Tingkat Kecocokan MBTI ISTJ dan ESFJ dalam Percintaan, Apakah Serasi?

Dalam menjalankan kehidupannya, dengan sifat kepribadian “thinking” yang dimiliki, ISTJ tentu selalu mengandalkan logika. Berbeda dengan ESFJ dengan sifat kepribadian “feeling” yang dominan, sehingga membuatnya kerap mengutamakan perasaan.

Bagi ISTJ, membuat sebuah keputusan mesti dinilai dari fakta dan nilai-nilai pragmatis. Sedangkan ESFJ, tipe ini mengutamakan harmoni dan dampak keputusan tersebut pada orang lain, sehingga tiap pilihan yang dibuat selalu didasarkan pada empati.

Dalam berkomunikasi, tipe kepribadian ISTJ dan ESFJ bisa menemui tantangan yang cukup pelik. Dengan gaya komunikasi yang blak-blakan dan terkesan konfrontatif, ISTJ bisa dengan mudah melukai hati dari ESFJ. Sementara ESFJ yang lebih perasa dan cenderung berhati-hati dalam berbicara, dinilai bersikap terlalu sentimental dan sensitif oleh ISTJ.

Apabila perbedaan komunikasi ini tidak diatasi dengan baik, tentu hal ini bakal memicu konflik di dalam hubungan. Itulah mengapa, pasangan ISTJ dan ESFJ mesti belajar untuk merangkul dan memahami gaya komunikasi yang berbeda tersebut.

Faktanya, ISTJ dan ESFJ mempunyai sikap yang cukup berbeda di dalam hubungan. Inilah salah satu faktor yang mampu menyebabkan tingkat kecocokan MBTI ISTJ dan ESFJ dalam percintaan tidak terlalu tinggi.

ISTJ cenderung menjaga jarak secara emosional, karena kerap merasa sulit untuk terhubung dengan perasaannya sendiri. Sebaliknya, ESFJ adalah sosok yang mengutamakan kedekatan dan koneksi dengan pasangan, sehingga begitu menghargai kedalaman emosional di dalam hubungan.

Karena hal tersebut, ISTJ acap kali tidak mampu memahami sensitivitas dan kebutuhan akan kedekatan emosional yang dimiliki oleh ESFJ. Sementara ESFJ kerap menanggapi sikap ISTJ sebagai kurang peka dan tidak peduli.

ISTJ yang merupakan seorang introvert, tentu mengisi ulang energi dengan cara yang berbeda dengan ESFJ yang ekstrovert.

ISTJ tentu membutuhkan lebih banyak waktu sendiri, baik itu dengan beristirahat, maupun melakukan aktivitas secara mandiri dalam suasana yang tenang. Berbeda dengan ESFJ yang mengisi ulang energi dengan bersosialisasi, kumpul dengan komunitas, maupun bertemu dengan orang-orang tercinta, seperti keluarga dan sahabat.

Karena perbedaan ini, permasalahan juga bisa timbul di dalam hubungan percintaan antara ISTJ dan ESFJ. ISTJ merasa kelelahan untuk memenuhi kebutuhan ESFJ akan stimulasi sosial, sedangkan ESFJ merasa diabaikan karena ISTJ membutuhkan waktu kesendirian yang lebih banyak.

Saat menghadapi konflik di dalam hubungan, ISTJ dan ESFJ punya cara penyelesaian masalah yang berbeda. ISTJ biasa menarik diri sementara waktu untuk menemukan cara penyelesaian masalah terbaik, sebelum berbicara dengan pasangannya.

Di sisi lainnya, ESFJ justru cenderung menghindari konflik, karena khawatir hal tersebut dapat mengancam hubungan yang ia jalani. Terlebih ESFJ sering kali merasa tidak nyaman dengan konfrontasi.

ISTJ dan ESFJ ternyata sama-sama gemar untuk melakukan kegiatan seru bersama. Baik itu hobi yang mereka miliki, ataupun aktivitas baru lainnya untuk mereka coba. Tentunya, menghabiskan waktu kebersamaan dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan dapat membantu pasangan ini untuk semakin dekat, juga memahami satu sama lain dengan lebih baik.

Terlepas dari banyaknya perbedaan di antara dua tipe MBTI ini, menariknya justru hal tersebutlah yang bakal membuat mereka saling belajar sudut pandang baru. Untuk ISTJ, pasangan ESFJ akan membantunya untuk memahami konsekuensi emosional dari perilaku yang kerap ditunjukkan. Sementara bagi ESFJ, pasangan ISTJ dapat membantunya agar ia tidak melulu dikendalikan oleh hati dalam menjalankan hidupnya, melainkan perlu diseimbangkan dengan logika.

So, jika dilihat dari poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kecocokan ISTJ dan ESFJ dalam percintaan tampak tidak terlalu tinggi. Namun, apabila kedua orang dengan tipe ini mau berkompromi dan saling merangkul perbedaan, tidak menutup kemungkinan keduanya bisa menjalin hubungan romantis yang awet dan harmonis.