Seks adalah salah satu aspek penting dari sebuah hubungan. Untuk itu, perlu diketahui apakah kamu dan pasangan cocok secara seksual atau tidak. Pasalnya, interaksi sehari-hari kamu dengan seseorang memiliki petunjuk tentang kecocokan di atas ranjang.
Melansir Bolde, terdapat beberapa tanda atau indikator yang bisa menunjukkan kecocokan seksual seseorang. Apa saja? Simak informasinya di bawah ini, yuk!
Kamu perlu memiliki komunikasi yang baik agar mengetahui di mana posisi pasanganmu setiap saat. Ketika kamu tidak sejalan secara mental dengannya, maka kamu juga tidak akan sejalan dan cocok secara seksual. Kamu harus selalu jujur dengan pasanganmu dan memberi tahu dia apa yang kamu inginkan. Apabila kamu tidak bisa melakukannya, maka itu berarti kamu tidak cocok dengan si dia.
Kamu harus tahu apa yang kamu harapkan terkait hubungan seksual agar bisa memberitahu pasanganmu. Pasalnya, itu bagian dari membangun keserasian secara seksual. Hal ini termasuk juga mengetahui preferensi seksualmu, apa arti seks yang diinginkan dalam hubungan, dan apa yang diharapkan dari pasangan. Jika tidak mengetahui apa yang diinginkan, pada akhirnya kamu akan menyadari bahwa kamu dan dia bukanlah pasangan yang cocok satu sama lain.
Kamu dan pasangan cocok secara seksual jika ingin berhubungan seks dengan frekuensi yang sama. Jika salah satu dari kamu menginginkannya sebulan sekali dan si dia justru ingin lima kali seminggu, maka itu bisa menjadi masalah. Akan ada pasang surut alami dalam frekuensi seks pada suatu hubungan dan libido masing-masing orang berbeda satu dengan yang lainnya. Tetapi, seharusnya tidak ada kesenjangan yang besar tentang seberapa banyak kamu dan pasangan ingin berhubungan seks.
Kompromi sangat penting untuk membangun dan meningkatkan kecocokan seksual karena tidak ada dua orang yang identik dalam hal ini. Jika kamu dan pasangan dapat menemukan titik tengah dari selera seksual masing-masing, maka kamu mungkin akan memiliki hubungan yang sukses meski memiliki gairah seksual yang berbeda.
Perbedaan selera seksual tidak akan merusak hubungan jika dapat bekerja sama untuk saling memuaskan. Kamu dan pasangan harus bersedia untuk berusaha memenuhi kebutuhan satu sama lain agar dapat selaras secara seksual.
Jika salah satu dari kamu menyukai BDSM dan yang lainnya menyukai vanilla sex sehingga berada di posisi yang sama setiap saat, maka akan sulit untuk membuat hubungan itu berhasil tanpa kompromi. Apabila kamu menginginkan hubungan terbuka dan si dia tidak, hal ini hanya akan menimbulkan masalah dalam jangka panjang. Oleh karena itu, perlu preferensi seksual yang sama agar dapat menjalin hubungan dengan nyaman.
Kamu tidak takut menjadi diri sendiri di sekitar pasangan dalam segala hal, termasuk di kamar tidur. Jika kamu jujur tentang apa yang diinginkan dan dibutuhkan, maka kamu akan dapat memiliki kehidupan seksual yang jauh lebih baik dengan pasangan. Apabila kamu berbohong tentang apa yang disukai, sulit untuk berada di kehidupan seksual yang menyenangkan.
Beberapa orang, misalnya, begitu mementingkan seberapa sering mereka berhubungan seks dibandingkan dengan pasangan lain. Kenyataannya, selama kamu dan pasangan puas di tempat tidur, tidak ada masalah tentang apa yang dilakukan orang lain. Setiap orang memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda. Jadi, kamu dapat fokus pada seberapa baik seks itu terjadi daripada seberapa sering melakukannya.
Hal ini berarti si dia selalu sadar akan keberadaanmu. Dia juga selalu memperhatikanmu bahkan saat kamu pikir dia tidak melakukannya. Selain itu, kamu dan si dia juga merasa tertarik satu sama lain setiap bertemu tatap. Hal ini akan berguna saat di tempat tidur karena kamu dan dia fokus pada satu sama lain.
Kamu tidak peduli tentang selebriti, atlet, atau orang lain dengan wajah rupawan yang kamu temui. Dia adalah satu-satunya orang yang akan kamu pikirkan dan bayangkan sepanjang waktu. Kapan pun dan di mana pun, hanya ada dia di pikiranmu.