Hukum Suami Mencela Masakan Istri dalam Islam

Mencela dan memberi masukan jelas berbeda lho

Hukum Suami Mencela Masakan Istri dalam Islam

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Memasak menjadi kegiatan yang cukup disenangi terutama bagi istri dan ibu. Tidak hanya jadi hobi, memasak pun menjadi sebuah rutinitas penting bagi cukup banyak orang yang sudah berumah tangga.

Hidangan yang lezat buatan istri dan ibu kerap dipandang istimewa, karena tidak hanya mengenyangkan namun juga mampu memberikan perasaan bahagia bagi anggota keluarga lainnya. Bak seni, cita rasa masakan apalagi buatan orang yang dicintai pastinya punya arti tersendiri.

Tapi tidak dapat dipungkiri juga, masakan yang dibuat istri rupanya tidak sesuai dengan selera suami. Bahkan bukan tidak mungkin, suami mencela hasil masakan istri hingga membuatnya tersinggung bahkan sedih.

Namun bagaimana hukum suami mencela masakan istri dalam Islam? Rupanya ada penjelasan mengenai hal ini, lho. Mari simak ulasan lengkapnya!

1. Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan

Hukum Suami Mencela Masakan Istri dalam Islam

Perlu diingat bahwa Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan. Namun bagaimana jika beliau tidak berselera untuk menyantap sebuah hidangan?

Terdapat kisah mengenai hal ini dan diriwayatkan pula dalam sebuah hadis oleh Muslim. Ini berkisah ketika Rasulullah SAW mengajak Khalid bin Walid untuk mengunjungi istri beliau yakni Maimunah yang tak lain adalah saudara Ibunda Khalid.

Dikunjungi oleh suami serta kemenakannya, Maimunah langsung memasak daging dhabb yang merupakan sejenis biawak untuk disuguhkan. Begitu dihidangkan dan Rasulullah SAW mengambil hidangan dengan penuh selera, seorang wanita berkata dari bilik Maimunah.

Beritahukanlah pada Rasul tentang daging yang kalian hidangkan kepada beliau itu!

Wahai Rasul, ini daging dhabb,” ujar salah seorang yang hadir memberitahukan Rasulullah SAW. Mendengar penjelasan tersebut Rasulullah SAW lantas berhenti mengambil makanan dan segera menarik tangannya.

Lalu, Khalid bertanya, “Wahai Rasul, apakah daging dhabb haram?

Rasulullah SAW menjawab, "Tidak, hanya saja daging dhabb ini tidak terdapat di daerah kaumku. Karena itu, saya merasa kurang berselera memakannya,” jawab beliau dengan santun.

Ya, cara menolak hidangan seperti Rasulullah SAW bisa dijadikan contoh untuk para suami agar tidak menyakiti perasaan istri.

2. Suami hendaknya mengikuti sikap dari Rasulullah SAW

Hukum suami mencela masakan istri dalam Islam tentu tidaklah diperkenankan. Ada baiknya suami mengikuti sikap Rasulullah SAW yang tidak pernah mencela sebuah hidangan.

Sahabat Abu Hurairah RA menjelaskan bahwa, “Nabi SAW tidak pernah mencela makanan sama sekali. Jika beliau selera maka beliau memakannya, dan jika tidak selera maka beliau tinggalkan.” (HR. Ahmad 9755 dan Muslim 5504).

Jangan mengeluarkan komentar tidak mengenakan soal makanan, apalagi mengeluh karena rasanya kurang pas bahkan merasa jijik terhadap hidangan tersebut.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here