Semua pasangan yang menikah tentu ingin hidup bersama selamanya, tapi kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Menggantungkan urusan sepenting keuangan hanya pada satu orang akan memberikan risiko yang sangat besar. Ketika terjadi perpisahan atau ketika suami berpulang lebih dulu, perempuan akan menjadi pihak yang paling sulit bertahan jika tak memiliki penghasilan.
Jadi perempuan memang harus melek keuangan, meski sudah jadi istri, kamu wajib tahu hal-hal ini!
Entah diisi oleh penghasilanmu sendiri atau penghasilan suami, buatlah kesepakatan bahwa kamu harus punya rekening sendiri yang terisi sejumlah uang tertentu. Penggunaan uangnya juga harus disepakati kalau itu merupakan hakmu.
Jangan abai dan nggak mau tahu soal investasi apa saja yang dimiliki. Harta-harta seperti rumah, emas, dan semacamnya kamu wajib tahu. Pelajari juga soal pajak dan dokumen-dokumen hukum seperti surat tanah dan surat berharga lainnya.
Mana yang ditulis atas namamu, atas nama dia, atau bisa dinegosiasikan berdua. Semua harus disepakati, kalau perlu hitam di atas putih dan disahkan secara hukum seiring bertambahnya aset yang dimiliki.
Jangan menyerahkan semua tugas pembayaran pada suami, entah itu kredit rumah, kendaraan, hutang, pajak, atapun lainnya. Ikutlah berpartisipasi agar kamu memiliki pengalaman mengenai hal-hal itu, yang suatu saat nanti mungkin harus kamu urus sendiri.
Dana pensiun dan asuransi adalah dua hal penting yang harus dimiliki. Pastikan kalian menyiapkannya untuk masing-masing. Jangan sampai hanya salah satu pihak saja yang disiapkan dana pensiunnya.
Bahkan ketika kamu memilih untuk di rumah saja setelah menikah, jejaring profesionalmu tetap harus dijaga. Suatu saat mungkin kamu akan membutuhkannya ketika harus kembali ke dunia kerja.
Jadi jangan biarkan pengetahuanmu tentang keuangan meredup hanya, karena sekarang kamu mengurus rumah tangga saja! Sebagai perempuan kamu juga wajib tahu, lho.