Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Empowering, Mikha Tambayong Ungkap Makna di Balik Lagu “It's My Time”

Mikha Tambayong.jpeg
Popbela.com/Hari Firmanto
Intinya sih...
  • Lagu "It's My Time" terinspirasi dari pengalaman sehari-hari Mikha dan orang di sekitarnya, menjadi karya personal yang bermakna.
  • Awalnya hanya lagu happy, namun berkembang menjadi lagu empowerment yang membantu Mikha melewati hari-hari terberatnya.
  • Lirik lagu tersebut didedikasikan untuk para perempuan, memberi pesan bahwa hidup bukanlah pertandingan dan semua akan bersinar pada waktunya masing-masing.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mikha Tambayong comeback sebagai penyanyi di tahun 2025 ini. Pada 2 Mei 2025 kemarin, single terbarunya, “It’s My Time”, resmi dirilis. Berawal dari voice note, lagu tersebut menjadi penanda kembalinya Mikha ke dunia musik setelah 2 tahun lamanya vakum. Lagu tersebut tak hanya sekedar mood booster, tapi juga punya makna empowering dan related dengan banyak orang, khususnya perempuan.

Dalam wawancara dengan Popbela, Mikha mengungkap makna di balik lagu “It’s My Time”, harapan, serta dukungan keluarganya termasuk sang suami dalam karier bermusiknya. Yuk, simak bincang-bincang Popbela bersama Mikha Tambayong.

1. Bikin lagu dari pengalaman sehari-hari

Lagu baru Mikha Tambayong
Lagu baru Mikha Tambayong (instagram.com/miktambayong)

Lagu “It’s My Time” menjadi karya yang personal bagi Mikha. Hal ini karena liriknya terinspirasi dari kehidupan pribadi, kehidupan sehari-hari dirinya dan orang di sekitarnya. 

“Pengalaman aku pribadi juga yang masih sangat sebentar ini, aku ngerasain inspirasi tuh sebenernya nggak harus datang dari jauh-jauh banget gitu. Kayak’ It's My Time’ ini tuh sebenernya personal daily life aku aja gitu.

Dan orang-orang di sekeliling aku gitu. Maksudnya teman-teman sahabat-sahabat perempuan aku mulai dari curhatan-curhatan mereka. Kayak sesimpel, ‘Aduh kenapa badan gue gedean ya?’ ‘Kenapa gue gendutan ya?’ 

Itu tuh hal-hal simpel-simpel kayak gitu. Itu akhirnya aku jadikan akumulasi berdasarkan pengalaman aku pribadi juga yang kadang-kadang mungkin ngerasa insecure, nggak mau keluar dari comfort zone.

Itu akhirnya aku tuangkan ke lirik lagu ‘It's My Time’. Dan disitu aku juga belajar ternyata memang inspirasi itu ya selama kita peka sama diri sendiri, sama sekitar kita ada aja pasti dimana-mana gitu. Dan ‘It's My Time’ ini salah satu manifestasinya lah,” ungkap Mikha Tambayong.

2. Dari sekedar lagu happy jadi bermakna empowerment

Lagu baru Mikha Tambayong
Lagu baru Mikha Tambayong (instagram.com/miktambayong)

Bintang sinetron Kepompong itu juga mengatakan kalau awalnya hanya ingin membuat lagu yang membuat pendengarnya jadi lebih semangat. Ia ingin menciptakan sebuah lagu yang membuat orang-orang menari karena ia merasa belum memiliki lagu yang demikian.

“Wah ini jujur ya lagu ini kenapa juga akhirnya sangat personal untuk aku. Karena meaning-nya berubah-ubah untuk aku. Di awal aku nulis lagu ini aku tuh cuma pengen punya lagu yang feel good. Lagu yang menyenangkan, kalau dengar tuh jadi happy gitu. Itu awalnya tuh hanya itu aja intention-nya. Aku hanya pengen bikin lagu yang kalau orang denger tuh bisa semangat. Bisa joget-joget gitu. Karena aku merasa kayaknya aku belum punya nih lagu yang seperti ini,” kata Mikha.

Namun, setelah dibentuk selama 3 sampai 4 tahun, akhirnya lagu bernuansa pop-soul ini menjadi lagu untuk women empowerment. Bagi Mikha sendiri, lagu tersebut membantunya untuk melewati hari-hari terberatnya.

“Tapi karena lagu ini memang dimasaknya cukup lama. Dari 3-4 tahun belakangan ini udah ada. Aku jadi merasa maknanya berubah gitu. Makanya kenapa akhirnya aku pengen ini jadi anthem untuk women empowerment juga, karena ternyata lagu ini sangat membantu aku menghadapi hari-hari beratku.

Selama 4 tahun belakangan ini, lagu ini yang hadir hanya dengan bentuk demo, yang belum dijadikan lagu aja tuh buat aku speaks very loud gitu. Menjadi motivasi untuk aku. Nah, akhirnya aku ingin lagu ini pun juga bisa berdampak sebegitu besarnya. Hopefully untuk siapapun yang mendengarkan.

Terutama untuk para wanita mungkin bisa merasa diwakilkan dari lagu ini. Bisa merasa kalau lagu ini relatable sama mereka gitu. Jadi awalnya hanya feel good song. Sekarang bener-bener jadi empowerment gitu. A form of motivation buat aku. Dan manifestasi dan doa juga gitu. Jadi, maknanya sekarang jadi begitu dalam dan begitu luas,” jelas Mikha panjang lebar.

3. Didedikasikan untuk para perempuan

Lagu baru Mikha Tambayong
Lagu baru Mikha Tambayong (Popbela.com/NatashaCecil)

Punya lirik yang sangat afirmatif, lagu “It’s My Time” didedikasikan Mikha kepada perempuan-perempuan hebat di luar sana, maupun orang-orang terdekatnya. Liriknya berisi perasaan-perasaan yang muncul setiap hari. Ini memberi pesan kalau hidup itu bukan pertandingan, semua akan bersinar pada waktunya masing-masing.

“Jadi kalau didengar liriknya ya, liriknya tuh sebenarnya tentang perasaan-perasaan yang muncul setiap harinya, terutama perempuan gitu. Kayak punya keraguan dari diri sendiri. Mungkin karena aku perempuan ya, jadi aku menulis ini dari perspektif perempuan gitu.

Tapi of course ini bisa untuk general juga karena it's very applicable menurut aku sih. Liriknya tuh memang dari semua insecurities yang kita punya dan lain-lain kita merasa kita tuh terlambat di kehidupan ini. Karena mungkin orang-orang di sekeliling kita ada yang jauh lebih sukses, ada yang mungkin kalau perempuan sudah menikah, sudah punya anak sementara kita masih belum gitu.

Itu aku ingin tuangkan di lagu ini dan menjadi motivasi dan reminder juga bahwa kehidupan ini sebenarnya bukan race. Kita gak racing with anybody, kita punya waktu kita masing-masing, kita punya platform kita masing-masing untuk shine and fly gitu. Nah itu yang pengen aku gambarkan dengan dibungkus musik yang penuh dengan semangat, musik yang memang empowering, lifting gitu. Itu sebenarnya adalah esensi dari lagu ‘It's My Time’ ini,” ujar artis berzodiak Virgo itu.

4. Pengalaman pertama dalam menulis lagu

Lagu baru Mikha Tambayong
Lagu baru Mikha Tambayong (instagram.com/miktambayong)

Selain menggambarkan kehidupan pribadinya, lagu ini juga sangat spesial bagi Mikha karena diciptakan dalam sekali jalan. Ini juga jadi pertama kalinya ia menulis lirik dan terlihat langsung dalam proses produksi. Berawal dari voice note yang ia kirimkan ke co-writer, bahkan tanpa sempat menuliskannya, sampai akhirnya dijahit menjadi sebuah lagu yang indah. Hal tersebut membuatnya lebih menghargai setiap karya khususnya lagu.

“Lagu ini tuh spesial banget. Kenapa? Karena lagunya tuh aku ciptakan in one go. Jadi, benar-benar waktu itu aku kirim voice note ke Kak Ifa Fachir, co-writer aku. Aku kirim part per part.

Semua aku kirim tuh udah langsung jadi. Dengan melodi dan dengan liriknya gitu. Makanya aku juga gak tau kenapa waktu itu, tiba-tiba ada ide aja. Terus aku not even sempat nulis liriknya gitu,” cerita Mikha.

“Udah akhirnya kita racik. Kita bikin demo gitu. Udah itu aja. Tapi gak pernah ada tulisan gitu. Tapi, secara lirik tuh lagu ini benar-benar aku tulis sendiri kayaknya. Makanya aku merasa kenapa ini personal, karena mungkin ini sebenarnya everyday life struggle gitu lho. Makanya kenapa akhirnya jadi lebih mudah untuk bisa dituangin ke dalam bentuk lirik gitu,” kata Mikha dengan penuh semangat.

5. Didukung penuh oleh sang suami untuk comeback

Lagu baru Mikha Tambayong
Lagu baru Mikha Tambayong (instagram.com/miktambayong)

Memiliki suami yang sama-sama berkarier di dunia hiburan, Deva Mahenra, Mikha mengaku ia sangat didukung penuh oleh suaminya untuk kembali ke dunia musik. Bahkan Deva lah yang mendorongnya untuk bermusik lagi, karena merasa Mikha bisa refreshing saat bermusik dan menjadi jalan keluar dari rutinitas yang itu-itu aja.

“Selama 2 tahun itu justru Deva tuh salah satu orang yang nge-push aku banget sih untuk ngeluarin musik lagi, untuk nyemangatin aku lagi gitu. Karena kadang-kadang gini, kita suka terjebak sama kata-kata passion gitu ya, kita ngerasa oh passion aku di musik, di acting gitu.

‘I will do this forever’ gitu, itu kadang-kadang kita suka terjebak di situ. Padahal kan kita juga manusia, kita juga kadang-kadang bisa stuck di rutinitas yang mungkin kita lakukan berturut-turut gitu. Apalagi di dunia seni gitu ya, di mana kita memang butuh emosi, kita butuh pikiran semuanya tuh menyatu supaya bisa menjadi karya tersebut gitu ya.

Mungkin Deva tuh meliat selama ini aku jadi kurang bisa fokus sama musik juga karena aku mungkin lagi stuck di rutinitas tersebut. Karena aku syuting, ngelakuin rutinitas yang sama berbulan-bulan. Nah, dia tuh merasa musik tuh bisa jadi escape aku dari rutinitas tersebut gitu. Itu alasan dia juga sangat support, sangat mendukung dan dia jadi salah satu yang paling memotivasi aku sih untuk akhirnya comeback lagi,” kata Mikha. 

Tak hanya itu, Mikha Tambayong juga mengungkap peran suaminya dalam karier musiknya. Keduanya pernah membuat lagu bersama. Bahkan, Deva menulis lagu untuk Mikha yang menjadi wedding song mereka. Tak menutup kemungkinan di album barunya nanti akan ada kolaborasi mereka berdua lagi. Penyanyi berdarah Minahasa-Ambon ini mengatakan kalau Deva sangat pandai dalam memilih kata-kata yang akhirnya menciptakan lirik yang indah.

“Sebenarnya Deva tuh lumayan membantu banget sih. Tapi, bukan di lagu ini ya. Deva tuh sebenarnya he's a very good lyricist. Dia tuh jago banget sama kata-kata. Jadi, lagu-lagu aku yang sebelumnya yang aku ciptakan bareng. Itu juga ada kontribusinya Deva juga,” akunya.

6. Saling menyemangati dalam berkarier

Lagu baru Mikha Tambayong
Lagu baru Mikha Tambayong (instagram.com/miktambayong)

Selain didukung penuh oleh suaminya, Mikha juga mengatakan kalau mereka tak pernah mengkotak-kotakan antara cinta dan pekerjaan. Baginya semua berkesinambungan dan bisa saling memberi semangat untuk satu sama lain. Saat di rumah, mereka saling bercerita serta memberi restu dan doa untuk satu sama lain.

“Sebenarnya aku melihatnya nggak harus selalu kita kotak-kotakan ya. Apalagi aku sama Deva itu ada di dunia yang sama, industri yang sama gitu. Kita kenal orang-orang yang sama, kadang-kadang kita satu project gitu.

Jadi, aku tuh merasa untuk case aku dan Deva, kita kayaknya nggak perlu mengkotak-kotakan kayak cinta begini, kerjaan begini gitu. Justru kita bikin semuanya jadi kesinambungan aja gitu, lho.

Kita mulai dari rumah, kita bersama berdua, kita saling semangatin satu sama lain. Lalu kita pergi keluar untuk bekerja juga tentunya dengan dukungan dan restu dan doa dari satu sama lain gitu. Kita pulang, kita kembali lagi cerita-cerita gitu.

Aku dan Deva berusaha untuk membuat itu senormal mungkin aja gitu. Tapi, kita pengen ya memang hubungan kita dan pekerjaan kita nih berkesinambungan dan satu sama lain tuh membuat satu sama lain lebih baik gitu. Kita berharapnya seperti itu gitu ya,” ujar Mikha. 

Komunikasi jadi kunci penting bagi keduanya dalam menjalani hubungan di samping dengan banyaknya kegiatan yang ada. Mereka juga berdiskusi untuk saling bergantian dalam memilih proyek.

“Kalau sekarang I have my husband gitu. Aku juga apa-apa aku harus ngobrol sama dia. Kayak in terms of schedule juga kita harus obrolin, ‘gimana ya enaknya kalo kamu lagi shooting mungkin better kalo aku nggak’ gitu. Jadi, hal-hal seperti itu justru bikin aku malah lebih merasa senang sih,” tambahnya.

7. Keluarga ikut dukung secara penuh

Meski lebih dikenal sebagai aktris, Mikha pun tumbuh di lingkungan yang dekat dengan musik. Keluarganya suka bernyanyi dan bermain musik, terutama ketika acara berkumpul dan beribadah bersama. Tak hanya dari lingkungan keluarga, penyanyi 30 tahun itu juga sempat les menyanyi selama beberapa waktu.

“Kebetulan ya keluarga aku juga semua banci tampil ya kalau soal musik. Jadi, kayak nggak mungkin kita dalam satu acara tuh nggak nyanyi. Itu selalu pasti akan kita lakukan. Musik tuh di keluarga aku juga semacam culture, ya. Jadi, kayak kita pasti nyanyi lagi ibadah atau lagi ap apun tuh pasti ada nyanyinya gitu,” ungkap Mikha. 

Berkaitan dengan lagu terbarunya, artis kelahiran Jakarta ini juga mendedikasikannya untuk keluarganya, baik itu para sepupu, bibi, dan orang-orang terdekatnya. Ia ingin lagunya menjadi sebuah peninggalan yang bisa dibanggakan dan memotivasi. Keluarga besarnya pun sangat mendukung pembuatan lagu tersebut. Mereka hadir di musik videonya sampai menjadi backing vocal di lagu tersebut.

“Jadi backing vokal aku juga. Itu adalah tante aku, sepupu aku gitu. Karena kembali lagi, ya, kenapa aku ingin melibatkan orang-orang terdekat aku khususnya di project ini di “It's My Time”, karena kembali lagi aku pengen project ini tuh jadi legacy bukan hanya untuk aku gitu.

Tapi untuk semua yang terlibat juga gitu. Orang-orang terdekat aku gitu. Bisa jadi karya yang bisa mereka banggakan juga. Bisa jadi motivasi untuk mereka. Bisa jadi bentuk doa juga untuk mereka gitu. Jadi aku emang dari awal udah tau kalau project ini harus mengajak dan melibatkan sebanyak mungkin wanita-wanita hebat yang memang berpengaruh dalam hidup aku,” jelas pelantun “Cinta Pertama” itu.

Kamu sudah dengar lagunya belum?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Windari Subangkit
EditorWindari Subangkit
Follow Us

Latest in Relationship

See More

Kisah Cinta Ridwan Kamil dan Atalia Praratya, Kini Diterpa Isu Miring

16 Des 2025, 16:20 WIBRelationship