Rahasia Pernikahan Sukses: Jadilah Sahabat Baik Suamimu dengan 7 Cara Istimewa Ini

Kesibukan dan kewajiban rumah tangga kalian bisa membuat kalian lupa rasanya bersenang-senang dan bermain bersama. Carilah kegiatan yang sama-sama kalian sukai dan cobalah untuk menikmatinya tanpa membahas sedikit pun soal pekerjaan, arisan keluarga besar yang harus kalian datangi minggu depan, atau keran wastafel rumah yang sudah tiga hari rusak. 

Jangan lupa untuk mencintai segala kekurangannya. Misalnya dia bukan tipe suami yang bisa bersosialisasi dengan baik dengan keluarga besarmu, jangan malah menuntutnya untuk harus bisa atau menjelek-jelekkan kekurangannya ini di depan keluargamu. Kamu tak mungkin melakukan hal ini pada sahabat baikmu sendiri kan?

Kamu dan sahabat selalu saling mendukung bukan? Lakukan ini juga pada suamimu. Pujilah pencapaiannya, entah itu ketika dia akhirnya mau mencuci sendiri piringnya sesudah makan atau kalau dia baru saja naik jabatan. Hal ini tentu akan menambah semangatnya dan menjadi dorongan baginya untuk menjadi lebih baik lagi. 

Meskipun kalian sudah mengenal satu sama lain nyaris seumur hidup kalian, kamu dan sahabat pasti pernah bertengkar juga. Tapi apa pun yang jadi pertengkaran kalian, susah rasanya untuk tak memaafkan kesahalannya sebab kamu tak mau kehilangan sosok sahabatmu itu. Nah, kalau sudah menikah, kamu merasa bahwa kamu tak akan kehilangan suamimu karena janji suci yang telah kalian ikat. Akibatnya, kamu jadi sulit memaafkannya kalau dia melupakan tanggal pernikahan kalian atau lupa telah berjanji untuk menemanimu datang ke pernikahan sepupu. 

Cobalah untuk berkata lima hal yang baik dan positif setiap kamu baru saja mengatakan satu hal yang bersifat negatif pada pasanganmu. Memang rasanya tak mungkin kamu menghitungnya setiap kali, tapi intinya adalah berusaha untuk berkata-kata baik jauh lebih banyak daripada mengucapkan hal-hal yang berbau negatif. 

Bayangkan kalau sahabatmu berkali-kali membatalkan janjinya denganmu untuk pergi bersama teman-teman barunya. Hubungan kalian pasti akan merenggang dan kandas lama kelamaan, kan? Sama halnya dengan suamimu. Kamu harus memastikan bahwa ia tak merasa dinomorduakan olehmu. 

Hanya karena kalian bertemu setiap hari, bukan berarti kehadirannya bisa kamu sepelekan ya, Bela. Buat ia merasa spesial dengan mendengarkannya secara seksama, jangan sambil menonton televisi atau membalas e-mail di smartphone-mu. Sekali-kali, ajak dirinya untuk kencan romantis hanya berdua di restoran yang sering kalian kunjungi waktu masih pacaran dulu. 

Nah, itu dia cara-cara yang bisa kamu tempuh supaya kamu dan suami bisa menjadi sahabat yang setia mendampingi satu sama lain sepanjang usia kalian. Bagaimana menurutmu, Bela? Apa lagi yang bisa kamu lakukan untuk menjaga persahabatanmu dengan suami?