Menjadi orangtua berarti kamu harus siap melakukan apa pun untuk kehidupan anakmu kelak. Bahkan, bentuk pengorbanan dan pengharapanmu itu telah dimulai sejak janin berada di dalam kandunganmu.
Di dalam Islam, ada begitu banyak anjuran kebaikan yang bisa kamu lakukan selama masa kehamilan. Salah satunya, membaca surah Yusuf untuk ibu hamil. Sebab, menurut pendapat sebagian orang, membaca surah Yusuf ini adalah bentuk doa seorang ibu agar anaknya memiliki paras yang menawan seperti Nabi Yusuf.
Memang, apa keutamaan membaca surah Yusuf untuk ibu hamil yang sebenarnya? Simak penjelasannya berikut ini, ya!
Seperti namanya, surah Yusuf menceritakan tentang kisah hidup salah satu nabi Allah, Nabi Yusuf as. Dalam cerita tersebut, ketampanan yang dimiliki Nabi Yusuf mampu membuat semua perempuan bertekuk lutut padanya. Namun, Nabi Yusuf yang memiliki sifat rendah hati dan iman yang kuat, menolak secara tegas semua penawaran yang diberikan oleh perempuan yang menyukainya.
Selain itu, Nabi Yusuf juga mendapat cobaan yang berasal dari saudara kandungnya sendiri. Ia dengan sengaja dibuang ke sumur oleh saudaranya dan dikatakan bahwa Yusuf telah meninggal.
Suatu ketika, Allah SWT menakdirkan Nabi Yusuf bertemu kembali dengan saudaranya. Bukannya marah, Nabi Yusuf justru menunjukkan kebaikan hati dan kesabarannya demi menolong saudara-saudaranya yang sedang kesulitan.
Oleh karena itulah, surah Yusuf dinilai memiliki banyak kandungan berisi doa, di antaranya:
- Selalu berpegang teguh pada perintah Allah SWT
- Berusaha menguatkan dan melapangkan hati
- Tidak memiliki sifat pendendam
- Tidak tinggi hati atas kelebihan yang dimiliki
- Merahasiakan sesuatu agar terhindar dari fitnah.
Pada dasarnya, memberikan lantunan kitab suci Alquran kepada bayi bertujuan untuk mengenalkannya pada Sang Pencipta. Selain itu, ayat Alquran yang dibaca secara baik juga bisa menjadi alat perangsang bagi otak dan organ tubuh bayi.
Sedangkan secara doa, membacakan surah yang mempunyai makna kandungan yang baik akan bermakna pengharapan sang ibu agar bayi yang ada di dalam kandungannya bisa tumbuh secara sehat dan lahir sebagai anak yang saleh dan salihah.
Membacakan surah Yusuf untuk ibu hamil juga dipercaya sebagai bentuk usaha agar anaknya kelak memiliki sikap tauladan dan kerupawanan seperti layaknya Nabi Yusuf.
Sebagai kitab suci, maka Alquran bisa dan juga baik dibaca kapan pun. Kamu pun bisa memulai membacakannya Alquran sejak mengetahui telah ada janin di dalam kandunganmu.
Nanti, saat anak memasuki usia trimester kedua, maka organ pendengarannya mulai berfungsi. Di saat itulah, mereka mulai memberikan respons pada apa yang di dengarnya.
Mulai dari suara denyut jantung ibu, suara udara di dalam usus, suara ibu berbicara, dan suara lainnya yang bersumber dari luar. Maka dari itu, sangat dianjurkan kepada ibu hamil membacakan surah Yusuf atau surah Alquran sedini mungkin.
اِذۡ قَالَ يُوۡسُفُ لِاَبِيۡهِ يٰۤاَبَتِ اِنِّىۡ رَاَيۡتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوۡكَبًا وَّالشَّمۡسَ وَالۡقَمَرَ رَاَيۡتُهُمۡ لِىۡ سٰجِدِيۡنَ
Idz qoola Yuusufu li abiihi yaaa abati innii ra aytu ahada 'ashara kawkabanw wash shamsa walqamara ra aytuhum lii saajidiin
Artinya:
"(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku'."
قَالَ يٰبُنَىَّ لَا تَقۡصُصۡ رُءۡيَاكَ عَلٰٓى اِخۡوَتِكَ فَيَكِيۡدُوۡا لَـكَ كَيۡدًا ؕ اِنَّ الشَّيۡطٰنَ لِلۡاِنۡسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ
Qoola yaa bunaiya laa taqsus ru'yaaka 'alaaa ikhwatika fayakiiduu laka kaidaa; innash Shaitaana lil insaani 'aduwwum mubiin
Artinya:
"Dia (ayahnya) berkata, 'Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia'."
وَكَذٰلِكَ يَجۡتَبِيۡكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنۡ تَاۡوِيۡلِ الۡاَحَادِيۡثِ وَيُتِمُّ نِعۡمَتَهٗ عَلَيۡكَ وَعَلٰٓى اٰلِ يَعۡقُوۡبَ كَمَاۤ اَتَمَّهَا عَلٰٓى اَبَوَيۡكَ مِنۡ قَبۡلُ اِبۡرٰهِيۡمَ وَاِسۡحٰقَ ؕ اِنَّ رَبَّكَ عَلِيۡمٌ حَكِيۡمٌ
Wa kadzaalika yajtabiika rabbuka wa yu'allimuka min taawiilil ahaadiisi wa yutimmu ni'matahuu 'alaika wa 'alaaa Aali Ya'quuba kamaaa atammahaa 'alaaa abawaika min qablu Ibraahiima wa Ishaaq; inna Rabbaka 'Aliimun hakiim
Artinya:
"Dan demikianlah, Tuhan memilih engkau (untuk menjadi Nabi) dan mengajarkan kepadamu sebagian dari takwil mimpi dan menyempurnakan (nikmat-Nya) kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kedua orang kakekmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sungguh, Tuhanmu Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."
اِذۡ قَالُوۡا لَيُوۡسُفُ وَاَخُوۡهُ اَحَبُّ اِلٰٓى اَبِيۡنَا مِنَّا وَنَحۡنُ عُصۡبَةٌ ؕ اِنَّ اَبَانَا لَفِىۡ ضَلٰلٍ مُّبِيۡنِ
Idz qooluu la Yuusufu wa akhuuhu ahabbu ilaaa Abiinaa minnaa wa nahnu 'usbah; inna abaanaa lafii dalaalim mubiin
Artinya:
"Ketika mereka berkata, 'Sesungguhnya Yusuf dan saudaranya (Bunyamin) lebih dicintai ayah daripada kita, padahal kita adalah satu golongan (yang kuat). Sungguh, ayah kita dalam kekeliruan yang nyata'."
قَالَ قَآٮِٕلٌ مِّنۡهُمۡ لَا تَقۡتُلُوۡا يُوۡسُفَ وَاَلۡقُوۡهُ فِىۡ غَيٰبَتِ الۡجُـبِّ يَلۡتَقِطۡهُ بَعۡضُ السَّيَّارَةِ اِنۡ كُنۡتُمۡ فٰعِلِيۡنَ
Qoolaa qooa'ilum minhum laa taqtuluu Yuusufa wa alquuhu fii ghayaabatil jubbi yaltaqithu badus sai yaarati in kuntum faa 'iliin
Artinya:
"Seorang di antara mereka berkata, 'Janganlah kamu membunuh Yusuf, tetapi masukan saja dia ke dasar sumur agar dia dipungut oleh sebagian musafir, jika kamu hendak berbuat'."
فَلَمَّا ذَهَبُوۡا بِهٖ وَاَجۡمَعُوۡۤا اَنۡ يَّجۡعَلُوۡهُ فِىۡ غَيٰبَتِ الۡجُبِّۚ وَاَوۡحَيۡنَاۤ اِلَيۡهِ لَـتُنَـبِّئَـنَّهُمۡ بِاَمۡرِهِمۡ هٰذَا وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُوۡنَ
Falammaa zahabuu bihii wa ajma'uuu anyyaj'aluuhu fii ghayaabatil jubb; wa awyainaaa ilaihi latunabbi 'annahum bi amrihim haaza wa hum laa yash'uruun
Artinya:
"Maka ketika mereka membawanya dan sepakat memasukkan ke dasar sumur, Kami wahyukan kepadanya, 'Engkau kelak pasti akan menceritakan perbuatan ini kepada mereka, sedang mereka tidak menyadari'."