Selain Louvre, Ini 5 Museum Bersejarah dan Cantik di Paris

- Musée National Picasso: koleksi seni terbesar karya Picasso, termasuk lukisan, patung, dan arsip pribadi.
- Musée de la Vie Romantique: museum sastra dengan kenang-kenangan dari George Sand.
- Musée Nissim de Camondo: rumah bersejarah seni dekoratif Prancis yang spektakuler.
Pada kunjungan pertama Popbela ke Paris, memang kemegahan bangunan sekeliling Louvre membuat kami menangis. Bukan hanya karena sejarahnya yang panjang, namun juga arsitektur serta detail bangunan yang penuh dengan misteri dan rupa budaya Eropa yang mengagumkan. Sayangnya, ramainya wisatawan di Louvre terkadang tidak cocok bagi jiwa introvert yang senang menikmati sejarah dalam suasana lengang.
Maka, selain Louvre, berikut lima museum di Paris yang cantik dan penuh sejarah, layak masuk dalam daftar kunjungan kamu ketika ke Paris.
1. Musée National Picasso

Museum ini menyimpan koleksi publik terbesar karya seni Picasso, yang mencakup lebih dari 5.000 karya seni; termasuk lukisan, patung, gambar, keramik, cetakan, ukiran, dan buku catatan, serta puluhan ribu karya arsip dari repositori pribadi Picasso, termasuk arsip foto, dokumen pribadi, korespondensi, dan manuskrip penulis. Sebagian besar karya disumbangkan oleh keluarga Picasso setelah kematiannya, sesuai dengan keinginan sang seniman, yang tinggal di Prancis dari tahun 1905 hingga 1973. Museum ini sempat mengalami renovasi yang panjang dan akhirnya dibuka kembali pada bulan Oktober 2014.
2. Musée de la Vie Romantique

Museum yang juga disebut Museum of Romantic LIfe ini adalah salah satu dari tiga museum sastra di Paris (bersama Maison de Balzac dan Maison de Victor Hugo). Museum ini terletak di kaki bukit Montmartre di arondisemen ke-9 Paris. Museum ini memamerkan berbagai kenang-kenangan dari tokoh sastra romantis George Sand, termasuk potret keluarga, barang-barang rumah tangga, perhiasan, dan memorabilia. Di lantai dua, pengunjung dapat mengagumi sejumlah kanvas, patung, dan benda seni.
Properti ini menjadi milik pribadi dan diwariskan secara turun-temurun hingga tahun 1982, ketika menjadi museum dengan nama Musée Renan-Scheffer. Setelah renovasi besar-besaran yang dilakukan oleh Jacques Garcia di bawah arahan Anne-Marie de Brem, museum ini dibuka kembali pada tahun 1987 dengan nama Musée de la Vie Romantique.
3. Musée Nissim de Camondo

Meskipun Musée Nissim de Camondo sedang ditutup untuk pekerjaan mulai 5 Agustus 2024 dan akan dibuka kembali pada awal tahun 2027, namun tetap masukkan museum ini dalam bucket list kamu, ya. Karena, museum ini merupakan rumah bersejarah seni dekoratif Prancis, yang oleh Biro Konvensi dan Pengunjung Paris menggambarkannya sebagai tempat penyimpanan "koleksi seni dekoratif Prancis yang spektakuler" dari paruh kedua abad ke-18. Kamu bisa melihat permadani Aubusson, kanvas karya Élisabeth Vigée-Lebrun, atau barang-barang yang dulunya milik Marie Antoinette.
Museum yang juga mansion ini, dibangun dari tahun 1911 hingga 1914 untuk Count Moïse de Camondo, seorang bankir Prancis, untuk memamerkan koleksi furnitur dan benda seni Prancis abad ke-18 miliknya. Setelah kematian Moïse de Camondo pada tahun 1935, diumumkan bahwa rumah dan koleksinya diwariskan kepada Les Arts Décoratifs untuk menghormati putranya, Nissim de Camondo, yang tewas dalam pertempuran selama Perang Dunia I. Mansion tersebut kemudian dibuka sebagai museum pada tahun 1936.
4. Musée D’Orsay

Museum ini bertempat di bekas Gare d'Orsay, sebuah stasiun kereta api bergaya Beaux-Arts yang dibangun dari tahun 1898 hingga 1900. Sebagai salah satu museum seni terbesar di Eropa, Musée D’Orsay menyimpan karya seni Prancis (termasuk karya seniman asing yang berbasis di Prancis) dari tahun 1848 hingga 1914. Di antaranya; lukisan, patung, furnitur, dan fotografi, serta menyimpan koleksi mahakarya Impresionis dan pasca-Impresionis terbesar di dunia. Karya para pelukis tentu tidak ketinggalan, seperti Berthe Morisot, Claude Monet, van Gogh, Édouard Manet, Degas, Sisley, Renoir, Cézanne, Seurat, dan Gauguin. Banyak dari karya-karya ini disimpan di Galerie nationale du Jeu de Paume sebelum museum dibuka pada tahun 1986.
5. Musée Rodin

Sesuai namanya, museum ini memang didedikasikan untuk karya pematung Prancis Auguste Rodin. Museum yang dibuka pada tahun 1919 tersebut, memiliki dua lokasi: Hôtel Biron dan lahan di sekitarnya di pusat kota Paris, serta tepat di luar Paris, di rumah lama Rodin, Villa des Brillants di Meudon, Hauts-de-Seine. Saat tinggal di Villa des Brillants, Rodin menggunakan Hôtel Biron sebagai bengkelnya sejak tahun 1908. Kemudian, ia menyumbangkan seluruh koleksi patungnya–beserta lukisan karya Vincent van Gogh, Claude Monet, dan Pierre-Auguste Renoir yang telah diperolehnya–kepada Negara Prancis dengan syarat mereka mengubah bangunan-bangunan tersebut menjadi museum yang didedikasikan untuk karya-karyanya.
Musée Rodin menyimpan sebagian besar karya penting Rodin, termasuk The Thinker, The Kiss, dan The Gates of Hell, bahkan mencakup karya-karya Camille Claudel. Banyak patungnya juga dipajang di taman museum yang luas, dengan tambahan danau indah di belakang bangunan museum.
Itulah lima museum indah dan bersejarah selain Louvre, yang bisa kamu kunjungi ketika di Paris. Bon Voyage!



















