عن ابي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : اكمل المومنين ايمانا احسنهم خلقا، وخياركم خياركم لنسايهم
Pahala Mencium Istri dalam Islam, Bentuk Keintiman dan Kasih Sayang

- Mencurahkan kasih sayang dan perhatian kepada istri adalah perilaku mulia dalam Islam.
- Bentuk keintiman dalam rumah tangga bisa bernilai pahala menurut hadis dalam Islam.
- Meneladani sifat Rasulullah dalam memperlakukan istri sebagai contoh bagi suami untuk bersikap lembut dan penuh kasih sayang.
Dalam Islam, pernikahan bukan hanya soal ikatan dunia, tapi juga ladang pahala. Bahkan, hal-hal sederhana yang dilakukan suami kepada istri, seperti memberi perhatian, menggenggam tangan, atau mencium istri, bisa bernilai ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar. Islam tidak memandang romantisme dalam rumah tangga sebagai hal remeh, melainkan bagian dari kasih sayang yang diridai Allah.
Salah satu bentuk kasih sayang itu adalah mencium istri. Aktivitas ini mungkin terlihat sepele, namun dalam Islam perbuatan tersebut bisa bernilai pahala dan menjadi bentuk cinta yang mendalam. Untuk mengetahui lebih dalam, yuk simak pahala mencium istri dalam islam sebagai berikut.
Mencurahkan kasih sayang dan perhatian kepada istri

Sudah menjadi fitrah bahwa seorang istri mendambakan cinta dan kelembutan dari suaminya. Menyampaikan kasih sayang melalui sikap penuh kelembutan, seperti memberikan ciuman, merupakan wujud perilaku mulia yang diajarkan dalam Islam. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda:
Artinya:
"Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya." (HR. At-Tirmidzi No. 1162)
Membentuk keintiman dalam rumah tangga

Salah satu hadis membahas tentang kedekatan antara suami dan istri dalam ikatan pernikahan. Meski tidak secara langsung membahas tentang mencium pasangan, hadis ini menunjukkan bahwa setiap bentuk keintiman yang dilakukan dengan niat baik dalam pernikahan bisa bernilai pahala. Seperti yang tertuang dalam hadis berikut:
قالوا يا رسول الله اياتى احدنا شهوته ويكون له فيها اجر قال « ارايتم لو وضعها فى حرام اكان عليه فيها وزر فكذلك اذا وضعها فى الحلال كان له اجر
Artinya:
"Mereka bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala'." (HR. Muslim no. 2376)
Meneladani sifat Rasulullah dalam memperlakukan istri

Salah satu bentuk kasih sayang Rasulullah SAW yang menunjukkan sisi romantisnya adalah kebiasaannya mencium Aisyah sebelum berangkat menunaikan salat.
“Rasulullah selalu mencium kening sang istri, sebelum melaksanakan salatnya, dan tanpa melakukan wudhu dahulu,” (HR. Ahmad).
Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang mampu merebut hati Aisyah dengan caranya yang lembut. Saat Aisyah sedang diliputi amarah, beliau tidak membalas dengan emosi, melainkan menenangkannya dengan sikap penuh kehangatan dan kelembutan.
Dalam momen seperti itu, Rasulullah cukup menyentuh hidung Aisyah dengan lembut, lalu berkata:
“Wahai istriku, berdoalah, 'Ya Allah, ya Muhammad, ampunilah segala dosaku, dan lenyapkanlah kemarahanku. Lindungi aku dari segala fitnah yang dapat menyesatkan'."
Berbuat kasar terhadap istri akan menggugurkan pahala

Manusia diciptakan dalam pasangan agar dapat saling melengkapi. Karena itu, pria dan wanita dianjurkan untuk menikah dan membina rumah tangga yang harmonis. Dalam hubungan suami istri pun, penting untuk menjaga keharmonisan dan menghindari pertengkaran, karena hal itu bisa mengurangi keberkahan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT:
يايها ٱلذين ءامنوا لا يحل لكم ان ترثوا ٱلنساء كرها ولا تعضلوهن لتذهبوا ببعض ما ءاتيتموهن الا ان ياتين بفحشة مبينة وعاشروهن بٱلمعروف فان كرهتموهن فعسى ان تكرهوا شيـا ويجعل ٱلله فيه خيرا كثيرا
"Wahai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (QS. An-Nisa: 19)
Itulah pembahasan tentang pahala mencium istri dalam Islam, yang ternyata bisa bernilai ibadah. Hal sederhana pun bisa jadi ladang pahala jika diniatkan karena Allah SWT.



















