Kebanyakan orang mungkin berpikir bahwa alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan hanya bisa dipergunakan oleh perempuan saja. Padahal, alat kontrasepsi tidak hanya diperuntukkan bagi perempuan, tetapi juga laki-laki. Ada bermacam-macam pilihan alat kontrasepsi untuk laki-laki selain kondom. Apa sajakah itu?
Berikut ini Popbela telah merangkum beberapa pilihan alat kontrasepsi bagi laki-laki yang dapat digunakan untuk menunda kehamilan setelah berhubungan seksual dengan pasangan. Yuk, simak bersama-sama ulasan di bawah!
1. Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi yang sangat umum dan cukup banyak digunakan oleh mayoritas laki-laki di dunia. Kondom juga dikenal sebagai salah satu alat kontrasepsi yang paling murah, mudah, dan nyaman dipakai.
Saat berhubungan seksual, kondom berperan sebagai penghalang yang akan mencegah sperma mencapai rahim, sehingga kehamilan seharusnya tak akan terjadi. Namun, peluang kehamilan akan tetap ada, yaitu sebesar 2%. Sebab, efektivitas penggunaan kondom hanya mencapai 98%. Selain itu, kondom juga bermanfaat untuk mencegah penularan penyakit menular seksual.
2. Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia yang berfungsi untuk membantu mencegah kehamilan dengan membunuh sperma sebelum dapat mencapai rahim. Spermisida bisa didapatkan dalam berbagai bentuk, seperti misalnya gel atau krim. Akan tetapi, ada juga spermisida yang telah dimasukkan ke dalam kondom. Kombinasi seperti ini tentu dapat meningkatkan angka efektivitas spermisida jika dibandingkan dengan penggunaannya ketika sendiri yang hanya berkisar di 70-80%.
3. Ejakulasi di luar
Bagi para lelaki yang merasa kurang nyaman berhubungan seksual menggunakan kondom, kontrasepsi seperti ini bisa jadi solusi. Di samping itu, kontrasepsi ini tidak membutuhkan biaya sama sekali dan tidak mempengaruhi hormon dalam tubuh. Akan tetapi, diperlukan kontrol penuh dan kesadaran tingkat tinggi untuk dapat menarik penis keluar dari vagina sesaat sebelum ejakulasi terjadi. Selain itu, risiko kehamilan masih sangat mungkin terjadi, karena bisa saja ada sperma yang sudah lebih dulu mencapai rahim.
4. Outercourse atau seks tanpa penetrasi
Selanjutnya, kontrasepsi yang dapat laki-laki lakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan adalah dengan melakukan outercourse atau seks tanpa penetrasi. Misalnya seperti bercumbu, berciuman mesra, melakukan aktivitas seks oral, atau mengeksplorasi tubuh satu sama lain dengan memanfaatkan sex toys.
Mungkin bagi beberapa orang aktivitas seks seperti ini terdengar sangat terbatas dan membosankan. Akan tetapi, jangan salah! Cara mencegah kehamilan dengan outercourse bisa tetap mengasyikkan jika dilakukan bersama dengan pasangan tercinta, kok. Nggak percaya? Coba dan buktikan sendiri, deh.
5. Vasektomi
Vasektomi biasa disebut juga sebagai sterilisasi atau kontrasepsi permanen pada laki-laki. Vasektomi adalah prosedur pembedahan yang dilakukan sebagai bentuk kontrasepsi dengan cara memutus penyaluran sperma ke air mani. Dengan demikian, air mani yang akan dikeluarkan ketika ejakulasi saat berhubungan seksual tidak akan lagi mengandung sperma. Prosedur vasektomi ini dipercaya sangat efektif untuk mencegah kehamilan karena sifatnya yang permanen. Maka dari itu, pasangan suami istri harus mempertimbangkan matang-matang sebelum memilih kontrasepsi jenis ini.
6. Suntik hormon
Kontrasepsi berupa suntik hormon ternyata tidak hanya diperuntukkan bagi perempuan saja. Laki-laki pun bisa menjalani terapi suntik hormon untuk memperkecil risiko terjadi kehamilan. Hormon yang akan disuntikkan adalah hormon testosteron sintetis dan progestin, sehingga kadar testosteron dalam diri laki-laki dapat menurun. Namun sayangnya, metode kontrasepsi ini dipercaya dapat mempengaruhi gairah seksual laki-laki.
Itulah beberapa pilihan kontrasepsi untuk laki-laki yang bisa mencegah kehamilan. Bukan hanya perempuan, lho, yang harus menggunakan kontrasespsi.
