Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
MV5BZDE5YWZjNWItMDE4Yy00NGIwLWI2NzgtNTllYmQxNTQxZjIzXkEyXkFqcGc@._V1_.jpg
imdb.com

Intinya sih...

  • Sinopsis film Tuhan, Benarkah Kau Mendengarku? mengikuti kisah Sarah, seorang perempuan yang hidupnya berubah ketika menampung mantan suaminya bersama istri barunya.

  • Film ini menjadi refleksi tentang perempuan yang mempertaruhkan segalanya dan sering dituntut untuk "mengalah".

  • Sarah digambarkan berada di titik terendah hidupnya, namun harus menentukan apakah ia akan bangkit atau tenggelam.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagaimana rasanya ketika niat baik justru berbalik menjadi ujian hidup yang paling menyakitkan? Inilah yang disajikan melalui film Tuhan, Benarkah Kau Mendengarku?. Film karya sutradara Jay Sukmo ini menghadirkan potret getir tentang perempuan, pengorbanan, dan iman yang diuji di titik terendah. 

Dibintangi Revalina S. Temat, film drama religi ini siap tayang di bioskop mulai 29 Januari 2026 dengan membawa kisah yang dekat dengan realita banyak perempuan, terutama para ibu tunggal.

Sebelum menonton, yuk simak dulu fakta dan sinopsis film Tuhan, Benarkah Kau Mendengarku? berikut ini!

1. Sinopsis film Tuhan, Benarkah Kau Mendengarku?

Film ini mengikuti kisah Sarah (Revalina S. Temat), seorang perempuan yang hidupnya mendadak berubah ketika ia mengambil keputusan berat dengan menampung mantan suaminya, Satrio (Gunawan Sudrajat), bersama istri barunya, Annisa (Megan Domani), di rumahnya sendiri.

Alih-alih mendapat apresiasi, keputusan Sarah justru memicu fitnah, tekanan sosial dari lingkungan sekitar, dan konflik batin yang kian dalam. Hubungannya dengan sang putri, Laila (Annisa Kaila), ikut merenggang. Sementara itu, kehadiran Dimas (Roy Sungkono) semakin menempatkan Sarah di posisi yang serba salah, antara harga diri, persepsi orang lain, dan masa depan yang belum pasti.

2. Potret perempuan yang diuji dari segala arah

Dok. Poplicist

Produser Robert Ronny menyebut film ini sebagai refleksi tentang perempuan yang mempertaruhkan segalanya. Sarah bukan hanya berhadapan dengan mantan suami dan luka masa lalu, tetapi juga tekanan keluarga, lingkungan sosial, hingga pertanyaan terhadap dirinya sendiri.

Konflik dalam film ini terasa sangat personal dan membumi tentang bagaimana perempuan sering kali dituntut untuk “mengalah”, bahkan ketika yang dikorbankan adalah dirinya sendiri.

3. Revalina S. Temat kembali dengan peran emosional

Dok. Poplicist

Revalina S. Temat tampil dengan karakter yang kompleks dan penuh lapisan. Sarah digambarkan berada di titik terendah hidupnya, namun justru di sanalah ia harus menentukan apakah ia akan bangkit atau tenggelam.

Revalina menyebut perjalanan Sarah sebagai kisah yang penuh luka sekaligus keberanian. Karakter ini menjadi representasi banyak perempuan, khususnya single mother, yang sering merasa sendirian, padahal sesungguhnya sedang berjuang dengan kekuatan luar biasa.

4. Relasi mantan suami, istri baru, dan luka yang belum sembuh

Dok. Poplicist

Tinggal serumah dengan mantan suami saja sudah berat, apalagi bersama istri barunya. Dinamika antara Sarah, Satrio, dan Annisa menjadi salah satu konflik paling tajam dalam film ini.

Bukan sekadar drama rumah tangga, relasi ini memperlihatkan bagaimana luka lama yang belum sembuh bisa berubah menjadi tekanan emosional berkepanjangan, terutama ketika semua mata lingkungan sekitar ikut menghakimi.

5. Hubungan ibu dan anak yang ikut terguncang

Dok. Poplicist

Tekanan yang dialami Sarah tak berhenti pada dirinya sendiri. Hubungannya dengan sang putri, Laila, perlahan memburuk. Film ini menyorot bagaimana konflik orang dewasa sering kali berdampak langsung pada anak, bahkan tanpa disadari.

Relasi ibu dan anak dalam film Tuhan, Benarkah Kau Mendengarku? digambarkan dengan nyata, yakni tentang cinta, jarak emosional, dan upaya saling memahami di tengah badai masalah.

6. Hadirnya sosok ketiga yang memperumit hidup

Dok. Poplicist

Kehadiran Dimas membawa lapisan konflik baru dalam hidup Sarah. Di saat ia sedang rapuh, perhatian dan kedekatan justru membuat posisinya semakin sulit. Sarah harus berhadapan dengan persepsi orang, gosip, dan batas tipis antara kebutuhan emosional dan harga diri.

Film ini tidak menawarkan jawaban hitam-putih, melainkan mengajak penonton memahami betapa rumitnya pilihan ketika seseorang berada dalam kondisi tertekan.

7. Drama religi yang tidak menggurui

Youtube.com/Paragon Pictures

Sebagai film drama religi, Tuhan, Benarkah Kau Mendengarku? tidak hadir dengan ceramah panjang. Justru, film ini menyampaikan spiritualitas lewat konflik batin, doa-doa yang lirih, dan pertanyaan yang sering dipendam dalam hati.

Judulnya sendiri menjadi refleksi dari kegelisahan banyak orang tentang iman yang diuji saat hidup terasa tidak adil.

Untuk kamu yang penasaran dengan jalan ceritanya, kamu bisa menyaksikan film  Tuhan, Benarkah Kau Mendengarku? mulai 29 Januari 2026 di seluruh bioskop Indonesia.

Editorial Team