Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Arti 3 Months Rule dalam Kencan, Benarkah Cukup untuk Mengenal Si Dia?

Pexels/Shvets Production
Pexels/Shvets Production

Banyak yang bisa terjadi dalam tiga bulan. Ini waktu yang cukup untuk merasa kerasan di pekerjaan baru, berlatih untuk mengikuti lari maraton, atau menonton series kesayangan yang episodenya sudah mencapai ratusan.

Menurut "three months rule" atau "aturan tiga bulan" dalam dunia kencan, ini juga menjadi waktu yang cukup untuk mengetahui perasaan sebenarnya kepada orang yang sedang kamu pacari saat ini.

Katanya, jika seseorang bilang suka denganmu dan ingin bersamamu di awal hubungan, lalu masih mengatakannya setelah berpacaran selama tiga bulan, maka ini bisa menjadi pertanda sangat bagus.

Namun, benarkah tiga bulan menjadi waktu yang cukup untuk memberitahumu apa yang perlu diketahui tentang seseorang? Atau apakah waktu tersebut layak untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang hubungan yang dijalani?

Pengertian aturan kencan 3 bulan atau 3 months rule

Pexels.com/Anete Lusina
Pexels.com/Anete Lusina

Three months rule berpendapat bahwa dalam waktu tiga bulan setelah berpacaran dengan seseorang, kepribadian dan niat sejati orang itu akan terungkap. Di Urban Dictionary, tiga bulan disebut mewakili titik balik potensial dalam hubungan.

Sebenarnya, para ahli tidak begitu yakin dari mana ide mengenai aturan tiga bulan ini berasal. 

Namun, dalam esainya, penulis Ami Angelowicz berpendapat bahwa dibutuhkan "setidaknya tiga bulan" sebelum kamu bisa melihat potensi jangka panjang suatu hubungan.

"Tiga bulan pertama mengenal seseorang adalah masa ilusi. Kamu tidak alih melihat orang itu secara objektif, melainkan melihat apa yang kamu inginkan. Saya pikir dibutuhkan sekitar tiga bulan untuk mulai melihat orang itu sebenarnya,” ujar Ami.

Gabriela Reyes, LMFT, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi serta pakar hubungan, setuju dengan pendapat tersebut. Menurutnya, ketika kamu bertemu seseorang, dia hanya akan memberikan yang terbaik pada awalnya.

"Namun, melakukan ini sangat menantang dan pada akhirnya tidak akan berkelanjutan. Ketika muncul ketidaknyamanan dalam hubungan yang sedang dibangun, ‘orang yang sebenarnya' akan muncul ke permukaan,” jelasnya.

Apakah aturan kencan tiga bulan akurat?

Pexels.com/jonathan-borba
Pexels.com/jonathan-borba

Tidak semua ahli memiliki satu pendapat. Untuk Gabriela, ia termasuk ahli yang setuju aturan tiga bulan.

"Saya telah mendorong klien saya di dunia percintaan untuk mengikuti sesuatu yang sangat mirip dengan 'aturan tiga bulan' selama bertahun-tahun," katanya.

Ia menganggap rentang waktu itu sebagai "masa percobaan" yang tepat yang memungkinkan kamu untuk mengetahui berapa banyak usaha yang akan dilakukan pacar agar hubungan bergerak maju.

Kamu juga bisa lebih mengetahui bagaimana tabiat sebenarnya saat dia marah, stres, menangani masalah, dan sebagainya.

Sementara Krystal Mazzola Wood, LMFT, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, menganggap aturan kencan tiga bulan adalah penyederhanaan yang berlebihan.

Ia yakin bahwa seseorang dapat menyembunyikan perilaku atau identitas yang sebenarnya untuk jangka waktu "lebih lama" dari tiga bulan.

Krystal memberikan contoh, "Misalnya seorang narsisis kasar yang melakukan love bombing. Orang seperti ini mungkin masih tampak ‘sempurna’ dalam waktu tiga bulan karena dia menggunakan taktik manipulatif untuk menyembunyikan perilakunya.”

Apakah aturan kencan seperti ini layak diikuti?

unsplash.com/Natalia Sobolivska
unsplash.com/Natalia Sobolivska

Apakah tiga bulan benar waktu yang tepat atau tidak untuk melihat sikap pacar sebenarnya atau tidak, masih menjadi perdebatan.

Meski begitu, para ahli setuju bahwa kamu harus membiarkan hal-hal yang tidak dapat dinegosiasikan—seperti nilai-nilai dan prioritas utama dirimu—dalam suatu hubungan tetap menjadi yang utama.

Itulah yang seharusnya memandu dirimu untuk memutuskan apakah kamu ingin meneruskan hubungan dengan orang tersebut atau tidak. Sebaiknya jangan biarkan waktu menjadi batasannya.

"Misalnya, kamu sudah ingin menikah dan ini tidak bisa dinegosiasikan. Jadi, meski pacar tampaknya sempurna, tetapi dia tidak ingin menikah, maka kamu sebaiknya segera mengakhiri hubungan tanpa perlu mempertanyakan atau berharap dia akan berubah pikiran,” kata Krystal.

Patrice Le Goy, Phd, LMFT, psikolog dan asisten profesor di Chicago School of Professional Psychology, menyebut bahwa pada akhirnya fokus dirimu adalah apakah orang yang kamu pacari ini sesuai dengan yang kamu cari, bukan hanya bagaimana perasaanmu kepadanya.

"Kadang kita bisa terjebak pada pemikiran bahwa seseorang itu baik, tetapi sebenarnya belum tentu cukup baik untuk menjalin hubungan, bahkan jika semuanya baik-baik saja selama tiga bulan," katanya.

Jadi, terlepas dari jumlah waktunya, jauh lebih penting untuk mendengarkan nalurimu dan membuat keputusan yang terbaik untuk dirimu, bisa dalam waktu tiga bulan atau bahkan kurang dari itu.

Share
Topics
Editorial Team
Natalia Adinda
EditorNatalia Adinda
Follow Us

Latest in Relationship

See More

⁠5 Zodiak yang Romantis tapi Realistis, Bukan Sekadar Bucin!

14 Des 2025, 20:00 WIBRelationship