Wisata selfie belakangan memang sedang trending, selain bikin konten Instagram kita lebih menarik, adanya wisata instalasi seni bisa jadi pilihan destinasi baru di Jakarta untuk menghabiskan akhir pekan, bahkan sepulang kerja. Sayangnya belum banyak wisata selfie yang mengedukasi, SGE Live yang kagum dengan instalasi seni di negeri tetangga jadi makin punya keinginan kalau Indonesia juga harus merasakan pengalaman sama, yakni bisa menikmati seni yang digabungkan dengan kecanggihan teknologi.
“Ya, kita juga harus melihat perkembangan seni di masa depan. Apalagi tren yang terjadi saat ini, generasi muda suka banget berfoto di instalasi seni, tapi instalasi yang menarik dari segi visual saja tanpa ada interaksi,” ucap Mervo Sumali, CEO SGE Live.
Setelah takjub melihat pameran seni di luar negeri, SGE Live akhirnya merealisasikan misinya untuk membawa pameran kelas dunia ‘teamlab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Lives’ ke Jakarta. Pameran seni dengan kecanggihan teknologi ini resmi dibuka di Gandaria City untuk umum mulai dari 20 Juni hingga 20 Desember 2019.
Lalu seberapa interaktifnya sih lima instalasi yang ada di teamlab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Lives’?
1. Animals of Flowers, Symbiotic Lives
Karya tahun 2017 ini jadi instalasi pertama yang bisa kamu lihat. Grafisnya memang indah banget, kerumunan hewan dengan tubuh yang dipenuhi bunga berwarna cantik membuat mata terpana. Jika kita menyentuhnya atau bahkan menepuk dinding pada tubuh hewan, mereka langsung bersuara dan menoleh kita, lalu bunga yang menempel pada tubuh perlahan beterbangan. Seolah si bunga sebagai nyawa sang hewan. Maknanya cukup mendalam, dan menyadarkan kita sebagai manusia kalau kita punya peran penting pula menjaga bumi.
2. Graffiti Nature: Lost, Immersed and Reborn
Setelahnya, kamu memasuki sebuah pintu kecil dan melihat biota laut cantik berlalu lalang. Jika kamu berdiam diri, bunga akan bermekaran di kakimu, ketika kamu berjalan, kelopak bunga berpencar. Buaya yang lewat jika terinjak cukup sering akan mengeluarkan bercak, seolah terluka lalu berjalan cepat untuk mencari tempat persembunyian. Di area Graffiti Nature ini, kamu bisa mewarnai gambar yang sudah disediakan, setelah scanning, kamu bisa segera melihat karya seni milikmu muncul menjadi bagian dari pameran seni ini. Jika kamu mewarnai kupu-kupu, si cantik ini akan dilahap sang kodok, jika kamu mewarnai bunga, sang tumbuhan karyamu akan muncul dalam jumlah yang banyak.
3. Sliding Through the Fruit Field
Kembali seperti anak kecil adalah yang kita rasakan ketika bermain di area ini. Sepatu dan tas harus ditaruh ditempat yang telah disediakan. Di sini digambarkan sebagai tempat tumbuhnya buah-buahan yang memantul ke sana kemari. Kita bertindak sebagai sinar matahari yang cahayanya meluncur di lereng. Saat tubuh kita bertabrakan dengan buah semangka, lalu pecah, benih baru akan ditaburkan dan menghadirkan kehidupan baru.
4. Sketch Aquarium
Diajak kembali berimajinasi, di sini kita bisa mewarnai gambar biota laut yang sudah disediakan, setelah scanning, karya kita akan terlihat di dalam akuarium dan bisa bebas berenang dan bereaksi jika kita sentuh. Bahkan hewan akan menjauh jika kita dekati.
5. Light Ball Orchestra
Kamu bisa mengubah warna dan menghidupkan ruangan dengan lantunan musik, caranya cukup sentuh bola-bola yang terdiri dari berbagai ukuran. Jika kamu menggelindingkan bola, ia akan berubah warna dan menghasilkan suara. Jika kamu menyentuh satu bola di atas kepala, makan bola yang lain ikut terpengaruh dan warnanya akan berubah ke seluruh ruang.
Rasanya sangat disayangkan kalau kita melewatkan pameran seni yang interaktif ini, sebab teknologi digital di pameran seni ini didatangkan langsung dari Jepang, dan kita nggak hanya bisa sekedar takjub memandang seni visual penuh warna, tapi juga bisa ‘bermain’ dengan lima instalasi digital yang ada di ‘teamlab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Lives’ di atas. Bahkan karena sangat interaktif, kita bisa bermain seperti layaknya anak kecil yang enjoy banget menikmat karya seni yang digagas oleh Akitae Matsumo, CEO teamlab Kids.
Apalagi pameran seni digital ini tempatnya sangat luas dan bikin kita lebih leluasa karena areanya seluas 2.000 meter persegi. Grafisnya yang penuh dan bergerak bebas mengitari ruangan pameran ini berkat konsep kreasi kolaborasi oleh 600 seniman serta ahli Computer-generated imagery (CGI). Secara berkolaborasi, mereka mengerjakan instalasi seni nan canggih selama satu tahun.
Jadi wajar saja kalau tarif yang dikenakan Rp135 ribu untuk weekdays, dan Rp150 ribu untuk weekend. Kalau ingin ke sini jangan khawatir terlalu ramai, karena dalam sehari akan dibagi menjadi 8 slot, per-orang akan merasakan experience selama 1 jam 30 menit di masing-masing instalasi. Kapan lagi kan bisa berimajinasi seperti saat kecil? You're never too old to be young, Bela.
