Isu perselingkuhan akhir-akhir ini sedang ramai dibahas. Banyak public figure yang terseret dalam isu perselingkuhan. Menjalani hubungan berdua, membangun rumah tangga berdua, tetapi bisa berakhir karena orang ketiga.
Tak hanya yang berpacaran, yang menikah pun tak lepas dari masalah perselingkuhan. Selingkuh dalam pernikahan memang sebuah masalah yang tak akan pernah lekang dimakan waktu.
Banyak orang menganggap bahwa laki-laki selingkuh dan meninggalkan istrinya demi perempuan yang lebih seksi atau cantik. Sementara, perempuan akan meninggalkan suaminya demi laki-laki yang lebih mapan.
Padahal, bukan itu alasan sebenarnya seseorang berselingkuh. Ternyata, seseorang bisa selingkuh karena kondisi otaknya. Pasalnya, perselingkuhan, kesehatan otak, dan kondisi mental seseorang memiliki hubungan yang saling berkesinambungan. Bagaimana mereka saling terkait? Simak 4 alasan berbasis neuroscience mengapa seseorang berselingkuh berikut ini, ya, Bela.
