7 Alasan Perempuan Bertahan di Rumah Tangga yang Penuh Kekerasan

Harusnya tidak ada alasan bagi perilaku abusive.

7 Alasan Perempuan Bertahan di Rumah Tangga yang Penuh Kekerasan

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Normalnya, saat mendengar adanya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kita pasti akan merasa geram dan kesal, terutama kepada pelaku. Namun, nyatanya banyak korban, dalam hal ini perempuan yang langsung terjun dalam hubungan tersebut memilih untuk bertahan. 

Tentunya itu bukanlah pilihan yang mudah untuk mereka. Ada banyak pertimbangan yang perlu dilihat hingga akhirnya memilih bertahan. Jangan buru-buru menghakimi, berikut ini Popbela uraikan apa saja alasan yang membuat perempuan bertahan dalam rumah tangga yang penuh dengan kekerasan, dilansir dari beberapa sumber. 

1. Kehilangan rasa percaya diri

7 Alasan Perempuan Bertahan di Rumah Tangga yang Penuh Kekerasan

Dikendalikan dan disakiti tentu bisa mendatangkan trauma. Hal ini menyebabkan kebingungan, keraguan, dan perasaan menyalahkan diri sendiri.

Sikap kasar yang dilakukan pasangan bisa membuat korban merasa bahwa mereka pantas menerima perlakuan tersebut. Banyak perempuan yang akhirnya merasa putus asa dan kehilangan rasa percaya diri.

2. Melihat sisi baik pasangan saat sedang tidak marah

Alasan yang cukup sering ditemui pada beberapa perempuan adalah bentuk pemakluman. Mereka cenderung mengingat perilaku manis yang dilakukan pasangannya saat hubungan mereka baik-baik saja. Inilah yang akhirnya membuat mereka berpikir, “Ah dia seperti itu karena sedang marah saja,” atau “Biasanya juga tidak begitu”.

Bela, sikap manis pasangan tidak seharusnya dijadikan penawar atas semua kekerasan yang ia lakukan. Kedua kondisi tersebut terjadi di situasi yang berbeda. Jadi, tidak bisa disatukan sebagai sebuah pembenaran.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here