Hal yang gila, misterius dan emosional bernama "jatuh cinta" mungkin harus bertanggung jawab untuk semua kekonyolan yang kamu katakan di depan gebetan.
Sebuah studi yang dipimpin oleh Dr. Henk van Steenbergan di Universitas Leiden di Belanda, menemukan bahwa membangun keromantisan atau cinta yang baru mungkin saja mengurangi kemampuan kognitif kita secara temporer. Sejumlah 51 partisipan yang terlibat dalam hubungan percintaan kurang dari enam bulan diminta untuk membedakan informasi penting dari semua informasi yang tak berhubungan dengan mereka berdua secepat mungkin.
Mereka menyelesaikan ujian ini setelah mendengarkan musik romantis yang mengingatkan mereka pada pasangan mereka yang membangkitkan rasa cinta. Partisipan juga diminta untuk mengisi survei yang mengingatkan mereka terhadap perasaan satu sama lain.
Dan studi tersebut menunjukkan korelasi antara seberapa buruknya penampilan mereka di hadapan pasangan dan seberapa kasmarannya mereka terlepas dari jenis kelamin mereka.