Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Sikap Suami yang Membuat Istri Merasa Punya Anak Tambahan

Sayangnya, para suami seringnya tidak menyadari hal ini

Elga Windasari

Bagi kamu yang sudah bersuami dan memiliki anak, pernahkah merasa kalau suami adalah anak tambahan yang kamu miliki? Jika iya, jangan merasa bersalah karena banyak istri yang juga merasa seperti itu.

Menurut psikolog klinis, Samantha Rodman Whiten atau yang sering disebut Dr. Psych Mom, banyak perempuan mengeluh kepadanya kalau suaminya bertindak seperti anak-anak.

Itu mengapa ia menggunakan istilah "kid zone" karena dalam benak istri, suaminya dikategorikan sebagai seorang anak.

"Kid zone" seperti "friend zone", tetapi lebih buruk lagi. Mengapa? Karena perempuan masih mau memiliki hubungan asmara dengan temannya, tetapi tidak dengan anaknya.

Kalau kamu belum menyadari suamimu sering bersikap seperti anak-anak atau tidak, berikut adalah contoh sikap yang membuat banyak istri merasa memiliki anak tambahan.

1. Suka ngambek

Pexels.com/Rodnae Productions

Bahkan orangtua saja bisa kesal ketika anaknya ngambek dan merengek. Padahal, anak-anak jauh lebih manis daripada laki-laki yang sudah dewasa.

Jika suami ngambek dan melontarkan kata-kata pasif-agresif karena tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, ini adalah kesalahan besar.

Para istri sama sekali tidak menyukainya. Sudah cukup menghadapi anak-anak yang suka ngambek, jadi saat suaminya ngambek hal itu bisa membuat istri kewalahan.

2. Tidur-tiduran terus

istockphoto

Seorang ibu bisa geregetan saat melihat anaknya seharian tidur-tiduran dan bermalas-malasan di rumah.

Namun, saat yang melakukan itu adalah suaminya, rasanya jauh lebih menyebalkan.

Pada dasarnya perempuan menyukai laki-laki yang proaktif dan percaya diri, yang membuat rencana dan melaksanakannya.

Jadi, jangan salahkan istri jika suka marah-marah melihat suaminya hanya tidur-tiduran dan bermalas-malasan seharian saat di rumah.

Saran Dr. Psych Mom kepada para laki-laki, jika sulit mengubah kebiasaan buruk ini, terapi dapat membantu keluar dari hal itu dan memiliki pola pikir yang lebih proaktif.

3. Candaan yang tidak dewasa

Pexels/ Polina Zimmerman

Ada saatnya bercanda, ada saatnya serius. Orang dewasa seharusnya tahu perbedaannya, tidak seperti anak-anak.

Namun, sayangnya para suami masih banyak yang ternyata tidak tahu perbedaannya.

Apalagi saat istri sedang bicara serius atau merasa kesal, suami justru memberikan candaan yang tidak dewasa dengan harapan bisa membuat istrinya tertawa.

Apakah suamimu juga sering melakukan ini, Bela?

4. Pakai baju sesukanya

Pexels/Cottonbro Studio

Meskipun istri mencintai suaminya apa adanya, tetapi mereka sebenarnya juga kadang tidak tahan melihat laki-laki yang dinikahinya memakai baju seenaknya.

Banyak suami yang mengeluh kalau istrinya selalu pakai daster karena jadi terlihat tidak menarik. Nah, hal yang sama juga berlaku untuk para suami.

Pakai baju yang sudah seharusnya dibuang, sama sekali tidak terlihat menyenangkan bagi perempuan.

Apalagi kalau pakaiannya sudah berlubang atau ada noda yang tidak bisa hilang, jangan salahkan jika istri ilfeel kepada suaminya.

5. Tidak membantu istri

dreamstime.com

Sangat wajar jika anak-anak merepotkan orangtuanya, khususnya ibu, karena mereka memang masih kecil dan belum bisa sepenuhnya mengurus diri sendiri.

Namun, seorang suami tidak seharusnya bersikap seperti ini. Salah satu tugas suami adalah membantu istrinya di rumah, termasuk mengurus anak dan rumah.

Jika istri sudah sibuk masak seharian, tak ada salahnya suami yang mencuci piring. Jika istri sedang sibuk mencuci, suami seharusnya bisa menjaga atau bahkan mengajak main anaknya.

Suami yang sama sekali tidak membantu membuat istri merasa memiliki anak tambahan yang menambah kerepotannya mengurus rumah tangga.

Apa yang bisa dilakukan suami untuk mengubahnya?

freepik.com/Racool_studio

Menurut Dr. Psych Mom, penyebab suami bersikap seperti anak-anak ada banyak. Sebagian besar berasal dari kurangnya rasa percaya diri yang mendalam atau tidak melihat panutan laki-laki yang efektif dan kuat saat tumbuh dewasa.

Selain itu, depresi yang tidak terdiagnosis atau testosteron rendah dapat menyebabkan mentalitas pasif, rendah energi, dan putus asa.

Untuk para suami yang memiliki masalah ini, mulailah dari yang kecil untuk berubah menjadi lebih baik. Pilih satu hal yang akan dikerjakan dan ubah hari ini.

Berikut beberapa contohnya:

  • Membersihkan garasi seperti yang dijanjikan sejak lama. Saat melakukannya, ajak anak agar bisa lebih dekat dan mempelajari sifat-sifat mereka.
  • Akhir pekan ini ajari anak main sepeda atau sepatu roda atau apa pun keterampilan yang dimiliki. Ini akan membuat diri merasa lebih baik.
  • Saat istri melontarkan komentar pasif-agresif, akui kesalahan yang sudah dilakukan dan coba alihkan pembicaraan ke arah yang lebih positif dengan senyuman.
  • Jika istri mengatakan tidak, jangan ngambek atau menyalahkannya dan bisa bersikap seperti biasa.

Menurut Dr. Psych Mom, hal tersebut adalah contoh mengambil langkah kecil untuk bertindak lebih dewasa dalam berbagai situasi agar istri tidak menganggap suami sebagai anak tambahan.

IDN Media Channels

Latest from Married