Ketika kamu mendengar tentang soft spoken, apa yang terlintas di pikiranmu? Apakah itu mengenai sosok yang pemalu dan lemah lembut? Hmm, tidak juga. Sebenarnya soft spoken lebih dari itu.
Sederhananya, soft spoken adalah cara sebagian orang untuk berkomunikasi. Orang-orang soft spoken sering kali menghadirkan ketenangan dalam situasi yang kacau. Nada bicara mereka bisa menjadi sumber kekuatan dan penghiburan, itu bukanlah sesuatu yang mudah.
Kelebihan orang soft spoken juga dapat memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Ketika seseorang berbicara dengan lembut, orang-orang akan mencondongkan tubuh, fokus, dan mendengarkan dengan lebih saksama.
Kalau kamu penasaran dengan orang soft spoken, yuk simak fakta tentang orang soft spoken berikut ini, ya!
1. Soft spoken bukanlah sebuah kelemahan
Hal yang perlu diingat pertama adalah, apakah soft spoken itu kelemahan? Jawabannya bukan, persepsi ini sangat berbahaya dan salah kaprah. Orang soft spoken itu juga kuat, tangguh, dan sangat tanggap.
Kelebihan soft spoken adalah mereka bisa menyampaikan pesan dengan penuh empati dan perhatian, tanpa menggunakan tekanan. Menariknya, seorang peneliti bernama Elaine Aron menjelaskan kalau soft spoken dapat menjadi cerminan kecerdasan emosional.
Orang yang bertutur kata lembut memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk memproses informasi secara mendalam. Mereka cenderung mempertimbangkan dampak dari kata-kata mereka, sehingga mereka menjadi komunikator yang sangat efektif.
2. Soft spoken juga berhubungan dengan kepribadian
Orang soft spoken cenderung menunjukkan sosok dengan kepekaan yang tinggi. Menurut Dr. Judith Orloff, seorang ahli di bidang kecerdasan emosional, orang yang bertutur kata lembut sering kali memiliki rasa empati yang tinggi. Hal ini membuat mereka lebih memahami situasi sosial dan membalasnya dengan interaksi yang hangat tanpa menyakiti orang lain.
Perlu diketahui, orang soft spoken tak mungkin terjadi dalam satu malam. Mereka biasanya dibesarkan dari keluarga yang mengajarkan hal tersebut. Sehingga, sifat itu lama kelamaan tumbuh dalam diri mereka.
3. Tips berkencan untuk soft spoken
Saat berkencan, kamu harus menggunakan sifat berbicara dengan lembut sebagai kekuatan. Hal itu dapat membuatmu menjadi pendengar yang baik. Sehingga, pada akhirnya, pasanganmu akan merasa didengarkan dan divalidasi.
Tetapi, hal yang tidak boleh dilakukan membiarkan kebiasaan berbicara dengan lembut menjadi penghalang untuk berkomunikasi. Jika ada sesuatu yang mengganggu tetap sampaikan dengan jelas dan tegas. Bisa juga disampaikan dengan cara lain seperti pelukan, sentuhan, atau bahkan tatapan penuh pengertian.
Selain itu, kenali juga kapan soft spoken itu menjadi kelebihan. Misalnya dalam pertengkaran, sifat soft spoken bisa menjadi penenang. Di sisi lain, jangan membiarkan orang lain untuk melewati batas karena mereka meninggikan suara. Tetap pertahankan pendirianmu, ya!
4. Mengubah stereotype soft spoken
Orang soft spoken bukan mereka yang kurang bergairah atau kurang keyakinan dalam diri. Bukan juga, sosok pemalu atau cemas. Orang soft spoken hanya lebih suka mengekspresikan dirinya dengan cara yang lebih privat dan tidak terlalu terbuka. Hal itu bukanlah sebuah kekurangan.
Jadi, jika kamu adalah sosok soft spoken, itu adalah sesuatu yang valid. Kamu harus mempercayainya bahwa itu suatu kelebihan dan merupakan hal yang baik.
5. Sosok yang dapat diandalkan
Menurut penelitian yang ditemukan dalam jurnal Personality and Social Psychology, sosok soft spoken adalah mereka yang dapat diandalkan dan baik hati. Penelitian ini juga mengatakan nada suara yang lebih lembut dapat menenangkan dan menyejukkan.
Ini dapat bermanfaat dalam situasi yang menegangkan atau membuat stres, di mana individu yang berbicara lembut dapat menjadi sosok yang meredakan ketegangan. Jadi, jangan berpikir kalau ini merupakan sesuatu yang merugikan, percaya dirilah kalau menjadi soft spoken adalah suatu hal yang positif.
6. Menjadi soft spoken adalah kekuatan
Sekali lagi, mari menegaskan kalau soft spoken adalah bukan sebuah kelemahan melainkan sifat unik yang memiliki kekuatan dan tantangannya sendiri. Suaramu menjadi bagian dari identitas, alat untuk mengekspresikan pikiran, dan lain sebagainya.
Soft spoken dapat menjadi aset yang luar biasa, misalnya membuatmu lebih disukai, efektif dalam berkomunikasi, dan lebih sukses di berbagai aspek kehidupan. Namun, hal yang perlu diketahui adalah menyesuaikan gaya komunikasimu. Jadi, ketika ada perdebatan, kamu juga perlu menegaskan nada bicara agar lawanmu tidak salah kaprah.
Itu dia enam fakta mengenai soft spoken. Jangan lupa untuk selalu percaya diri dengan kelebihanmu, ya!