Film yang tentang hamil di luar nikah mungkin terkesan kontroversial, padahal film dengan alur cerita ini bisa menjadi salah satu media edukasi yang memiliki nilai-nilai kehidupan maupun pesan moral bagi penontonnya, seperti pesan pentingnya edukasi seks sejak dini hingga arti sebuah keluarga.
Tidak hanya menampilkan kisah haru, namun juga memperlihatkan realita kehidupan dan konsekuensi dari sebuah kehamilan di luar pernikahan.
Korea Selatan dan Indonesia memiliki beberapa judul film yang menyajikan kisah tersebut dengan apik. Lalu, apa saja judul daftar filmnya? Simak deretannya berikut ini.
Film ini merupakan produksi Indonesia yang dirilis pada tahun 2010. Film yang dibintangi oleh Joanna Alexandra dan Zidni Adam Jawas berkisah mengenai tiga sahabat SMA yang bernama Ares, Aya, dan Brenda. Ares dan Aya berpacaran hingga hamil di luar nikah. Brenda yang mengetahui hal ini jadi marah besar dan mulai timbul konflik di antara ketiganya.
Menurut sang produser Nayato Fio Nuala, film ini memberikan pesan moral bahwa jangan melakukan hal dewasa sebelum cukup umur.
Dirilis pada tahun 2010, film Satu Jam Saja diperankan oleh Vino G Bastian, Andhika Pratama, dan Revalina S. temat. Film ini menceritakan tentang tiga sahabat, yakni Andika, Gadis, dan Hans yang berjanji untuk tidak saling mencintai serta hanya saling menjaga satu sama lain.
Namun, hal ini berubah saat Andika harus pergi ke Jerman, sementara kendaraan yang digunakan oleh Gadis dan Hans yang ingin menemui Andika rusak dan sedang hujan deras. Dipengaruhi nafsu, Hans melakukan tindakan tak terpuji pada Gadis, yang mengakibatkan Gadis harus menanggung akibatnya.
Beberapa nilai positif yang dapat diambil dalam film ini adalah sebuah kerelaan serta pengorbanan dalam sebuah hubungan persahabatan dan cinta.
Film produksi Indonesia ini, berlatar di pulau Seram bagian barat Maluku yang dirilis pada tahun 2016. Film ini mengisahkan karakter bernama Salawaku yang mencari kakaknya bernama Binaiya. Binaiya terpaksa harus meninggalkan kampung halaman mereka, karena hamil di luar nikah dengan anak kepala adat kampung tersebut.
Dalam film ini terdapat berbagai nilai kehidupan yang dapat dipetik oleh penonton, seperti pesan mengenai ketidakadilan masyarakat dalam memberi hukuman maupun cercaan kepada perempuan yang hamil di luar nikah. Hal ini seakan melupakan peran laki-laki yang juga berkontribusi pada hal itu. Jika dilihat, perempuan lebih dituntut untuk bertanggung jawab penuh, sementara laki-laki tidak.
Film ini juga menampilkan sosok Salawaku yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, namun memiliki keberanian dan ketulusan untuk melindungi kakaknya dari beban sosial yang harus ditanggung akibat hamil sebelum menikah.
Film yang bergenre drama-komedi ini dirilis pada tahun 2016. Film ini mengisahkan seorang artis bernama Joo Yeon yang telah semakin tua, serta memiliki sifat yang arogan dan naif. Hal ini membuatnya tidak pernah terlibat dalam hubungan asmara.
Di sisi lain, ada Dan Ji yang merupakan gadis SMP berumur 15 tahun, namun hamil di luar nikah dengan pacarnya.
Karena sebuah insiden, Joo Yeon dan Dan Ji bertemu secara kebetulan. Dan Ji mengetahui bahwa Joo Yeon ingin melakukan aborsi. Namun, Dan Ji ingin mengadopsi bayi Joo Yeon dan memberinya imbalan uang.
Kisah pada awalnya menyuguhkan komedi dan canda-tawa, lalu seiring berjalannya film diperlihatkan konfilk serta nilai kehidupan yang terkandung, khususnya bagi karakter Joo Yeon yang akhirnya memahami arti sebuah keluarga.
Film asal Indonesia yang dirilis tahun 2018 ini mengisahkan tentang pasangan remaja yang salah pergaulan dan terjebak dalam dunia seks bebas.
Hal ini terjadi lantaran tuntutan dari teman-teman pasangan tersebut yang menyatakan bahwa kalau telah lama menjalin pacaran harus melakukan hubungan intim.
Karakter perempuan yang diperankan oleh Nikita Willy itu pun harus kehilangan mimpi dan cita-citanya karena hamil di luar nikah.
Berdasarkan film ini, nilai yang dapat dipetik adalah pentingnya memberikan pendidikan seks sejak dini.
Film yang sempat populer ini dirilis pada tahun 2019 lalu. Dibintangi oleh aktor berbakat muda Angga Yunanda dan Zara 'JKT48', film ini mengisahkan sepasang remaja yang harus merelakan impian mereka karena hamil di luar nikah. Konflik di antara mereka pun harus ditambah dengan masalah perbedaan status ekonomi keluarga mereka.
Film Dua Garis Biru ini memiliki pesan moral di dalamnya bagi para penonton, seperti pentingnya edukasi tentang seks, membuat batasan dalam pergaulan, serta bagaimana peran orangtua terhadap perkembangan dan pergaulan anak.
Film yang dibintangi oleh anggota girlgroup f(x), Krystal Jung, ini dirilis di Korea Selatan pada tahun 2020. Dalam film ini, Krystal memerankan tokoh utama bernama To Il. To Il merupakan mahasiswa berusia 21 tahun yang juga seorang guru les privat.
Gara-gara menjalin hubungan dengan salah satu muridnya, dia hamil di luar nikah. Tak berhenti di situ, To Il dan muridnya merahasiakan kehamilannya selama 5 bulan dan memutuskan untuk memberi tahu orangtua To Il bahwa ia hamil lalu berencana menikah. Namun, tentu saja orangtuanya tidak menyetujui pernikahan itu.
Film More Than Family ini memberikan pesan mengenai rasa tanggung jawab, serta gambaran akan ketakutan seseorang terhadap masa depannya dan orangtua yang berperan dalam kehidupan anak mereka.
Film yang dirilis pada tahun 2021 ini mengisahkan seorang game developer yang berusia 29 tahun bernama Mi Rae. Kehidupannya berubah setelah ia hamil di luar nikah dan melahirkan anaknya. Akibat lingkungan yang tidak kondusif untuk melahirkan dan terpaksa oleh keadaan, Mi Rae pun akan menikah dengan pacarnya Yun Ho. Mi Rae juga diputus dari pekerjaannya dan gagal mendapatkan pekerjaan lagi.
Dalam film ini memberikan gambaran situasi dengan jelas dari realita kehidupan seorang perempuan yang harus menjalani hamil di luar nikah.
Itulah deretan film Korea dan Indonesia yang menceritakan tentang hamil di luar nikah. Semoga ini bisa jadi pembelajaran kita bersama, ya.
