Mengenal Peran Wedding Stylist dalam Pernikahan, Bikin Aesthetic!

- Wedding stylist fokus pada estetika pernikahan, membantu membuat konsep cantik dan memberi arahan pada vendor lain.
- Mereka menjaga keharmonisan setiap detail pernikahan, termasuk dekor, busana pengantin, undangan, souvenir, dan alat makan.
- Berbeda dengan wedding planner, wedding stylist lebih fokus pada detail estetikanya dan membantu pasangan ciptakan tren pernikahan mereka sendiri.
Persiapan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Dari keperluan utama hingga yang kecil-kecil pun harus diperhatikan agar hari bahagia bisa berjalan sesuai dengan keinginan. Semakin berjalannya waktu vendor-vendor pernikahan pun semakin banyak untuk membantu para calon pengantin mempersiapkan pernikahan. Salah satunya adalah kehadiran wedding stylist.

Buat kamu yang sangat perhatian dengan visual, kehadiran wedding stylist bisa sangat membantu dalam mewujudkan acara yang lebih estetik dan harmonis sesuai dengan wedding dream. Popbela juga berkesempatan berbincang dengan Franciska Wijaya, Co-Founder dari jasa wedding stylist Behind The Vows untuk mengulik peran vendor pernikahan tersebut. Yuk, kenalan lebih jauh dengan peran wedding stylist dalam pernikahan.
1. Fokus pada estetika pernikahan

Wedding stylist merupakan jasa pernikahan yang berfokus pada estetika pernikahan. Buat para calon pengantin yang merasa kalau estetika pernikahan adalah prioritas utamanya, maka menggunakan jasa wedding stylist sangat disarankan. Seorang wedding stylist akan membuat konsep pesta pernikahan yang cantik berdasarkan estetika keinginan kliennya. Mereka juga akan membantu untuk memberi arahan pada vendor lain yang mengeksekusi konsep yang telah ia buat berdasarkan hasil diskusi dengan calon pengantin.
“Wedding stylist akan sangat membantu dari membuat konsep pernikahan, lalu sampai ke eksekusinya juga. Jadi, kita bukan cuma buat konsepnya, tapi nanti untuk bagian eksekusinya di mana kita harus berkolaborasi lebih jauh dengan vendor. Jadi, dengan kita memberikan mereka arahan itu sesuai dengan konsep. Karena kan penting banget ya dari konsep ke eksekusi kita harus monitor semua prosesnya. Itulah mengapa wedding stylist yang akan membantu banget,” kata Franciska.
Berbeda dengan di luar negeri yang sudah banyak menggunakan jasa ini, di Indonesia wedding stylist sendiri masih terbilang baru. Generasi muda sekarang, seperti Gen Z, mulai menggunakan wedding stylist untuk pernikahan karena mulai lebih perhatian dengan estetika. Para calon pengantin ini ingin membuat momen yang hanya sekali seumur hidup itu lebih berkesan.
2. Menjaga keharmonisan setiap detail pernikahan

Berorientasi pada estetika pernikahan, wedding stylist akan membantu calon pengantin beserta vendor lain dalam mempersiapkan rincian pernikahan dari hal paling kecil sekalipun. Mereka terutama akan sangat perhatian pada warna yang akan mendominasi di acara tersebut. Hal ini termasuk dekor, busana pengantin, busana para bridesmaids dan keluarga, sampai undangan, souvenir, dan alat makan.
“Dan sebenarnya bukan cuma di dekor, tapi sampai semua elemen estetikanya. Misalkan mau pakai berpakaian seperti apa dari pengantin sampai ke bridesmaid, groomsman, keluarga juga. Kita mau memastikan semuanya tuh kohesif. Jadi, dari dekor ke semua detailnya, misalkan seperti undangan, pakaiannya mereka, lalu sampai ke wedding stationery-nya. Nah, itu semua detail yang akan kita perhatikan,” ujarnya lagi.
3. Berbeda dengan wedding planner

Wedding stylist berbeda dengan wedding planner. Franciska menjelaskan kalau wedding stylist lebih seperti desainer interior. Jika wedding planner fokus pada banyak hal, wedding stylist hanya fokus pada detail estetikanya. Tugasnya mulai dari berkonsultasi dengan calon pengantin tentang konsep, membuat mood board, lebih ke gambar, ukuran, dan lainnya yang terlihat secara visual.
“Bedanya sama wedding planner? Kurang lebih lebih ke detail estetikanya sih. Kebanyakan kalau planner itu mereka nggak sampai mendesain. Jadi, sebenarnya wedding stylist itu mirip interior designer. Kalau wedding planner mereka buat mood board itu lebih ke gambar-gambar inspirasi. Tapi sampai tepatnya seperti apa, misalkan mau di spot ini desainnya seperti apa, ukurannya, dan yang lain-lain, nah itu tuh yang dibuat sama kita,” jelas perempuan yang disapa Ciska itu.
4. Bantu pengantin ciptakan tren pernikahan mereka sendiri

Banyak orang mungkin ingin mengikuti tren, tapi wedding stylist sendiri, khususnya Ciska justru menyarankan para kliennya untuk membuat tren mereka sendiri. Personalisasi yang lebih otentik sesuai dengan harapan dan ekspektasi yang ada pada pasangan tersebut. Untuk itu, ia dan para wedding stylist memerlukan konsultasi dan obrolan yang panjang tentang konsep pernikahannya.
“Kalau kita di wedding stylist itu justru kita mau lebih highlight personality couple-nya. Kita selalu bilang ke semua pasangan-pasangan itu jangan ke bawa tren, justru kita harus membuat tren baru. Nah, tapi tren barunya itu apa? Itu adalah sesuatu yang kita ingin lebih pelajari dari pasangan tersebut.
Makanya, biasanya kalau di wedding styling itu sebelum kita keluarin mood board, kita bakal ada sesi perkenalan dulu. Jadi, mereka isi kuesioner, lalu setelah itu kita bakal ngobrol lebih lanjut dengan mereka. Nah, dari situ baru kita nanti akan mengeluarkan satu konsep yang highlight personality pasangan tersebut,” katanya.
5. Disarankan 9-12 bulan sebelum pernikahan

Terkait persiapan, Franciska menyarankan untuk menggunakan jasa ini sekitar 9-12 bulan sebelum pernikahan. Kamu bisa langsung menghubungi wedding stylist jika memang sangat perhatian pada estetika, atau bisa juga disarankan oleh wedding planner atau wedding organizer jika dirasa kamu sangat ingin pernikahanmu terlihat harmonis dan estetik.
Sementara untuk budget, setiap jasa wedding stylist punya perhitungannya sendiri. Hal ini juga akan sangat berpengaruh dengan venue yang kamu gunakan, konsep intimate atau glamor, apakah ada kegiatan lain di acara tersebut, hingga ke bahan yang ingin digunakan dalam dekorasi.
6. Tips memilih wedding stylist

Franciska juga memberikan tips memilih wedding stylist untuk para calon pengantin. Baginya, ada tiga hal yang bisa dicatat sebelum menentukan wedding stylist. Pertama, cari yang cocok sama kamu, sesuai dengan gayamu, dan bisa dengan melihat portofolionya.
“Cari yang cocok sih sama mereka (para calon pengantin). Ya, kamu harus cari yang memang satu, style-nya sesuai. Jadi, pas mereka liat portfolio kita, mereka merasa ‘oh ya ini kurang lebih cocok’, biar pun balik lagi semuanya akan kita sesuaikan,” ujarnya.
Lalu, first impression juga sangat menentukan. Saat pertama kamu mulai bertemu dan mengobrol, kamu bisa merasakan vibes kalian menyatu atau nggak. Jika dirasa tepat, kamu bisa melanjutkannya. Tapi, kalau kamu merasa kalian tidak sefrekuensi, maka lebih baik untuk mencari yang bisa seirama.
“Tapi, aku pikir first impression tuh nggak pernah bohong. Semua pas kita lihat kayak ada perasaan ‘oh kayaknya vibe pertama gimana sih cocok atau enggak’ gitu,” lanjutnya.
Terakhir adalah komunikasi dengan sang profesional. Jika obrolan kalian nyambung, mereka langsung tahu apa maksudmu dan keinginanmu, bisa jadi kalian menjadi partner yang baik.
“Nah, terus dari ngobrol itu juga penting. Aku selalu bilang ke mereka ‘kamu harus cari desainer apa pun tuh harus yang bisa mengerti apa yang kamu mau’. Paling penting ngobrolnya nyambung karena prosesnya sangat penting buat kita sampai di satu hasil. Tapi, aku selalu bilang ke mereka harus meeting dulu kira-kira nyambung nggak, cocok nggak,” pesannya.
Itulah peran wedding stylist dalam pernikahan. Kamu berminat untuk menggunakannya juga?



















