosok penenang satu sama lain."

18. "Betapa sulit menerima keluarga yang tak utuh ini. Sementara aku sangat ingin merasakan keluarga hangat yang utuh seperti orang lain."

19. "Pengabaianmu menjadi luka sepanjang hidup dan aku tidak tahu harus menyembuhkannya dengan cara apa lagi."

2. Kata-kata sedih kehidupan keluarga yang penuh dengan makna

Bukan hanya dapat meluapkan kekecewaan, kamu juga bisa mengungkapkan perasaan dan emosi yang dirasakan dengan penuh makna melalui kata-kata sedih kehidupan keluarga. Kamu dapat memilih kata-kata berikut yang sangat menggambarkan keadaan perasaanmu. 

1. "Keluarga tanpa komunikasi ibarat rumah tanpa pondasi."

2. "Surga yang nyata saat ini yang bisa kita rasakan adalah rumah kita yang dipenuhi kehangatan dari keluarga kita."

3. "Satu hal yang aku pelajari, satu kebohongan cukup untuk mempertanyakan semua kebenaran."

4. "Bukankah ini lucu? Orang-orang yang sangat ingin aku jaga adalah orang-orang yang tidak menginginkanku ada di dunia."

5. "Masalah apa pun di dalam keluarga, besar maupun kecil, biasanya dipicu komunikasi yang buruk. Sehingga hal-hal sederhana menjadi masalah besar."

6. "Ketika merasa lelah dan kecewa, kemudian kamu sadar bahwa kamu sendirian dan jauh dari keluarga, artinya kamu sedang belajar tentang kehidupan dan kenyataan sesugguhnya."

7. "Apakah kasih sayang dalam keluarga tidak bisa sama rata? Mengapa hanya aku satu-satunya dijauhi dan diabaikan? Apakah aku tidak layak dicintai?"

8. "Aku tidak ingin mengatakan ini, tapi keluargaku terasa asing. Aku seperti hidup satu atap dengan orang-orang yang sama sekali tidak kukenal atau mengenaliku."

9. "Orangtua yang tidak bisa berdamai dengan dirinya akan menumbuhkan anak-anak penuh luka."

10. "Apa itu keluarga? Bagaimana bila keluarga bukanlah tempat untuk menumpahkan lelah dan bahagia? Keluarga ini terasa kosong dan hampa. Tidak napas-napas kehidupan di dalamnya."

11. "Akhirnya, aku menyakini bahwa keluarga yang baik dibangun dengan cinta, dimulai dengan kasih sayang, dan dipelihara dengan kesetiaan."

12. "Percayalah, keluarga adalah tempat terbaik untuk berbagi."

13. "Tahukah kamu? Salah satu yang aku ingin lakukan adalah membuat keluarga bahagia. Namun, aku tidak bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain. Aku bertanggung jawab pada kebahagiaanku sendiri."

14. "Terkadang aku menangis dan iri ketika seorang teman menceritakan kehangatan bersama keluarganya."

15. "Banyak orang bilang, keluarga adalah tempat terbaik untuk kita belajar tentang sebuah pengorbanan. Sayangnya, keluargaku tidak demikian."

16. "Aku sedang belajar mempraktikkan ungkapan 'tunjukkan senyum di hadapan orang banyak, tangis di hadapan sahabat, pengorbanan di hadapan keluarga, dan rasa beryukur di hadapan Tuhan'."

17. "Benarkah jika kita ikhlas dalam berupaya untuk kebahagian hidup keluarga, Tuhan akan memudahkan dan menunjukkan jalan."

18. "Kebahagiaan kadang berawal dari kebersamaan bersama orang-orang terdekat seperti keluarga."

19. "Apakah keluarga memang tempat kembali yang paling aman? Bagaimana bila keluarga adalah sumber ketidakamanan yang menyebabkan kita pergi ke psikolog setiap waktu."

20. "Keluarga akan selalu berada di dekatmu hingga kamu bisa bergerak berhasil ataupun terjatuh, karena memang mereka selalu mencintaimu apa adanya."

21. "Zaman memang sudah berubah, tapi manusia tetap sama. Kita tetap butuh cinta, kebahagiaan, dan kehangatan sebuah keluarga."

22. "Orang-orang bertanya kenapa aku susah sekali memercayai mereka. Lantas, bagaimana bisa aku menaruh percaya pada keluarga yang tidak bisa dipercaya? Bukankah mereka sering mengabaikan janji dan menganggapnya seolah tidak ada?"

23. "Lebih baik hidup sederhana tapi bermakna, daripada hidup mewah tapi mengorbankan cinta keluarga."

24. "Apalah arti keluarga bila harta dan tahta dapat merusak keutuhan yang sudah bertahun-tahun terjaga."

25. "Sesibuk apa pun kamu, keluarga merupakan tempat pulang. Uang dan popularitas tak mampu membayar kebersamaan dengan keluarga."

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here