Pernahkah kamu mendengar istilah demiseksual? Sebagai salah satu orientasi seksual, demiseksual memang belum banyak dikenal. Tak bisa dipungkiri bahwa masyarakat umum hanya mengenal heteroseksual (tertarik pada lawan jenis) dan homoseksual (tertarik pada sesama jenis), meski masih banyak orientasi seksual lain, termasuk demiseksual.
Sebenarnya, apa itu demiseksual dan bagaimana ciri-ciri seseorang memiliki demiseksual sebagai orientasi seksualnya? Berikut Popbela berikan penjelasannya:
Demiseksual (demisexual) adalah orientasi seksual yang ditandai dengan ketertarikan berdasarkan ikatan emosional. Secara sederhana, demiseksual dapat ditandai saat seseorang tertarik pada orang lain setelah memiliki kedekatan emosional mendalam.
Ketertarikan tersebut kemudian berubah menjadi munculnya hasrat atau dorongan seksual pada orang lain. Namun, perasaan ini hanya melibatkan seseorang setelah ikatan emosional terbentuk dalam suatu hubungan.
Sekilas, hal tersebut mungkin terkesan umum. Sebab, hampir semua orang cenderung memiliki ketertarikan seksual setelah memiliki kedekatan emosional. Tak hanya itu, kebanyakan orang juga melakukan hubungan seksual dengan orang yang dekat secara emosional.
Meski demikian, demiseksual sebenarnya bukanlah tentang seks atau dengan siapa seseorang melakukan hubungan intim belaka. Lebih tepatnya, demiseksual merupakan orientasi seksual yang merujuk pada munculnya hasrat seksual akibat ikatan emosional mendalam.
Selain itu, demiseksual juga sering diartikan sebagai fenomena saat seseorang tidak bisa jatuh cinta pada pandangan pertama. Anggapan tersebut juga kurang tepat untuk menggambarkan demiseksual. Sebab, sebagai orientasi seksual, demiseksual tentu bukan persoalan seberapa cepat seseorang jatuh cinta.
Lantas, sebagai salah satu jenis orientasi seksual, apa yang membedakan demiseksual dengan orientasi seksual lain, seperti misalnya heteroseksual atau pun homoseksual?
Melansir dari Demisexuality Resource Center, demiseksual digambarkan sebagai ketertarikan seksual yang ditandai dengan munculnya dorongan atau gairah seks. Namun ketertarikan ini hanya muncul setelah terbangun ikatan emosional yang kuat.
Hal itulah yang menjadi pembeda bagi demiseksual dengan orientasi seksual lainnya. Pada orientasi seksual lain, seperti heteroseksual atau homoseksual, dorongan seksual terhadap orang lain bisa muncul tanpa perlu mengenal orang tersebut secara dekat dan mendalam.
Sebagai contoh, seseorang bisa tertarik secara seksual kepada artis idola sampai bisa memiliki fantasi seksual tentang mereka, meskipun tidak benar-benar mengenalnya. Nah, hal ini tidak berlaku pada demiseksual.
Lebih lanjut, dalam demiseksual, hasrat atau gairah seksual yang muncul tidak hanya datang pada hubungan romantis saja. Akan tetapi, hasrat seksual juga bisa muncul pada hubungan platonis seperti pertemanan, asalkan sudah memiliki ikatan emosional yang kuat.
Sejatinya, demiseksual juga bisa dialami oleh berbagai orientasi seksual. Jadi, seseorang yang mengidentifikasi diri sebagai heteroseksual, homoseksual, bahkan biseksual, juga tetap bisa menjadi seorang demiseksual.
Lantas, apakah hasrat seksual selalu muncul setelah seseorang merasa memiliki ikatan emosional yang kuat dan mendalam dengan orang lain? Jawaban singkatnya, tentu tidak. Hasrat seksual yang dirasakan demiseksual tidak serta-merta terjadi pada setiap orang yang dikenalnya.
Beberapa hal tersebut adalah karakteristik seorang demiseksual (demisexual) yang cukup umum. Namun faktanya, setiap demiseksual memiliki pengalaman yang berbeda-beda.
Sebagaimana jenis orientasi seksual lainnya, untuk mengidentifikasi apakah seseorang termasuk demiseksual atau tidak, terdapat beberapa ciri-cirinya, antara lain:
Itulah dia pembahasan untuk mengenal demiseksual serta bagaimana ciri-cirinya.