Sekilas INFJ dan ENFJ itu terlihat sama, meskipun mereka hanya berbeda di huruf depannya saja, yaitu E dan I. Secara umum, INFJ adalah sosok yang senang menyerap informasi untuk diri sendiri. Akibatnya jika berlebihan, mereka juga sering khawatir dan sangat memercayai intuisinya.
Sementara itu, ENFJ suka mencari solusi dari sebuah masalah. Mereka kurang mampu memahami atau memproses masalah secara menyeluruh dibandingkan INFJ sebelum mengambil langkah untuk mengatasinya.
Nah, sebenarnya apa saja perbedaan karakter mendasar INFJ dan ENFJ? Yuk, cek jawabannya di sini!
1. INFJ dan ENFJ dalam bersosialisasi
Meskipun introvert, INFJ sangat banyak bicara dan sering disangka sebagai ekstrovert. Namun, di hadapan ENFJ yang cepat dan banyak bicara, INFJ tampak seperti introvert pada umumnya, bahkan merasa sulit untuk menyapa lawan bicara.
Sementara itu, ENFJ suka berbicara mengenai diri mereka dan hal lainnya. Terkadang hal itu membuat orang-orang berpikir ENFJ sangat memesona.
Saat berkumpul, INFJ juga menyapa orang-orang dengan kehangatan dan antusias. Namun, setelah cukup bersosialisasi, INFJ harus bersantai untuk memulihkan diri. Sementara itu, ENFJ saat bersosialisasi sangat aktif dan energik. Keterbukaan ENFJ cenderung disambut dan dihargai.
2. Cara merespons stres dan tantangan
INFJ ini sangat sensitif dan mudah kewalahan dalam menghadapi stres dan tantangan kehidupan sehari-hari. Mereka rentan terhadap perasaan tidak puas, depresi, kekalahan, dan menjadi korban. INFJ juga sangat perfeksionis dengan standar yang mereka tetapkan sendiri.
Di lain sisi, ENFJ jika ada masalah tidak tampak terbebani atau kewalahan. Sebagai ekstrovert, mereka menunjukkan ketangguhan atau ketahanan tertentu yang mungkin tidak dimiliki INFJ. ENFJ berusaha dengan tenang mencari jalan keluarnya.
3. Idealisme keduanya
Kedua tipe ini sangat idealis dan perfeksionis. Hal itu dikarenakan beberapa komponen ini, intuisi (N) yang berkaitan tentang idealisme, penilaian (J) yang memberikan rasa keyakinan tentang kebenaran, sementara itu perasaan (F) ini berhubungan dengan apa yang diyakini dalam hatinya.
INFJ juga bisa konfrontatif, namun mereka cenderung sedikit pemilih tentang apa yang harus diperjuangkan. Kebanyakan INFJ juga memiliki pertahanan psikologis yang kuat. Sementara itu, ENFJ sangat persuasif dan berusaha memengaruhi orang lain. Menurut ENFJ, perubahan pasti harus terjadi.
4. Cara INFJ dan ENFJ melihat potensi
Keduanya secara intuitif mengenali sesuatu secara bersamaan. Kepekaan kedua MBTI ini sangat tinggi. ENFJ bisa melihat potensi besar yang belum terealisasi pada INFJ, yang jika diwujudkan bisa menjadi kekuatan positif untuk INFJ.
Di lain sisi, INFJ mungkin mengagumi dan berusaha meniru karisma serta keberanian ENFJ. Nggak salah, deh, kalau pesona ENFJ ini tak boleh diremehkan!
5. Cara mengkritisi sesuatu
Meskipun keduanya saling mengagumi, INFJ dan ENFJ juga sangat kritis. ENFJ merasa risi jika melihat INFJ frustrasi karena hal itu dapat menghambat INFJ untuk maju. Sementara itu, INFJ mungkin membuat kemajuan secara emosional, namun tak bisa dilihat oleh ENFJ. Mereka ingin lebih melihat perubahan yang jelas.
INFJ juga tidak cocok kecenderungan ENFJ dalam menilai sesuatu, menurutnya hal itu sia-sia karena kurang akurat. Sementara menurut ENFJ, hal itu harus dilakukan agar segera menemukan solusi yang pasti.
Nah, itulah perbedaan karakter mendasar antara INFJ dan ENFJ. Kamu setuju nggak, Bela? Ada yang merasa relate nggak dengan penjabaran di atas? Berikan pendapatmu, ya!