5 Kasus Penipuan di Aplikasi Kencan, Wanita Indonesia Rugi Rp15 Miliar

Nama Simon Leviev menjadi perbincangan hangat setelah film dokumenter The Tinder Swindler tayang di Netflix di awal Februari lalu. Laki-laki bernama asli Shimon Hayut ini menipu para korbannya dengan cara mengaku sebagai putra dari miliarder Israel, Lev Leviev. Bahkan, ia berhasil menipu banyak perempuan dan mendapatkan uang US$10 juta atau sekitar Rp145 miliar.

Lewat aplikasi Tinder, Simon berkenalan dengan para korban dengan menampilkan dirinya sebagai sosok laki-laki idaman para perempuan, seperti memiliki finansial luar biasa, tampan, pandai memikat, sehingga korbannya mudah jatuh hati. Kemudian, ia mengaku dalam keadaan bahaya dan dikejar oleh musuh-musuhnya dan meminta sejumlah uang dari para korban untuk membantunya. Namun nyatanya, ia membawa kabur uang tersebut.

Tak hanya Simon Leviev yang pernah melakukan penipuan lewat Tinder. Seorang laki-laki asal Inggris bernama Richard Dexter juga ketahuan menipu perempuan yang ia temui di aplikasi kencan itu. Tak tanggung-tanggung, Richard berhasil mengambil uang sebesar £141.500 atau setara Rp275 miliar dari korbannya. 

Mengutip dari The National News, Richard kerap menampilkan kehidupan mewah, seperti naik jet pribadi dan memiliki mobil mahal. Ini ia lakukan demi meyakinkan seorang perempuan asal Dubai, Amrita Sebastian, sehingga mau berinvestasi dalam perusahaan yang katanya bergerak di bidang teknologi bio farmasi. Padahal, uang itu dihabiskan Richard untuk biaya hidup, melunasi utang, dan melakukan pembayaran ke perusahaan mobil klasik. Karena aksi penipuannya itu, ia harus menjalani hukuman penjara selama 4,5 tahun.

Sophia (nama samaran) menceritakan kisahnya kepada BBC Asian Network di Inggris. Perempuan ini mengaku bahwa dia adalah korban 'penipuan asmara' dari laki-laki bernama Aaron. Awalnya, ia diberikan harapan palsu, seperti rencana membeli rumah bersama hingga akhirnya Sophia mengirimkan uang dalam jumlah besar kepada Aaron.

Secara keseluruhan, Sophia mengaku sudah mengirim sekitar £300.000 atau setara Rp5,8 miliar kepada laki-laki itu. Sophia baru mengetahui bahwa dirinya menjadi korban penipuan setelah ia menghubungi bank tempatnya menyimpan rekening bersama atas namanya dan Aaron. Namun, bank memberi tahu nama Sophia tidak tercantum di rekening. Karena itu, Sophia pun harus menelan kerugian besar.

Seorang perempuan asal Inggris bernama Rachel Elwell harus menelan kekecewaan karena dirinya menjadi korban penipuan dari laki-laki yang ia temui di aplikasi kencan. Mengutip dari BBC, perempuan asal West Midlands ini mengatakan bahwa teman kencannya itu mengaku tinggal di dekatnya, tapi ia sedang pergi ke luar negeri untuk bekerja di Ukraina.

Setelah beberapa waktu berkenalan, lelaki tersebut mengatakan bahwa ia membutuhkan uang dan mengaku telah ditawan oleh rentenir. Karena khawatir akan nyawa teman kencannya, Rachel pun rela mengirimkan uang. Namun rupanya, Jika ditotal, Rachel sudah menggelontorkan uang sebesar £113.000 atau senilai Rp2,2 miliar untuk lelaki tersebut.

Di tahun 2020, perempuan asal Jakarta berinisial IE bertemu dengan pasangan kencannya yang merupakan seorang laki-laki bule. Awalnya, semua berjalan mulus, tapi lama-lama laki-laki itu mengambil harta IE secara perlahan.

Laki-laki bule itu berhasil meyakinkan IE dan sedikit demi sedikit ia pun bersedia mengirimkan uang untuk ditransfer. Secara keseluruhan, IE sudah mengirimkan uang sekitar Rp15,8 miliar. Akhirnya, IE mulai tersadar dan merasa ditipu setelah laki-laki itu menghilang dan sulit dihubungi. Atas kejadian tersebut, IE pun melaporkan hal ini ke kepolisian.

Itulah 5 kasus penipuan yang menyalahgunakan platform aplikasi kencan. Kamu sendiri pernah punya pengalaman kurang menyenangkan tidak saat pakai dating app, Bela?