15 Novel Romantis Terbaik Sepanjang Masa

Rasanya akan salah jika tidak memulai daftar novel terbaik sepanjang masa tanpa novel yang satu ini. Gone with the Wind karya Margaret Mitchell merupakan novel romantis paling ikonik yang wajib kamu baca. Novel yang mengisahkan perjalanan cinta Scarlett O’hara dengan latar belakang Perang Sipil ini pernah memenangkan Pulitzer pada tahun 1937 dan telah diangkat ke dalam film yang juga sama ikoniknya.

Novel karya Colleen Hoover ini disukai para pembacanya karena dinilai penuh kekuatan dengan cerita yang tak disangka-sangka. It Ends with Us bercerita tentang seorang perempuan bernama Lily dan bagaimana dia melewati berbagai tahap dalam sebuah hubungan yang abusive.

Bercerita tentang seorang perempuan bernama Louisa Clark yang jatuh cinta dengan Will Traynor, seorang laki-laki yang lumpuh. Kisahnya begitu mengharukan dengan akhir yang bisa dikatakan sangat menyedihkan, tapi penuh haru. Novel karya Jojo Moyes ini sebenarnya hadir sebagai trilogi. Me Before You sendiri sudah diangkat ke dalam film dan dibintangi oleh Emilia Clarke dan Sam Claflin. Siap-siap nangis, deh, baca novel ini.

Salah satu karya Jane Austen yang ikonik adalah Pride and Prejudice. Novel ini bercerita tentang kisah cinta yang berliku antara Elizabeth Bennet dan Mr. Darcy. Karya Jane ini juga telah menginspirasi sejumlah novel-novel romantis lainnya dengan tema serupa. Pride and Prejudice juga sudah pernah diangkat ke layar lebar dan dibintangi oleh Keira Knightley yang berhasil meraih nominasi Oscar pada 2006.

Nama Nicholas Sparks memang identik dengan novel romantis dan sudah banyak karyanya yang diangkat ke film layar lebar. Namun novel paling ikonik darinya tentu saja The Notebook, yang bercerita tentang cinta antara Allie dan Noah. Meski hubungan mereka sering diwarnai pertengkaran hingga terpaksa berpisah selama bertahun-tahun, mereka akhirnya bisa kembali menemukan cintanya.

Novel karya Diana Gabaldon ini bercerita tentang Claire yang kembali ke masa lalu, tepatnya tahun 1700-an di Skotlandia. Di sana, dia bertemu seorang pejuang bernama Jamie Fraser. Sementara di masa kini, dia sudah memiliki suami. Novel ini merupakan yang pertama dari delapan seri novelnya, yang pasti bikin kamu nggak berhenti baca.

Satu lagi novel ikonik yang juga diangkat ke film layar lebar yang sama ikoniknya. The Princess Bride adalah novel roman fantasi yang ditulis oleh William Gold pada 1973. Bercerita tentang seorang buruh tani bernama Westley yang bersama teman-temannya melakukan perjalanan demi menyelamatkan Putri Buttercup. Novel ini demikian seru, karena menggabungkan unsur komedi, petualangan, drama, aksi, dan fantasi.

Kalau kamu mencari novel yang romantis dan tragis, novel yang satu ini bisa jadi pilihan. Novel karya John Green ini bercerita tentang kisah cinta dua remaja dalam menjalani hidupnya sambil berjuang hidup melawan penyakit kanker. Nggak cuma sedih-sedihan, karena novel ini turut mengajarkan kita soal cinta, kehilangan, dan melanjutkan hidup.

Novel karya Audrey Niffenegger ini bercerita tentang Henry, seorang pustakawan yang memiliki kelainan genetika sehingga bisa membuat dia menjelajahi waktu dengan cara yang tak dia duga. Kisah cinta antara Henry dan istrinya, Clare, sungguh mengharukan, karena Clare tetap setia menanti Henry meski dia kadang menghilang. Siap-siap tisu juga, karena cerita cinta mereka begitu romantis namun penuh ironi.

Tadinya benci bisa juga menjadi cinta. Itulah tema utama dalam novel karya Sally Thorne ini, yang bercerita tentang dua rekan kerja yang saling membenci, hingga akhirnya saling mencinta. Karakter Lucy Hutton dan Joshua Templeman dalam novel ini digambarkan memiliki kepribadian yang bertolak-belakang. Mungkin itu yang dinamakan opposite attract, ya.

Ketika seorang profesor yang selalu canggung dan kaku berpikir kini saatnya dia mencari seorang istri, maka dia pun mulai melakukannya dengan cara yang dia tahu, lewat penelitian. Banyak sekali plot menarik dalam kisah cinta romantis ini yang akan mengajak kita berpikir seputar sains dan hati. Nggak heran jika novel karya Graeme Simsion ini menjadi bestseller.

Sulit memang jika harus memilih antara persahabatan atau cinta. Itulah tema utama dari novel Something Borrowed karya Emily Giffin. Kisahnya memang terasa ringan untuk dibaca, namun memiliki makna yang mendalam. Rachel adalah seorang pengacara yang masih single dan memiliki sahabat bernama Darcy. Sayangnya, Rachel terlibat cinta dengan tunangan Darcy, bernama Dex.

Novel pertama dan satu-satunya karya Emily Bronte yang dirilis pada 1847 ini berkisah tentang rasa cemburu dalam hubungan asmara, yang ceritanya masih dianggap relevan hingga sekarang. Novel ini juga dianggap sebagai literatur Inggris klasik yang wajib dibaca oleh para pencinta kisah romansa.

Karakter utama dalam novel ini adalah Laurie, yang tak pernah percaya akan cinta pada pandangan pertama, hingga dia bertemu dengan The One di satu malam bersalju. Namun dia patah hati ketika beberapa bulan kemudian bertemu lagi dengan pria tersebut yang telah menjadi kekasih sahabatnya. Buku karya Josie Silver ini juga menjadi bestseller berkat plot yang menghangatkan hati dan penggambaran tiap karakternya.

Novel karya Andre Aciman ini merupakan inspirasi dari film berjudul sama yang dibintangi Timothee Chalamet dan Armie Hammer. Kisah cinta antara Elio dan Oliver ini memang berbeda. Banyak konflik pribadi di antara mereka. Pada akhirnya, siapa saja yang membaca novel ini akan belajar soal jatuh cinta, patah hati, dan penerimaan diri.

Itulah daftar 15 novel romantis terbaik sepanjang masa. Mana yang sudah pernah kamu baca?