Benarkah Kesenjangan Pendapatan Suami-Istri Bisa Merusak Pernikahan?

Hati-hati, masalah ekonomi bisa menjadi penyebab perceraian

Benarkah Kesenjangan Pendapatan Suami-Istri Bisa Merusak Pernikahan?

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Saat menikah kamu dan suami sama-sama bekerja, dengan gaji yang berbeda. Salah satu dari kalian mungkin mendapatkan promosi dan memiliki jenjang karier lebih baik. Sementara yang lain sulit berkembang dan gajinya pun tak kunjung meningkat. Meski seharusnya uang menjadi milik bersama ketika kita sudah memutuskan untuk menikah, tapi pada kenyataannya masih ada rasa kepemilikan, "Ini kan uangku" atau "Ah, ini uang dia". Apalagi jika selisihnya terlampau banyak, misal yang satu hanya bisa menghasilkan sepertiga dari yang lain.

Ketidaksetaraan pendapatan ini juga lama-lama akan mengikis romantisme dalam hubungan. Tidak secara terang-terangan, tapi bisa menjadi bom waktu dalam pernikahan. Paling tidak empat hal inilah yang akan kamu alami saat menghadapinya.

1. Ada yang sering membuat keputusan sepihak

Benarkah Kesenjangan Pendapatan Suami-Istri Bisa Merusak Pernikahan?

Karena merasa telah menghasilkan lebih banyak uang, satu pihak akan merasa berkuasa untuk membuat keputusan dan pihak lain akan kurang didengar pendapatnya. Konsep uang adalah milik bersama hanya tinggal sekedar konsep saja.

Sekarang coba pikirkan, saat membeli kebutuhan rumah, siapakah pengambil keputusan terakhir? Apakah dia yang memiliki pendapatan lebih tinggi atau mengambil jalan tengah dari dua pendapat?

Sering kali hal ini tidak disadari karena mereka yang pendapatannya lebih rendah merasa bahwa mereka memang harus patuh dan merasa "Ah, aku ini siapa?".

2. Kebutuhan rumah tangga dibebankan pada satu pihak

This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media

Kasusnya tidak selalu seperti yang dijelaskan di nomor satu. Ada juga, mereka yang penghasilannya lebih rendah merasa bahwa uangnya adalah milik mereka sendiri jadi kebutuhan rumah tangga harus dipenuhi dengan pendapatan pasangannya yang lebih tinggi.

Ini dilakukan mungkin karena ia merasa rentan secara finansial dan ingin menyimpan uangnya sendiri, jadi seluruh tagihan biar saja dibayar oleh pasangan. Toh, pendapatan pasangannya lebih besar. 

Ini bisa saja jadi masalah karena satu pihak akan merasa terbebani sebab bekerja keras sendiri. Tapi sebenarnya masalah ini juga bisa dengan mudah diatasi dengan menempatkan mereka yang berpenghasilan lebih rendah sebagai penentu anggaran rumah tangga, jadi dia paham betul uang siapa yang harus digunakan untuk apa.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here