Fakta Trailer Film 'Panggil Aku Ayah', Drama Keluarga Penuh Tawa-Haru

- Trailer film 'Panggil Aku Ayah' mengisahkan hubungan unik antara penagih utang, sepupu, dan anak kecil yang tumbuh jadi keluarga, menyentuh hati namun penuh komedi.
- Kehadiran Ringgo Agus Rahman dan Boris Bokir memberikan sentuhan humor khas, sementara isu keluarga non-biologis diangkat dengan kuat.
- Film ini merupakan adaptasi dari film Korea Pawn, namun tetap kental nuansa lokal Indonesia dalam cerita dan karakternya.
Film keluarga terbaru dari Visinema Studios berjudul Panggil Aku Ayah akhirnya merilis trailer resmi pada Jumat (4-7-2025). Setelah sukses dengan JUMBO, Visinema kembali menghadirkan cerita yang menyentuh hati, namun kali ini dalam balutan drama komedi keluarga yang menghangatkan jiwa.
Disutradarai oleh Benni Setiawan, film ini mengadaptasi film Korea Pawn ke dalam konteks Indonesia. Lewat trailer berdurasi dua menit ini, penonton langsung disuguhkan dinamika unik antara seorang penagih utang, sepupunya, dan seorang anak kecil yang perlahan mengubah hidup mereka.
Buat kamu yang penasaran, berikut beberapa fakta menarik dari trailer film Panggil Aku Ayah yang bisa bikin kamu merasa campur aduk, dari ketawa, nangis, hingga merasa pulang ke rumah.
1. Bermula dari utang, tumbuh jadi keluarga

Trailer dibuka dengan situasi absurd. Dedi (Ringgo Agus Rahman), seorang penagih utang, dan sepupunya, Tatang (Boris Bokir), mendadak harus mengasuh anak kecil bernama Intan (Myesha Lin) karena ibunya, Rossa (Sita Nursanti), menjadikan sang anak sebagai “jaminan utang” sebelum pergi menjadi TKI.
Awalnya canggung dan asal-asalan, hubungan mereka justru berubah seiring waktu. Dari yang hanya terpaksa, akhirnya berubah menjadi tulus. Dari yang nggak kenal, jadi saling sayang. Relasi ini jadi inti dari trailer dan pastinya juga filmnya.
Berperan sebagai Dedi, Ringgo Agus Rahman justru tertarik memerankan karakter ini yang ternyata sangat kontras dengan kepribadian aslinya.
“Karakter Dedi sangat menarik bagi saya karena kontrasnya—seorang penagih utang yang tidak punya pengalaman sebagai orang tua, tapi justru memilih berjuang demi anak yang bahkan tak memiliki hubungan darah dengannya. Dari perjuangan itulah tumbuh perubahan dalam diri Dedi dan orang-orang di sekitarnya. Cerita ini menyentuh, tapi juga penuh momen kocak dan hangat yang membuat perjalanan mereka terasa nyata,” ungkap Ringgo di acara Press Conference Official Trailer & Poster Film 'Panggil Aku Ayah' pada Jumat (4-7-2025) di Senayan City XXI.
2. Humor khas Ringgo dan Boris yang bikin tertawa

Meski bertema tentang keluarga dan menyentuh, trailer film Panggil Aku Ayah tetap ringan berkat kehadiran Boris Bokir dan Ringgo Agus Rahman. Chemistry keduanya terasa sangat natural dan berhasil bikin penonton senyum-senyum sendiri.
Kelucuan Tatang yang apa adanya dan Dedi yang jutek tapi care, bikin konflik jadi lebih relatable. Kehadiran Myesha Lin sebagai Intan kecil juga bikin trailer ini punya banyak momen manis yang bikin gemas.
3. Menghadirkan isu keluarga non-biologis yang jarang diangkat

Yang menarik, trailer ini juga menyentil sesuatu yang jarang dibicarakan, yakni bahwa keluarga nggak harus lahir dari ikatan darah. Dedi dan Tatang bukan siapa-siapa bagi Intan, tapi mereka memilih untuk hadir dan merawat putri kecil tersebut.
Nilai tentang kehadiran, kepedulian, dan kasih tanpa syarat ini jadi benang merah yang terasa kuat di trailer Panggil Aku Ayah. Dan ini bisa resonate dengan banyak orang yang tumbuh dengan figur “ayah” yang mungkin bukan ayah kandungnya.
4. Intan dewasa hadir dan jadi jembatan emosi di akhir trailer

Menjelang akhir trailer, penonton disuguhkan kilasan sosok Intan dewasa yang diperankan oleh Tissa Biani. Di situ, Tissa menarasikan bagaimana masa kecil membentuk caranya memandang hidup dan keluarga.
“Sebagai Intan dewasa, saya merasakan bagaimana luka dan cinta dari masa kecil membentuk cara kita memandang keluarga. Intan tumbuh dengan perjuangan unik yang membuatnya belajar makna keluarga. Menurut saya, hal ini sangat relevan dengan generasi sekarang, yang sering kali dibesarkan dan dipengaruhi oleh orang-orang di luar struktur keluarga tradisional,” ungkap Tissa.
Suara Tissa ini seolah jadi pengantar bahwa film ini nggak cuma tentang masa lalu, tapi juga tentang bagaimana luka dan cinta membentuk kita saat dewasa.
5. Adaptasi dari film Korea laris, tapi tetap kental nuansa lokal

Film Panggil Aku Ayah merupakan adaptasi dari Pawn, film Korea Selatan rilisan CJ ENM yang juga turut memproduksi film ini. Meski berasal dari film Korea, film yang diproduseri oleh Anggia Kharisma dan Novia Puspa Sari itu terasa sangat membumi dan dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Dari logat Sunda Dedi dan Tatang, obrolan khas warung, sampai nasi bungkus jadi bagian dari keseharian yang terasa sangat familiar.
Benni Setiawan selaku sutradara pun menegaskan bahwa meski film ini adaptasi, ia berusaha menjadikannya relevan secara lokal.
“Dalam adaptasi ini, saya berupaya untuk tetap mempertahankan pesan utama, namun dihadirkan dengan konteks lokal Indonesia yang kuat. Dengan kualitas para pemeran yang mampu menghidupkan karakter dan emosi cerita, saya berharap penonton tidak hanya akan terhibur, tapi juga dapat menemukan makna baru tentang sebuah relasi keluarga,” ujar Benni Setiawan yang juga merupakan peraih Piala Citra untuk Sutradara Terbaik.
Dengan track record Visinema Studios yang konsisten menghadirkan film-film emosional berkualitas, seperti Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini dan JUMBO, Panggil Aku Ayah tampaknya akan jadi salah satu film keluarga paling kuat di tahun ini lewat kominasi drama, komedi, dan pesan mendalam yang dibawanya.
Penasaran dengan filmnya, Bela? Sabar ya, karena film Panggil Aku Ayah baru akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 7 Agustus 2025. Jangan lupa siapin tisu, ya!

![속이는 사람 3명 속는 사람 1명도파민 터지는 사각관계 대 맛집🤭SBS 수목드라마 키스는 괜히 해서!☞ [수,목] 밤 9시Copyright Ⓒ SBS. All rights.jpg](https://image.popbela.com/post/20251204/upload_91ed776d1413b02e7bd9da0b2b2dfa6f_17be354d-baa2-44ca-931a-6326b982533c.jpg)

















