Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

4 Attachment Style dan Dampaknya untuk Hubungan, Kamu Harus Tahu!

Pexels.com/Vladimir Konoplev

Jika kamu belum tahu, ternyata kehidupan masa kecilmu akan sangat berpengaruh dengan hubungan di kemudian hari. Salah satunya adalah attachment style atau gaya keterikatanmu dengan orang lain.

Teori keterikatan psikolog, Mary Ainsworth, PhD, menunjukkan bahwa pengasuhmu di masa kanak-kanak akan secara langsung memengaruhi kepribadian dan koneksimu, termasuk yang romantis.

Ini berarti kamu harus memahami cara berkencan dengan setiap gaya keterikatan yang kamu temui.

"Gaya keterikatan terbentuk di awal kehidupan kita dan memainkan peran penting dalam cara kita terhubung (atau melekatkan) dengan orang lain sepanjang sisa hidup kita," kata Beth Ribarksy, PhD, profesor komunikasi interpersonal.

Menurutnya, sebagian besar peneliti berpendapat bahwa gaya keterikatan biasanya ditentukan pada usia satu tahun dan akan bertahan sepanjang hidup.

Berikut adalah style attachment atau gaya keterikatan tiap orang yang dapat berpengaruh dalam hubungan.

1. Secure atau aman

Pexels.com/August de Richelieu

Gaya keterikatan ini berlaku untuk orang yang menyukai keamanan dalam hubungannya.

"Orang dengan gaya keterikatan yang aman cenderung menjadi ‘jangkar' dalam hubungan karena umumnya lebih sadar diri, tersedia secara emosional, percaya diri dalam hubungan, membumi, dan memiliki kecerdasan emosional yang tinggi," jelas psikolog klinis, Carla Marie Manly, PhD.

Ini karena orang yang terhubung dengan aman dapat menjadi rentan dan terhubung secara intim dengan pasangannya. Dia juga cenderung memiliki pandangan positif tentang diri sendiri dan orang lain, serta merasa nyaman sendiri atau dengan orang lain.

Ciri-ciri utama gaya keterikatan ini adalah:

  • Tersedia secara emosional
  • Jujur
  • Penyayang
  • Dapat diandalkan

2. Avoidant atau penghindaran

Pexels.com/Alena Darmel

Disebut juga gaya meremehkan-menghindar, attachment style ini didefinisikan ditandai dengan sulitnya seseorang melekat pada orang lain.

Menurut Beth, orang yang memiliki gaya keterikatan ini cenderung membuat orang lain tetap berada ‘jauh’ dengan dirinya.

"Dia tidak pernah ingin bergantung pada orang lain, seringkali tidak mencari dukungan sosial atau validasi, dan tampak jauh dalam semua hubungan karena tidak percaya dirinya membutuhkan orang lain untuk merasa lengkap," jelasnya.

Gaya keterikatan menghindar ini dapat menyebabkan orang tersebut menarik diri dari hubungan, terutama jika merasa pasangannya terlalu dekat atau bergantung. Ini dilakukan karena dia sebenarnya menekan emosi untuk menghindari keterikatan yang lebih kuat.

Karena memiliki ‘harga diri yang kuat’, akan lebih sulit untuk terhubung dengan orang ini di tingkat yang intim.

Ciri-ciri utama gaya keterikatan avoidant adalah:

  • Rasa superioritas
  • Terputus
  • Mandiri
  • Defensif

3. Anxious atau cemas

Pexels/Daria Kaats

Gaya keterikatan yang kadang-kadang disebut tidak santai ini adalah ketika seseorang takut atau cemas ditinggalkan.

"Orang dengan gaya keterikatan ini sering memiliki pandangan negatif tentang diri sendiri dan pandangan positif terhadap orang lain," kata Beth.

Itulah sebabnya dalam hubungan, dia sering dianggap sebagai pasangan yang clingy. Ini karena dia membutuhkan kepastian bahwa orang lain masih peduli dan akan terus berada di sisinya.

"Ketika terjadi kesalahan, dia cepat menyalahkan diri sendiri dan sering memikirkan skenario terburuk dalam hal-hal yang paling sederhana sekalipun. Terutama jika situasi atau rutinitasnya menyimpang dari apa yang biasa dilakukannya," tambah Beth.

Jadi, tidak aneh jika pasangannya tidak mengirim chat 'good night' seperti biasanya, dia langsung berpikir pasangannya selingkuh atau dia sudah membuat pasangannya marah.

Ciri-ciri utama dari anxious attachment style adalah:

  • Takut ditolak
  • Harga diri rendah
  • Mudah kesal
  • Cemburu

4. Disorganized atau tidak teratur

Pexels.com/cottonbro studio

Gaya keterikatan ini sering juga disebut anxious-avoidant atau cemas-menghindar.

"Orang dengan gaya keterikatan ini sering terombang-ambing antara perasaan cemas tentang hubungan dan ingin menjaga diri tetap aman dengan cara menjaga jarak dengan pasangan," Beth menjelaskan.

Itulah yang membuat dirinya sering memiliki pandangan negatif tentang diri sendiri, tetapi juga terhadap orang lain.

Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dalam hubungan karena orang dengan gaya keterikatan ini tidak dapat diprediksi dan membuat pasangannya merasa seperti ‘berjalan di atas kulit telur’.

"Dia menginginkan suatu hubungan, tetapi secara tidak sadar sangat takut menjadi dekat. Akibatnya, dinamika tarik ulur membuat hubungan tidak stabil, tidak aman, dan tidak terhubung," ujar Beth.

Ciri-ciri utama gaya keterikatan tidak terorganisir adalah:

  • Takut terluka
  • Tidak konsisten
  • Tanda-tanda gaya keterikatan cemas dan menghindar
  • Harga diri rendah

Itulah pembahasan mengenai attachment style. Kalau kamu sendiri yang mana nih, Bela?

Share
Topics
Editorial Team
Natalia Adinda
EditorNatalia Adinda
Follow Us