Apa Itu Sindrom Anak Tunggal? Ini Penjelasannya

Apa iya dia anak manja?

Apa Itu Sindrom Anak Tunggal? Ini Penjelasannya

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Beberapa tradisi yang dianut dalam keluarga masih dijalankan dan dipercaya hingga kini. Nggak aneh beberapa keluarga akan sangat mempertimbangkan bibit, bebet dan bobot calon pasangan anaknya sebelum akhirnya menyetujui.

Banyak yang percaya jika urutan anak dalam keluarga akan memiliki pengaruh penciptaan karakter individu. Seperti mitos Lusan di mana anak pertama dilarang menikah dengan anak ketiga. 

Menurut William Cane, penulis dari buku The Birth Order Book of Love, ada kaitan erat antara urutan kelahiran dengan kelanggengan sebuah hubungan. Cane mngatakan jika anak tunggal akan cocok dengan anak bungsu. Hal tersebut merujuk pada karakteristik masing-masing anak.

Menjadi anak tunggal memang memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sendiri. Jika berpasangan dengan anak tunggal, kamu tentunya harus paham terlebih dahulu mengenai sindrom anak tunggal.

Apa itu sindrom anak tunggal?

Apa Itu Sindrom Anak Tunggal? Ini Penjelasannya

Orang sering berasumsi bahwa anak tunggal merupakan anak-anak yang manja, egois, agresif, narsis, tergantung, dan nggak bekerja  baik dengan orang lain. Asumsi tersebut sebetulnya sudah ada sejak abad ke 1800-an. Pikiran atau stigma kekurangan si anak tunggal ini dikenal dengan istilah Sindrom Anak Tunggal. 

Anak tunggal dari pandangan psikologis

Banyak orang beranggapan, anak tunggal akan terbiasa mendapatkan banyak sekali perhatian yang membuat mereka tumbuh dengan karakter yang egois, manja, narsis dan sebagainya. 

Jumlah saudara dalam keluarga bisa memengaruhi tumbuh kembang anak. Bagi anak tunggal yang jarang sekali harus dihadapkan pada perselisihan antar saudara, belajar berbagi merupakan hal yang cukup menantang. Karena nggak terbiasa belajar berbagi dan mendapatkan segala sesuatu tanpa harus bergiliran, anak tunggal cenderung tumbuh sebagai pribadi yang egois.

Faktanya, banyak penelitian telah menyanggah sebagian besar mitos negatif tentang anak tunggal ini. Menurut para peneliti, mereka sebenarnya nggak seburuk yang dipikirkan semua orang. Perkembangan karakter si anak itu bergantung dari pola asuh orangtua. Orangtua bisa saja mengajarkan si anak tunggal untuk berbagi dengan anak yatim piatu atau saudara-saudara lainnya.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here