Jangan Dibiarkan! Ini 6 Cara Ampuh Menghadapi Saudara Toxic

Jangan biarkan saudaramu bersikap seenaknya padamu

Jangan Dibiarkan! Ini 6 Cara Ampuh Menghadapi Saudara Toxic

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Terkadang, menghadapi orang yang punya perilaku toxic itu cukup tricky. Apalagi jika sosok yang toxic itu adalah kakak atau adik, alias saudaramu sendiri. Biasanya, menghadapi saudara toxic cukup sulit karena kamu tumbuh besar bersamanya dan begitu menyayanginya tanpa syarat.

Akan tetapi, ketika perilaku toxic-nya bikin kamu rugi, baik secara fisik, emosional, maupun mental, dan terus menguras energimu, kamu nggak boleh diam saja, Bela.

Jangan biarkan saudaramu bersikap seenaknya karena ia merasa bahwa kamu akan tetap menyayanginya, meski dia berlaku nggak sopan dan kejam terhadapmu.

Untuk itulah Popbela sudah merangkum 6 cara ampuh menghadapi saudara toxic, yang dilansir dari laman Happier Human berikut ini. Simak artikelnya sampai akhir, ya!

1. Tetapkan batasan yang sehat

Jangan Dibiarkan! Ini 6 Cara Ampuh Menghadapi Saudara Toxic

Nggak bisa dipungkiri jika menghadapi saudara yang toxic adalah hal yang cukup sulit. Sebab, biasanya nggak ada batasan di antara kamu dengan saudaramu. Terlebih ada kemungkinan kamu menganggap perilaku toxic-nya karena ia menyayangimu.

Akan tetapi, kamu perlu mulai menyadari jika memang ada hal-hal yang memang sudah keterlaluan saudaramu katakan atau lakukan, Bela. Misalnya, ketika ia sering kali mengolok-olok bentuk tubuhmu dan kamu nggak menyukai hal tersebut, penting untuk memberitahunya.

Kalau ia terus melakukannya, berikan konsekuensi seperti, "Kalau kamu tetap mengejekku seperti itu, aku nggak akan membantumu lagi."

Meski di awal kemungkinan akan terasa sulit, tapi dengan menetapkan batasan, kamu akan memiliki hubungan yang lebih sehat dengan saudaramu, serta bentuk menghargai dirimu sendiri.

2. Belajar memahami sudut pandangnya

Kamu mungkin pernah dengar kalimat 'hurt people hurt people' alias 'orang yang tersakiti, menyakiti orang lain'. Kalimat satu ini menunjukkan jika seseorang bisa menjadi toxic karena ia terluka.

Maka dari itu, apabila saudaramu menunjukkan sifat atau perilaku toxic padamu, belajar uintuk memahami kalau dia sebenarnya terluka. Bisa jadi karena ia merasa sakit hati sewaktu kecil atau karena orang tuamu membandingkannya denganmu.

Cara satu ini mungkin cukup menantang untuk dilakukan, sebab kamu perlu memproses perasaanmu dulu dan belajar memaafkan saudaramu.

Namun, kamu perlu ingat bahwa memaafkan bukan berarti membiarkan dia terus-menerus melakukan perilaku toxic-nya padamu.

Kamu bisa belajar memaafkan saudaramu sembari tetap mempertahankan batasan yang sehat dengannya, Bela.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here