Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Tingkat Kecocokan MBTI ISTJ dan INFP dalam Percintaan, Apakah Serasi?

pexels-alexander-mass-748453803-33204372.jpg
Pexels.com/Alexander Mass
Intinya sih...
  • ISTJ cenderung lugas, detail, dan fokus pada fakta, sedangkan INFP lebih suka membicarakan ide, makna, dan gambaran besar.
  • ISTJ lebih praktis, logis, dan fokus pada kewajiban serta hasil nyata, sedangkan INFP hidup dengan empati, idealisme, dan dorongan kuat untuk membuat dunia lebih baik.
  • Perbedaan gaya hidup juga menjadi tantangan. ISTJ lebih suka keteraturan, rencana jelas, dan aktivitas nyata, sementara INFP cenderung fleksibel, idealis, dan suka spontanitas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap orang punya cara unik dalam mencintai dan menjalani hubungan, dan salah satu faktor yang bisa memengaruhi hal ini adalah kepribadian. MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) sering digunakan untuk memahami bagaimana dua orang dengan tipe berbeda bisa saling melengkapi atau justru bertabrakan. Dari sekian banyak kombinasi, hubungan antara ISTJ dan INFP adalah salah satu yang menarik untuk dibahas.

Di satu sisi, ISTJ dikenal sebagai sosok yang realistis, disiplin, dan teratur. Mereka lebih suka menghadapi dunia apa adanya, dengan fokus pada fakta dan langkah konkret. Di sisi lain, INFP adalah pribadi yang penuh imajinasi, sensitif, dan sangat menjunjung tinggi nilai serta perasaan.

Kombinasi ini bisa menimbulkan perbedaan besar dalam percintaan, mulai dari cara berkomunikasi hingga gaya hidup. Namun, justru dari perbedaan inilah muncul potensi untuk saling menguatkan. Lalu, bagaimana sebenarnya tingkat kecocokan MBTI ISTJ dan INFP dalam percintaan? Yuk, simak ulasannya.

1. Tingkat kecocokan komunikasi ISTJ dan INFP

ilustrasi pasangan mengobrol (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi pasangan mengobrol (pexels.com/cottonbro studio)

Hubungan komunikasi antara ISTJ dan INFP cukup menantang karena perbedaan gaya berbicara. ISTJ cenderung lugas, detail, dan berfokus pada fakta, sedangkan INFP lebih suka membicarakan ide, makna, dan gambaran besar. Meski begitu, perbedaan ini sebenarnya bisa saling melengkapi jika keduanya mau menyesuaikan diri.

ISTJ bisa membantu INFP untuk lebih realistis, sementara INFP dapat mengajak ISTJ melihat hal dari sisi yang lebih dalam. Namun, agar komunikasi tetap seimbang, ISTJ perlu lebih peka terhadap emosi dan cara penyampaian. Dengan begitu, hubungan bisa berjalan lebih harmonis tanpa membuat salah satu pihak merasa tersinggung atau terbebani.

2. Tingkat kecocokan value ISTJ dan INFP

ilustrasi ngobrol dengan pasangan (freepik.com/freepik)
ilustrasi ngobrol dengan pasangan (freepik.com/freepik)

Kedua MBTI ini bisa dikatakan punya value yang berbeda. ISTJ lebih praktis, logis, dan fokus pada kewajiban serta hasil nyata, sedangkan INFP hidup dengan empati, idealisme, dan dorongan kuat untuk membuat dunia lebih baik. Karena itu, mereka seringkali melihat satu sama lain dengan cara yang bertolak belakang, ISTJ menganggap INFP terlalu mengawang, sementara INFP merasa ISTJ terlalu kaku.

Namun, perbedaan itu justru bisa jadi peluang untuk saling belajar. ISTJ bisa membantu INFP menjadi lebih realistis, teratur, dan bertanggung jawab, sementara INFP bisa mengajarkan ISTJ untuk lebih peka secara emosional, spontan, dan menikmati hidup. Meski kadang memicu konflik, tapi kombinasi ini bisa membuat keduanya berkembang dan menemukan hal baru dalam hidup dan hubungan.

3. Tingkat kecocokan ISTJ dan INFP dalam kehidupan sehari-hari

ilustrasi ngobrol dengan pasangan (Pexels.com/Tim Douglas)
ilustrasi ngobrol dengan pasangan (Pexels.com/Tim Douglas)

Dalam hubungan ISTJ dan INFP, perbedaan gaya hidup juga menjadi tantangan. ISTJ lebih suka keteraturan, rencana jelas, dan aktivitas nyata, sementara INFP cenderung fleksibel, idealis, dan suka spontanitas. Hal ini bisa memicu gesekan, misalnya soal kerapian, jadwal, atau pilihan hobi. Namun, jika keduanya mau kompromi, perbedaan ini justru bisa jadi pelengkap. ISTJ membantu INFP lebih realistis, sedangkan INFP membuat ISTJ lebih terbuka dan santai.

Keduanya sama-sama introvert yang menghargai waktu tenang dan privasi. Meski nyaman dengan rutinitas sederhana, mereka perlu menjaga keseimbangan agar tidak terlalu menarik diri dari dunia luar. Komunikasi yang jujur sangat penting, meski sering terasa sulit karena keduanya menghindari konflik.

4. Tingkat kecocokan ISTJ dan INFP dalam mengatasi masalah

ilustrasi ngobrol dengan pasangan (Pexels.com/KATRIN  BOLOVTSOVA)
ilustrasi ngobrol dengan pasangan (Pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

INFP biasanya mengekspresikan diri dengan cara emosional, sedangkan ISTJ lebih suka menyelesaikan masalah secara logis. INFP sebaiknya terbuka saat menyampaikan sudut pandangnya kepada ISTJ, dengan menghindari bahasa yang terlalu emosional dan memberi ruang bagi ISTJ untuk menelaah setiap masalah. Sementara itu, ISTJ perlu mendengarkan INFP dengan baik, menunjukkan kepedulian atau empati, serta menyampaikan pendapat mereka dengan tenang.

5. ISTJ dan INFP dalam menjalin hubungan

ilustrasi pasangan romantis (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi pasangan romantis (pexels.com/cottonbro studio)

ISTJ dan INFP sering menghadapi perbedaan mendasar dalam hubungan. INFP idealis, peduli pada nilai dan hubungan, serta ingin melihat sisi asli dari orang lain. Mereka ingin dunia jadi lebih baik dan terbuka pada perubahan. Sebaliknya, ISTJ lebih menghargai tradisi, stabilitas, dan konsistensi, serta cenderung curiga pada perubahan yang dianggap tidak perlu.

Meski perbedaan ini bisa menimbulkan gesekan, keduanya justru bisa saling melengkapi. INFP dapat membantu ISTJ melihat gambaran besar dan peluang baru, sementara ISTJ bisa menjadi penyeimbang yang membuat INFP lebih realistis. Kunci hubungan tetap pada kesadaran diri, saling memahami kebutuhan, dan menjaga komunikasi agar perbedaan berubah jadi kesempatan untuk tumbuh bersama.

Tingkat kecocokan MBTI ISTJ dan INFP dalam percintaan memang penuh tantangan, tapi bukan berarti mustahil. Dengan memahami perbedaan masing-masing, maka hubungan keduanya bisa berjalan harmonis. Justru perbedaan itulah yang memberi peluang untuk saling belajar, saling melengkapi, dan tumbuh bersama dalam ikatan yang lebih kuat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Windari Subangkit
EditorWindari Subangkit
Follow Us

Latest in Relationship

See More

7 Cara Tenang Saat Berdebat dengan Pasangan, Jangan Emosi!

05 Des 2025, 20:00 WIBRelationship