Kita hidup dalam masyarakat patriarkat yang menekankan garis keturunan laki-laki. Sebagai akibatnya, laki-laki dianggap lebih memiliki kuasa daripada perempuan dalam bidang publik. Sementara itu, peran wanita dikerucutkan menjadi pengurus rumah tangga. Tapi hal tersebut tak lantas menjadikan wanita memiliki kendali terhadap rumah tangganya sendiri, lho. Buktinya di Indonesia sendiri kepala rumah tangga idealnya adalah sang suami atau ayah. Lalu seberapa berpengaruh kah peran wanita dalam menjalankan rumah tangga yang tradisional? Menurut pengamatan Popbela, ada lho tradisi rumah tangga yang walaupun dianggap melenceng dari keseteraan gender, ternyata justru bisa memberdayakan kaum perempuan! Penasaran apa saja hal-hal tersebut? Yuk, simak di bawah ini.
