6 Bentuk Pemerkosaan dalam Pernikahan, Penting untuk Diketahui!

Kenali untuk bisa menghindari.

6 Bentuk Pemerkosaan dalam Pernikahan, Penting untuk Diketahui!

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Ketika berkomitmen dalam sebuah pernikahan, tentunya kamu mengharapkan hubungan pernikahan yang bahagia dan harmonis. Tak pernah ada di pikiran siapa pun bahwa dalam sebuah pernikahan bisa terjadi yang namanya marital rape atau pemerkosaan dalam pernikahan.

Bila diartikan, pemerkosaan dalam hubungan pernikahan adalah hubungan seks yang dipaksakan atau tanpa persetujuan salah satu pihak. Bahkan dalam sebuah pernikahan dan hubungan romantis, hubungan seksual yang dipaksakan merupakan bentuk kekerasan seksual dan hal tersebut tak bisa dibenarkan.

Pemerkosaan dalam pernikahan bisa terjadi pada siapa saja, meski faktanya banyak korban yang tak berani melaporkan kejadian tersebut. Selain memberikan dampak secara fisik, pemerkosaan dalam pernikahan juga bisa menyebabkan psikis korban terganggu. Stres, depresi, tidak percaya akan cinta, trauma akan seks, adalah beberapa dampak psikis yag bisa dirasakan oleh korban pemerkosaan dalam pernikahan.

Supaya lebih paham, berikut ini adalah bentuk-bentuk marital rape yang penting untuk kamu ketahui.

1. Berhubungan seks secara paksa

6 Bentuk Pemerkosaan dalam Pernikahan, Penting untuk Diketahui!

Namanya saja bercinta, maka dari itu penting adanya kesepakatan dari kedua belah pihak. Ketika hubungan seks dilakukan atas dasar pemaksaan, hal itu sudah termasuk ke dalam pemerkosaan, meskipun yang melakukannya adalah suamimu sendiri.

Banyak perempuan, dan juga laki-laki, yang belum sadar bahwa memaksa berhubungan seks bukanlah hal yang wajar, meskipun kalian telah sah menjadi suami-istri. Ketika pasangan melakukan pemaksaan saat berhubungan seks, kamu harus bisa menghentikan hal tersebut sebelum akhirnya menjadi kebiasaan.

Ingat, bahwa pemerkosaan dalam pernikahan bisa terjadi pada siapa saja.

Pemerkosaan adalah tentang dominasi dan kekuasaan atas seseorang,” kata Charna Cassell, seorang terapis seks dan trauma di California, seperti dilansir Psychcentral.

Seseorang yang memaksa berhubungan seks dengan pasangannya menginginkan kontrol terhadap pasangannya itu. Dia merasa bahwa dia memiliki hak berhubungan seks, tanpa memikirkan bahwa pasangannya itu juga punya hak untuk menolak.

2. Berhubungan seks saat merasa terancam

Pemaksaan seks juga bisa dilakukan dengan ancaman. Misalnya, ancaman berupa akan menceraikan pasangannya atau ancaman akan melakukan perselingkuhan jika nafsu seksualnya tak dipenuhi.

Hal ini juga termasuk ke dalam pemerkosaan dalam pernikahan dan itu tak bisa dibenarkan, Bela. Ancaman tersebut bisa dilakukan secara verbal maupun non-verbal, tergantung pada situasinya.

Intinya, ancaman ini akan memposisikan korban untuk mengikuti keinginan si pelaku, agar tidak terjadi hal yang tadi diancamkan si pelaku.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here