Sebagai seseorang yang tumbuh di lingkungan yang heterogen, budaya Tionghoa seperti perayaan Imlek dan Cap Go Meh sudah tidak asing bagi saya. Hari libur, dominasi warna merah, lampion, dan ornamen khas lainnya selalu hadir kala perayaan itu tiba.
Meski tak asing dengan budaya ini, tak pernah terpikirkan bagi saya untuk merasakan pengalaman langsung merayakan Imlek dan Cap Go Meh di salah satu negara asalnya, Taiwan. Melalui Taiwan Lantern Festival 2025, saya dibawa untuk merayakan Cap Go Meh dengan begitu meriah. Ratusan lampion menyala menghiasi malam Kota Taoyuan yang saat ini tengah berada di penghujung musim dingin.
Taiwan Lantern Festival 2025, puncak perayaan Cap Go Meh tahunan Taiwan
Pemerintah Taiwan melalui Taiwan Tourism, secara eksklusif mengundang POPBELA untuk bersama-sama menikmati puncak perayaan Cap Go Meh (yakni 15 hari setelah Tahun Baru Imlek) di Kota Taoyuan. Berlokasi tepat di seberang Stasiun MRT A18 Bandara Taoyuan (Stasiun THSR Taoyuan), tanah lapang berukuran 8 hektar disulap menjadi taman visual yang indah dengan beragam bentuk lampion.
Terperangah memandangi setiap sudut venue yang menyala indah, POPBELA yakin tak akan bisa mengelilingi lokasi festival hanya dalam satu malam. Meski belum semua lokasi terjamah (karena begitu luas dan banyak sekali koleksi yang harus dilihat satu per satu), POPBELA sempat mengabadikan beberapa bentuk lampion yang begitu menarik perhatian dan filosofi di balik bentuknya yang indah.
Beberapa bentuk lampion yang begitu menarik perhatian adalah sebagai berikut.
1. Tenang seperti untaian ombak di 'Sound of the Ocean'
Lampion pertama yang langsung menarik perhatian saya saat mengunjungi Taiwan Lantern Festival 2025 adalah yang satu ini. Berbentuk tabung dengan cahaya berwarna biru, kamu akan mendengar sayup-sayup suara deburan ombak dari lampion ini.
Berjudul 'Sound of the Ocean', lampion satu ini memiliki filosofi yang cukup mendalam. Yakni, bagaimana bisa menjalani hidup dengan tenang, setenang saat kita mendengar deburan ombak di tepi pantai.
2. Indahnya 'Xiaoliuqiu Turtle Symphony'
Masih bertema laut, 'Xiaoliuqiu Turtle Symphony' juga menjadi lampion yang menarik perhatian POPBELA. Menggunakan teknologi pantulan cahaya, saat memasukinya, 'Xiaoliuqiu Turtle Symphony' membuat kita merasa seolah berada di tepi pantai di bawah pancaran sinar mentari.
Sesuai dengan namanya, 'Xiaoliuqiu Turtle Symphony' membuat kita seolah menjadi seekor penyu yang bebas berenang di lautan lepas.
3. Lampion 'Infinity Paradise', karya seni utama dalam festival ini
Jangan lupakan lampion yang satu ini. Lampion 'Infinity Paradise' menjadi lampion utama dalam Taiwan Lantern Festival 2025. Memiliki tinggi 8 meter, 'Infinity Paradise' merupakan Shio Ular yang dibentuk menyerupai simbol infinity (tak terbatas).
Lentera utama tahun ini, 'Infinite Paradise', dirancang oleh seniman Akibo Lee. Lentera ini terinspirasi oleh wahana roller coaster dan seluncuran air di taman hiburan. Lentera ini menggunakan simbol-simbol tak terhingga yang dipadukan dengan bola-bola dan bentuk-bentuk geometris untuk menciptakan citra surga masa depan yang berteknologi.
Pertunjukan lentera utama tahun ini merupakan yang paling menantang yang pernah ada. Selain menggunakan teknologi AI modern, penggunaan musik dalam pertunjukan ini juga merupakan terobosan. Komposer Amerika Zhang Jingshan diundang untuk menggubah musik, dan Budapest Symphony Orchestra berkolaborasi untuk merekamnya.
Melalui kerja sama tim-tim dari tiga benua, lentera ini menyajikan gaya unik yang dijalin dengan musik klasik, soundtrack film dan televisi. Selama Taiwan Lantern Festival, pertunjukan lentera utama dimulai pada pukul 7 malam setiap hari, dan kemudian ditampilkan setiap setengah jam.
Diresmikan oleh Presiden Lai Ching-Te
Taiwan Lantern Festival 2025 dimulai pada tanggal 12 Februari di Kota Taoyuan, pada upacara penyalaan lentera resmi, yang akan dimulai pukul 7 malam hari itu. Presiden Lai Ching-Te akan memukul "home run" yang melambangkan Tim bisbol Taiwan, sekaligus sebagai simbol dibukanya festival tersebut.
Presiden Lai Ching-Te kemudian bergabung dengan Perdana Menteri Cho Jung-Tai, Menteri MOTC Chen Shih-kai, dan Wali Kota Taoyuan Chang San-Cheng untuk menyalakan lentera utama, yang disebut 'Infinity Paradise'. Dengan demikian, mereka akan mengundang teman-teman dari seluruh dunia untuk bepergian ke Taiwan dan berpartisipasi dalam Festival Lentera Taiwan, yang telah dipuji oleh media internasional sebagai "Disneyland tanpa roller coaster".
Festival Lentera akan berlanjut hingga tanggal 23 Februari. Festival ini akan menyuguhkan pesta visual yang terus berubah melalui seni lentera, dan menghubungkan pembangunan berkelanjutan selama berbagai era.
Cantiknya Taiwan Lantern Festival memberikan pengalaman berkesan yang tak terlupakan. Sekaligus, menjadi destinasi wisata baru yang anti-mainstream. Jadi, apakah kamu ingin berkunjung dan menikmati Cap Go Meh dengan pengalaman yang berbeda?