12 Fakta Keluarga Prabowo Subianto, Ternyata Masih Keturunan Ningrat

Prabowo Subianto Djojohadikusumo lahir dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar. Politikus ini lahir di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 1951. Ia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Sang politikus ini memiliki dua kakak perempuan, Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati, serta satu adik laki-laki bernama Hashim Djojohadikusumo.

Anak rantau dari dua pulau, orangtua Prabowo justru bertemu di Belanda saat keduanya mengeyam pendidikan. Soemitro bersekolah di Nederlandse Economische Hogeschool, Rotterdam, Belanda, sementara Dora adalah mahasiswi keperawatan di Utrecht, Belanda.

Pertemuan pertama mereka terjadi dalam acara pertemuan yang diselenggarakan oleh Indonesia Christen Jongeren (Mahasiswa Kristen Indonesia). Saat itu, perjumpaan mereka biasa-biasa saja. Benih-benih asmara justru mulai tumbuh di pertemuan lainnya. 

Dora dan Soemitro bertemu lagi saat Soemitro harus menjalani perawatan usus besar akibat tumor. Dora bertindak sebagai perawat yang menangani Soemitro. Dalam biografinya, Soemitro bahkan mengaku bahwa Dora-lah yang terlebih dahulu suka padanya. 

"Dia menuduh saya yang naksir duluan. Padahal dia yang naksir saya," tutur Soemitro dalam biografinya.

Soemitro Djojohadikusumo lahir di Kebumen, sementara Dora Marie Sigar berasal dari Minahasa. Soemitro dikenal merupakan seorang Muslim, sementara Dora adalah seorang Kristiani. Meski begitu, pasangan ini dan keluarga mereka punya tenggang rasa, saling menghargai, dan demokratis.

Orangtua keduanya tak keberatan atas perbedaan tersebut dan memberi restu untuk menikah. Soemitro dan Dora menikah pada tanggal 7 Januari 1947 silam di kawasan Matraman, setelah Soemitro pulang ke Indonesia pada tahun 1946 dan disusul Dora setahun kemudian. Menikah di masa-masa perang, mereka berdua sempat tinggal di rumah orangtua Soemitro, Margono Djojohadikoesoemo, yang sudah menjadi orang penting di Indonesia. 

Prabowo tumbuh di keluarga yang penuh keragaman. Keluarga dari ayahnya menganut agama Islam, sementara keluarga dari ibunya memeluk Kristen. Tentu ia juga belajar banyak kebudayaan yang berbeda dari dua keluarga tersebut, namun tetap hidup harmonis dan toleransi. 

Empat bersaudara, dua saudara termasuk sang adik, Hashim Djojohadikusumo, menganut Kristen, sementara Prabowo dan satu kakaknya lagi menganut Islam. 

"Ini saya jelaskan dalam konteks bahwa keluarga Prabowo itu beragam. Kami empat bersaudara, dua Islam, dua pengikut Kristus," ujar Hashim saat hadir dalam sebuah Dialog Nasional 2019 lalu. 

Dikenal lekat dengan militer, ternyata Prabowo masih keturunan ningrat. Sang kakek, Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo, masih memiliki darah Kesultanan Agung Mataram dan Kesultanan Yogyakarta, keturunan panglima Laskar Pangeran Diponegoro.

Silsilah ini dimulai dari Sultan Agung ke Raden Adipati Mangkuprojo, Raden Tumenggung Indrajik Kartonegoro, Raden Tumenggung Kertanegara atau Raden Banyak Wide, dan Raden Kartoatmojo.

Dia merupakan keturunan ke-8 Trah Sultan Agung Mataram dan Kesultanan Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono (HB) I. Raden Kartoatmojo kemudian menikah dengan bangsawan dari Kesultanan Yogyakarta RA Djojoatmojo.

RA Djojoatmojo merupakan keturunan ke-4 dari Sultan Hamengkubuwono I. Pernikahan itu melahirkan Raden Tumenggung Mangkuprojo dan berikutnya Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo yang diketahui adalah kakek Prabowo. Raden Mas Margono juga seorang pendiri Bank Negara Indonesia (BNI).

Di era pra-kemerdekaan, Margono adalah mantan ketua Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) tahun 1945 serta Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Ternyata nggak hanya Prabowo yang sedari muda berkarier di dunia pemerintahan. Ia mengikuti jejak sang ayah yang pernah menjabat sebagai menteri sejak Indonesia berdiri. Pada masa Kabinet Natsir (1950-1951), Soemitro diangkat sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian.

Lalu diangkat menjadi Menteri Keuangan di Kabinet Wilopo (1952-1953) dan Kabinet Burhanuddin Harahap (1955-1956). Ia juga merupakan Menteri Perdagangan di Kabinet Pembangunan I (1968-1973), dan Menteri Riset di Kabinet Pembangunan II (1973-1978).

Prabowo Subianto sendiri eksis di bidang militer di awal kariernya sebagai Komandan Komando Pasukan Khusus (1995-1996), Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998), hingga Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998).

Ia merambah ke dunia politik dengan mendirikan partai politik sekaligus menjadi Dewan Pembina dan Ketua Umum Partai Gerindra. Di pemerintahan era Presiden Joko Widodo (Jokowi), Prabowo diangkat menjadi Menteri Pertahanan RI periode 2019-2024. 

Karena ayahnya yang merupakan menteri yang terkadang bertugas di berbagai negara, Prabowo pun menghabiskan masa kecilnya di luar negeri. Hal tersebut salah satunya terlihat dari riwayat pendidikannya yang pernah menyelesaikan pendidikan di Victoria Institution, Kuala Lumpur, Malaysia, Zurich International School, Zurich, Swiss, sampai di The American School, London, Inggris. Menteri berusia 72 tahun ini juga pernah bersekolah di Hong Kong. 

Seluruh kakak dan adik Prabowo diketahui sudah berkeluarga dan memiliki anak. Kakak pertama Prabowo, Biantiningsih Miderawati, menikah dengan Joseph Soedradjad Djiwandono yang diketahui merupakan mantan Gubernur Bank Indonesia tahun 1993-1998. Mereka dikaruniai dua orang anak.

Kakak keduanya, Maryani Ekowati, menikah dengan seorang pengusaha asal Prancis, Didier Lemaistre. Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, menikah dengan Anie dan dikaruniai dengan tiga orang anak.

Terkait kisah cinta, dalam biografi ayahnya, tertulis bahwa Prabowo jatuh cinta pada Siti Hediati Hariyadi atau yang lebih dikenal dengan Titiek Soeharto. Prabowo dan Titiek telah menjalin hubungan asmara selama dua tahun.

Titiek merupakan murid ayahnya yang diperkenalkan Prabowo ke sang ayah sebagai kekasih hati. Soemitro pun berpesan kepada Prabowo untuk serius menjalin hubungan dengan Titiek, kalau tidak, ia akan dianggap payah. Pasalnya, Titiek bukanlah cinta pertama Prabowo. Mantan perwira TNI itu kerap menjalin hubungan yang serius dengan beberapa perempuan saat masih muda.

Prabowo pun akhirnya serius membawa Titiek ke jenjang pernikahan. Bersama sang ayah, ia melemar Titiek ke kediaman Soeharto. Presiden kedua Indonesia itu menyambut dengan penuh kehangatan, namun tetap memberi wejangan, sebab dia tahu bahwa pernikahan mereka tak lepas dari sorotan publik.

Pasangan ini menikah pada 8 Mei 1983 dengan adat Jawa. Dari pernikahan tersebut, Prabowo dan Titiek dikaruniai anak laki-laki semata wayang yang diberi nama Ragowo Hedi Prasetyo atau disapa Didit Prabowo. Didit lahir di Jakarta 22 Maret 1984 dan tumbuh besar di Kota Boston, Amerika Serikat, kemudian tinggal di Paris, Prancis.

Kini, putra Prabowo itu diketahui berprofesi sebagai perancang busana setelah menempuh pendidikan selama 4 tahun di Parsons School of Design, New York dan École Parsons à Paris.

Sayangnya, pernikahan mereka harus kandas setelah 15 tahun bersama. Melansir dari berbagai sumber, keretakan rumah tangga mereka terjadi dari tahun 1995 kala ayah Prabowo mulai bersikap terbuka dan sering mengkritik kebijakan Soeharto dan menerima lawan politik Soeharto, yakni H.R. Darsono.

Salah satu kritik Soemitro yang membuat Soeharto marah adalah soal sinyal terkait kebocoran 30 persen dari dana pembangunan. Saat Soeharto akhirnya lengser dan rezim pemerintahannya jatuh, hubungan Prabowo dan Titiek pun berimbas. 

Keluarga Cendana marah dan menuduh Prabowo ikut serta dalam gerakan pelengseran tersebut dengan membiarkan mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR. Dua ipar Prabowo juga menuliskan amarahnya dalam bukunya. 

Pada 25 Mei 1998, Prabowo Subianto yang berpangkat Letjen kala itu resmi dicopot dari Pangkostrad dan dipindahkan menjadi Komandan Sesko ABRI di Bandung. Tak berapa lama kemudian karier militernya diakhiri karena terbukti melakukan pelanggaran HAM berat atas kasus penculikan aktivis.

Di tengah kekacauan tersebut, Prabowo dan Titiek disebut-sebut bercerai, walau tak ada yang tahu kapan pastinya. Keduanya berpisah sebelum Prabowo ke Yordania untuk mengasingkan diri pada akhir tahun 1998 dan memutuskan berkarier sebagai pengusaha di luar negeri.

Lama tak ada kabarnya, kemesraan antara Prabowo dengan Titiek menjadi sorotan menjelang Pilpres 2019. Mantan suami istri ini berfoto selfie bersama dan saling mengunggahnya di media sosial. Mereka juga kerap akrab di beberapa kesempatan dan Titiek terlihat mendukung ayah dari anaknya itu. Tak heran banyak yang berspekulasi dan mendoakan keduanya rujuk lagi. 

Itulah 12 fakta keluarga Prabowo Subianto yang masih keturunan ningrat hingga tumbuh dalam keluarga penuh keragaman.