Rezeki, jodoh dan kematian memanglah rahasia Tuhan. Sekuat apapun kita berusaha dan berdoa, jika sudah kehendak-Nya kita nggak bisa berbuat apa-apa. Paginya bertemu, beberapa menit kemudian belum tentu masih bisa dipertemukan.
Jarang ya Bela, saat jatuh cinta, membayangkan atau mengantisipasi hal-hal yang kurang berkenan seperti kematian bisa saja harus kita hadapi. Kebanyakan, disaat jatuh cinta, kita hanya sibuk memikirkan besok dengannya akan melakukan apa. Tentu jika dipisahkan secara mendadak rasanya seperti mendapat petir di siang bolong.
Sebenarnya kita bisa melatih hati dan pikiran kita mengantisipasi jika hal tersebut terjadi. Memang kadang membayangkannya saja tidak sanggup, tapi kenyataan kadang nggak bisa berkompromi. Secara naluri, jika kita memikirkan hal terburuk yang akan terjadi, pikiran dan hati akan membentuk imun tersendiri. Jika sudah terjadi secara tiba-tiba, hal ini bisa kamu lakukan.
Menangis merupakan salah satu reaksi tubuh yang bekerja secara spontan akibat rangsangan yang diperintahkan otak yang stimulusnya dari hati. Wajar jika bayangan-bayangan tentang memori pacarmu ketika dia masih ada seketika dipanggil kembali oleh pikiran kita dan membuat kita bersedih.
Menurut Dr.William H Fery, menangis membuat kita lebih sehat. Dengan menangis kita mengurangi ketegangan baik secara fisik dan pikiran, setiap menangis kita mengeluarkan mangan yang merupakan racun di tubuh. Air mata menangis karena emosional ini mengandung lebih banyak ACTH yang banyak dikaitkan dengan tingkat stres. Makannya, seringkali setelah menangis, perasaan kita menjadi lebih lega.
Ada pepatah yang mengatakan, orang baik sering dipanggil lebih dulu. Bisa jadi ini merupakan mekanisme Tuhan melindunginya dari sesuatu yang tidak baik jika ia ditakdirkan untuk terus hidup. Artinya, Tuhan menyayanginya lebih dari dirimu. Hal ini juga yang menyadarkan kita bahwa semua adalah pinjaman. Apa-apa yang dipinjamkan, suatu saat harus dikembalikan.
Nah, pacarmu merupakan titipan Tuhan yang suatu saat akan diambil-Nya kembali setelah masa pinjaman itu habis. Jadi, Bela, berikanlah yang terbaik untuk orang-orang yang kamu sayangi. Karena kita tidak tahu siapa yang akan kembali pada Tuhan terlebih dahulu.
Kematian merupakan fase hidup, Bela. Banyak yang terlalu cinta, ketika ditinggal pasangan ia merasa tidak berdaya dan akhirnya malah memutuskan menyusul pasangannya. Pemikiran seperti itu jelaslah keliru. Sebagai seseorang yang masih diberi waktu, inilah kesempatan yang seharusnya kita gunakan sebagai ungkapan rasa cinta kita pada pasangan. Yakni mendoakan selalu pasangan kita.
Saking putus asanya membuat kamu selalu berpikiran negatif. Seolah tidak ada lagi yang berharga kecuali bersama pasanganmu. Coba kamu renungkan perasaan oarang-orang yang menyayangimu, yang masih menginginkanmu hidup dan berada di sekekeliling mereka. Bisa jadi jodohmu dan pacarmu memang sampai disini, Tuhan tengah menyiapkan jodohmu selanjutnya. Ketika sedih, jangan biarkan kamu mengurung diri di dalam kamar dan menangis berlarut-larut ya, Bela. Kamu butuh bantuan yang menjadi penguat dan penyemangat.
Everyday you will woke up in aches and blessed. Badai pasti berlalu, Bela. Tidak ada yang abadi. Begitu pun dengan rasa sedih kamu. Mau kamu menangis dan marah pun tetap tidak akan membuat pacarmu kembali.
Jadilah pribadi yang baru. Sudah naluriah, semakin banyak tempaan dalam hidup, kita akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat. Ini adalah cara Tuhan menyampaikan salah satu pelajaran hidupnya. Banyak yang bisa kamu ambil. Sebagai salah satu rasa syukurmu, kamu bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik dengan menggali potensi yang kamu miliki. Buat pacarmu bangga pernah bersamamu, Bela. Dia pun akan bersyukur pernah memilikimu.
