Apa itu Victim Blaming dalam Hubungan? Kenali Ciri dan Dampaknya

Ketahui dan sadari sebelum kena dampaknya!

Apa itu Victim Blaming dalam Hubungan? Kenali Ciri dan Dampaknya

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Menjalani sebuah hubungan yang harmonis dan tanpa hambatan, baik itu di tahap pacaran atau rumah tangga, tentu bukanlah hal yang mudah. Apalagi ketika kamu berada dalam toxic relationship, contohnya adanya perlakuan victim blaming dalam hubunganmu.

Pernahkah kamu mendengar istilah victim blaming, Bela? Istilah ini sering kali disebutkan dalam kasus kekerasan rumah tangga (KDRT) maupun kekerasan seksual, lho. Tapi ternyata, victim blaming juga bisa hadir di kasus-kasus lain yang dapat menimpa siapa saja, terutama dalam sebuah hubungan.

Karena itu, kita perlu memahami dengan baik apa itu victim blaming dalam hubungan, ciri-ciri, dan cara mengatasinya. Berikut rangkuman penjelasannya!

Apa itu victim blaming dalam hubungan?

Apa itu Victim Blaming dalam Hubungan? Kenali Ciri dan Dampaknya

“ Harusnya kamu bisa lebih hati-hati, dong!”

“Salah sendiri kamu nggak serang aku balik!”

“Salah sendiri pakai baju terbuka!”

“Sudah aku bilangin, kan? Jangan Keluar malam-malam!”

Ungkapan-ungkapan di atas adalah sedikit contoh dari banyak perlakuan victim blaming yang dilakukan pada korban. Victim blaming dalam hubungan merupakan taktik atau perilaku manipulatif yang dilakukan oleh seseorang untuk mengontrol dan meyakinkan korban bahwa kesalahan ada pada korban, bukan pada dirinya. 

Karena hal itu, korban akan terus-menerus menyalahkan dirinya sendiri atas tindak kekerasan yang didapatkannya.

Sebetulnya sangat sulit ketika harus berurusan dengan pelaku manipulatif seperti ini. Sebab, mereka akan memiliki banyak cara dan pandai bermain kata untuk mengalihkan kesalahannya pada orang lain yang tidak bersalah. Bagaimanapun keadaannya dan dengan argumen apa pun, mereka bisa dengan tegas mampu meyakinkan korban bahwa korbanlah yang bersalah. 

Ciri-ciri dan contoh perilaku victim blaming dalam hubungan

Umumnya, pelaku memberikan perilaku victim blaming untuk bisa mengontrol, mendominasi, dan merasa berkuasa dalam hubungan. Sering kali mereka akan mempermasalahkan perilaku normal pasangan sebagai perbuatan yang tercela, kemudian bersikap seolah-olah mereka adalah korban dari kesalahannya. 

Setelahnya mereka akan terus mengungkit hal-hal luar biasa yang telah mereka lakukan untuk pasangannya dan menyebutkan korban adalah pasangan yang tidak tahu terima kasih. Hal ini akan membuat pasangannya merasa bersalah alih-alih kembali mendebatnya.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here