Saat ini, istilah panseksual dan biseksual suka digunakan secara bergantian. Padahal, definisi keduanya tidak persis sama, lho.
Memang, panseksual dan biseksual berarti tertarik pada lebih dari satu jenis kelamin, termasuk jenis kelamin sendiri. Namun, terapis seks Jenni Skyler, PhD, mengatakan bahwa ada perbedaan mendasar diantara keduanya.
Agar kamu tidak bingung lagi, berikut penjelasan detailnya.
"Pan" dalam panseksual berarti "semua" dalam bahasa Yunani. Itulah sebabnya, pendidik queer dan pekerja sosial, Zoe Stoller, mengatakan bahwa istilah ini menggambarkan seseorang yang tertarik pada setiap dan semua jenis kelamin.
Kuncinya adalah bahwa gender tidak menentukan ketertarikan dan orang panseksual biasanya tidak lebih menyukai satu gender daripada yang lain.
Misalnya, orang panseksual mungkin tertarik pada jenis kelaminnya sendiri atau jenis kelamin lainnya. Jadi, jenis kelamin seseorang bukanlah persyaratan atau faktor penentu apakah dia menyukai seseorang.
Namun, penting untuk dicatat bahwa orientasi seksual (seperti panseksualitas) berbeda dari identitas gender. Ini karena jenis kelamin biasanya ditentukan oleh dokter saat lahir berdasarkan pada alat kelamin atau berdasarkan konstruksi sosial saat sudah dewasa.
Setiap orang bisa menjadi jenis kelamin apa pun yang dirasa paling cocok untuknya, baik itu laki-laki, perempuan, nonbiner, genderqueer, atau genderfluid, tak peduli apa yang dikatakan dokter di ruang bersalin.
Bagi para panseksual, identitas gender bukanlah penentu dirinya. Meski begitu, karena setiap orang berbeda, jadi ada beberapa orang panseksual yang mungkin memiliki preferensi gender. Ini benar-benar valid.
Dalam arti luas, biseksualitas mirip dengan panseksualitas.
Menurut Gabrielle Blonder, anggota dewan direksi Bisexual Resource Center, salah satu definisi biseksualitas modern yang paling umum diterima adalah "tertarik pada jenis kelamin seperti milikmu dan berbeda darimu."
Ini berarti "bi" dalam biseksual sebenarnya bukan hanya tertarik pada dua jenis kelamin, tetapi dua atau lebih jenis kelamin, termasuk jenis kelaminnya sendiri.
Jadi, seseorang yang biseksual dapat tertarik pada semua jenis kelamin, dengan atau tanpa preferensi. Namun, biseksual juga dapat tertarik pada jenis kelaminnya sendiri dan jenis kelamin yang berbeda dengannya.
Awalnya, biseksualitas memang merupakan bentuk ekspresi bagi orang-orang yang merasa maskulin dan feminin. Itulah sebabnya, ini menjadi cara untuk mengekspresikan ketertarikan pada laki-laki dan perempuan.
Namun, karena sekarang pemahaman budaya tentang gender telah berkembang, begitu juga pemahaman tentang biseksualitas.
Meskipun panseksualitas dan biseksualitas serupa, memahami perbedaan dan persamaan antara keduanya sangat penting.
Menurut Sofiya Alexandra, salah satu pendiri dan pembawa acara podcast Private Parts Unknown, meski kedua istilah tersebut berarti tertarik secara fisik pada banyak jenis kelamin, tetapi panseksual umumnya tidak berfokus dari gender dan lebih pada orang itu sendiri.
Berbeda dengan biseksual yang masih melihat jenis kelamin orang yang disukai atau bahkan ingin dikencaninya. Meskipun jenis kelamin apa pun tidak masalah untuknya.
Secara teknis, banyak istilah yang berbeda—termasuk panseksualitas—berada di bawah payung biseksual. Karena istilah itu berarti tertarik pada lebih dari satu jenis kelamin.
Jadi, bisa dibilang kalau panseksualitas adalah bagian dari biseksualitas.
Gabrielle bilang, "Beberapa orang merasa istilah biseksual, meskipun definisi dan penggunaannya diperbarui, sudah ketinggalan zaman. Hal ini disebabkan oleh kesalahpahaman bahwa istilah tersebut tidak termasuk orang transgender.”
Kenyataannya, biseksualitas mencakup orang-orang nonbiner dan genderqueer. Tidak mengakui orang trans bukanlah sifat biseksualitas.
Tidak hanya orang biseksual dapat tertarik pada orang trans dan nonbiner, tetapi seperti halnya panseksualitas, ada orang trans dan nonbiner yang biseksual.
Ada juga kesalahpahaman bahwa jika kamu seorang panseksual atau biseksual, ketika berpacaran dengan seseorang yang mengidentifikasi sebagai jenis kelamin tertentu, itu berarti bahwa kamu tidak lagi (atau tidak pernah benar-benar) tertarik ke jenis kelamin lain.
Pemikiran ini berakar pada homofobia dan kesalahpahaman tentang seksualitas.
Jenni menjelaskan, “Kamu bisa berkencan dengan siapa pun yang diinginkan. Itu tidak akan menghilangkan identifikasimu sebagai biseksual atau panseksual.”
Memilih untuk menggunakan (atau tidak menggunakan) label adalah keputusan yang sangat pribadi, jadi tidak ada istilah yang "lebih baik" dari yang lain.
Biseksual juga menjadi istilah yang dipopulerkan jauh sebelum panseksual. Menurut Sofiya, komunitas biseksual dan komunitas panseksual adalah komunitas yang sama, hanya usia yang berbeda.
Teman-temannya di usia 20-an cenderung lebih nyaman menggunakan "pan," sedangkan teman-temannya yang lebih tua menggunakan "bi", dan semuanya menggunakan "queer," yang menjadi istilah umum untuk orientasi seksual di luar heteronormatif.
Jadi, kamu sebenarnya diizinkan untuk menggunakan label mana pun yang terasa tepat untukmu. Jika kamu mencoba menentukan label terbaik untukmu, pikirkan mana yang membuatmu merasa aman dan nyaman.
"Pada saat-saat tenang, ketika kamu sendirian dalam pikiran dan perasaan, perhatikan apa yang terjadi pada tubuhmu ketika melihat orang-orang tertentu," jelas terapis seks bersertifikat AASECT, Janet Brito, PhD.
Pikirkan apa identitas gender dari orang-orang yang membuatmu tertarik dan hubungan romantis atau seksual seperti apa yang kamu inginkan untuk diri sendiri.
Namun, jangan menekan dirimu untuk segera menemukan "jawaban"-nya. Seksualitas adalah perjalanan pribadi seumur hidup, jadi kamu tidak perlu terburu-buru.